commit to user 112
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Kerjasama Antar
Daerah SUBOSUKAWONOSRATEN Bidang Pariwisata
1 Kecenderungan-kecenderungan Political Will 2 Komunikasi
3 Standar 4 Sumber-sumber Kebijakan
5 Struktur Birokrasi
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Kebijakan desentralisasi dipersepsikan secara berbeda-beda oleh daerah, kebanyakan berdampak negatif karena menimbulkan egoisme daerah.
Disisi lain, desentralisasi juga memunculkan peluang kerjasama antar daerah. Kerjasama dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Peluang kerjasama ini mendasari beberapa daerah yang berdekatan di Jawa Tengah membentuk kerjasama antar daerah yang diwadahi
dalam Badan Kerjasama Antar Daerah Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar,
Wonogiri, Sragen
dan Klaten
BKAD SUBOSUKAWONOSRATEN . Kerjasama antara enam kabupaten dan satu
kota tersebut disepakati pada tahun 2001. Seiring munculnya globalisasi, pemerintah daerah ditutut memiliki
peran yang lebih besar sehingga pemerintah daerah harus lebih kreatif dan inovatif. Berbagai potensi yang ada di daerah harus mampu dimanfaatkan dan
dikelola dengan baik agar memberikan dukungan terhadap pengembangan
commit to user 113
wilayah. Salah satu potensi yang ada di masing-masing daerah adalah pariwisata.
Besarnya potensi
wisata yang
ada di
wilayah SUBOSUKOWONOSRATEN akan lebih berdaya saing apabila dikelola
bersama. Kesadaran akan besarnya potensi wisata di masing-masing daerah dalam menunjang pemasaran wilayah inilah yang membuat daerah-daerah
tersebut melakukan kerjasama dengan membuat promosi bersama. Dengan demikian, ada hubungan yang saling mendukung dalam kerjasama antar
daerah dalam bidang pariwisata dan dalam upaya peningkatan ekonomi wilayah. Pada dasarnya kerjasama bidang pariwisata ini ditujukan untuk
peningkatan ekonomi wilayah. Sehingga kerjasama ini mampu menciptakan pengembangan pariwisata yang merupakan salah satu keunggulan lokal.
Kerjasama operasional ini dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas operasional kepariwisataan di masing-
masing daerah yang dimulai pada tahun 2003. Pelaksanaan kerjasama ini masih berlangsung sehingga evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi
implementasi kebijakan. Evaluasi ditujukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan kerjasama antar daerah dalam sektor pariwisata dengan
perencanaannya, dengan menggambarkan tahap implementasi kerjasama antar daerah tersebut melalui tahap-tahap implementasi.
Selain itu, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kerjasama antar daerah dalam sektor
pariwisata, yang berupa iKecenderungan-kecenderungan Political Will,
commit to user 114
iiKomunikasi, iiiStandar, ivSumber-sumber Kebijakan, dan vStruktur birokrasi.
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kerjasama
sektor Pariwisata:
1 Kecenderungan- kecenderungan
Political Will 2 Komunikasi
3 Standar 4 Sumber-sumber
Kebijakan 5 Struktur
Birokrasi Perencanaan
Kerjasama Antar Daerah dalam bidang
Pariwisata Surat Keputusan Bersama
SKB oleh BupatiWalikota SUBOSUKAWONOSRATEN
30 Oktober 2001
Kerjasama Antar Daerah Subosukawonosraten
BKAD SUBOSUKAWONOSRATEN
Pelaksanaan Kerjasama dalam bidang Pariwisata
Kerjasama SUBOSUKAWONO
SRATEN bidang Pariwisata
Evaluasi
commit to user 115
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kegiatan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Slamet 2006:7 mengemukakan
penelitian deskriptif bermaksud untuk memberikan uraian mengenai gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan indikator-indikator yang dijadikan
dasar ada tidaknya suatu gejala yang diteliti. Sedangkan Narbuko dan Achmadi 2002: 44 menyebutkan penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang berusaha menuturkan pemecahan permasalahan berdasarkan data dengan menyajikan, menganalisis dan mengiterprestasi data.
Berdasarkan atas dasar kegunaannya penelitian ini adalah penelitian evaluasi evaluation research. Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai
suatu program, kegiatan atau kebijakan yang ditujukan untuk mengintervensi masyarakat dengan tujuan memberikan umpan balik agar suatu program,
kegiatan atau kebijakan memberikan dampak sesuai dengan yang diharapkan. Sugiyono 2006:9-10 menyebutkan evaluasi sebagai penelitian berarti akan
berfungsi untuk menjelaskan fenomena. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi, dimana tahap yang dievaluasi adalah implementasi atau pelaksanaan
kerjasama antar daerah dalam sektor pariwisata. Penelitian ini mendeskripsikan implementasi kerjasama antar daerah
SUBOSUKAWONOSRATEN melalui tahap implementasi, yaitu i Tahap interpretasi, ii Tahap pengorganisasian, iii Tahap aplikasi dalam bidang