Pengembangan Pariwisata Kerjasama Antar Daerah dalam bidang Pariwisata

commit to user 107 Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut dan untuk meningkatkan kekuatan pariwisata dalam menghadapi tantangan dimasa yang akan datang perlu dilakukan pengembangan pariwisata

c. Pengembangan Pariwisata

Untuk mengatasi permasalahan pariwisata diperlukan kebijakan pengembangan pariwisata. Suwantoro 1997:55 menyatakan strategi pengembangan kepariwisataan bertujuan untuk mengembangkan produk dan pelayanan yang berkualitas, seimbang dan bertahap. Pemerintah memegang peranan yang penting dalam upaya pengembangan ini. James Elliott 1997:2 menyakan bahwa “governments are fact in tourism and in the modern world. The industry could not survive without them. It is only governments which have the power to provide the political stability, security, and the legal and financial framework which tuorism requires. They provide essential and basic infrastructure”. Pemerintah menghadapi pariwisata di dunia modern. Industri ini tidak bisa bertahan tanpa mereka. Hanya pemerintah yang memiliki kekuatan untuk menciptakan stabilitas politik, keamanan, peraturan dan kerangka keuangan yang dibutuhkan pariwisata. Mereka menyediakan infrasturktur utama dan yang diperlukan Farahani dan Henderson 2009:82 menyatakan bahwa: “Government has an essential role in tourism development and the operation of the tourism industry through specific and related policies and spending Pearce, 1989; Oppermann and Chon, 1997; Page, 2003. It provides the infrastructure and various services and amenities as well as overall direction UNESCO, 2007. Responsibilities include liaison with and coordination of diverse stakeholders, planning, regulation, industry stimulation and promotion. An effective tourism policy should set realistic aims and objectives Fennell, 1999 and devise suitable strategies Mill and Morrison, 1985, which can be documented in a tourism plan Wilkinson, 1997. Contemporary policies and plans are usually presented within a framework of sustainability, but focus heavily on maximizing the economic returns from tourism”. Pemerintah commit to user 108 memiliki peran yang penting dalam pembangunan kepariwisataan dan operasi industri kepariwisataan melalui kebijakan yang spesifik dan berhubungan serta pembelanjaan Pearce,1989; Oppermann dan Chon, 1997; Hal, 2003. Ini dilakukan dengan menyediakan infrastruktur dan beragam pelayanan dan sikap ramah tamah dari keseluruhan pimpinan UNESCO, 2007. Tanggungjawab ini termasuk hubungan dengan dan koordinasi dari beragam stakeholder, perencanaan, peraturan, pendorong dan promosi industri. Kebijakan kepariwisataan yang efektif harus dibangun dengan tujuan dan sasaran hasil yang jelas Fenell, 1999 dan merencanakan strategi yang sesuai Mill dan Morisson, 1985, dimana dapat didokumentasikan dalan perncana kepariwisataan Wilkinson, 1997. Kebijakan dan perencanaan yang sekarang pada umumnya diperkenalkan tidak dalam kerangka ketahanankelanjutan, tetapi dengan titik fokus memaksimalkan kembalinya ekonomis dari kepariwisataan. Untuk itulah pemerintah perlu membuat kebijakan pariwisata. Hermawan 2008:17 menyatakan bahwa pengembangan pariwisata merupakan sebuah kebijakan, sebab pengembangan pariwisata ini merupakan hak pemerintah dengan melihat apakah memiliki sumberdaya di bidang pariwisata atau tidak. Selain itu pengembangan pariwisata merupakan kebijakan dalam menyelesaikan masalah-masalah bangsa. Alasan utama diperlukannya kebijakan pariwisata ini adalah agar mampu menggunakan dan mengefisienkan sumber daya yang dimiliki Indonesia secara efektif Suwantoro, 1997:42. Selain itu alasan lain adalah: a Pariwisata sering diangap sebagai sumber penting dari hard foreign exchange earnings pendapatan nilai tukar mata uang asing. commit to user 109 b Pariwisata tidak menghadapi aturan perdagangan dan kuota seperti halnya barang-barang pabrik, bahan mentah, dan produk-produk kebutuhan dasar. c Penggunaan pariwisata terhadap infrastruktur alam mempunyai marginal cost yang rendah. d Mampu memberikan lapangan kerja baru baik dinegara sedang berkembang maupun dinegara maju. e Pariwisata mampu menjadi pendorong bagi sektor lain. Untuk mengatur kepariwisataan pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1990. Presiden juga telah menerbitkan Inpres 16 tahun 2005 yang menginstruksikan menteri dan badan-badan pemerintah terkait serta semua gubernur dan bupatiwalikota untuk mendukung dan berkoordinasi erat bagi mempercepat pembangunan pariwisata Indonesia. Tujuan pembangunan kepariwisataan adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945. Sedangkan sasaran pembangunan kepariwisataan Indonesia Waluyo, 2007 adalah: a Terwujudnya pariwisata nusantara yang dapat mendorong rasa cinta tanah air. b Meningkatnya pemerataan dan keseimbangan pengembangan destinasi pariwisata yang sesuai dengan potensi masing-masing daerah. c Meningkatnya kontribusi pariwisata dalam perekonomian nasional. d Meningkatnya produk dan pelayanan pariwisata yang memiliki keunggulan kompetitif e Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat. commit to user 110 f Meningkatnya peran Indonesia dalam kerjasama dan persahabatan antar bangsa dengan dilandasi oleh sikap saling menghargai. g Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan terapan serta sistem informasi bidang kebudayaan dan kepariwisataan. h Meningkatnya ketersediaan sumber daya manusia SDM bidang kebudayaan dan kepariwisataan. i Terwujudnya pengawasan, pengendalian, koordinasi dan kerjasama lintas daerah serta antar-stakeholders. Selain pemerintahan pusat, pemerintahan daerah memegang peranan penting dalam pengembangan pariwisata di daerah. James Elliott 1997:136 menyatakan bahwa: ” Public sector management at the local level is mainly carried out by local government, but it also includes management representatives of national and state government departments, and public agencies such as tourism boards and transportation agencies. To be effective the various managers and their organisations should cooperate with one another and privat sector. Local politicians as elected representatives can be much more involved in detailed management than at the national or state level. This can improve, or impair the application of the five principles of public interest, public service, effectiveness, efficiency and accountability.”Manajemen sektor publik pada tingkat lokal dilakukan oleh pemerintah daerah, tapi ini termasuk bagian dari perwakilan manajemen pemerintah pusat dan departemen Negara, dan agensi publik seperti dewan pengurus pariwisata dan agen transportasi. Untuk menciptakan efektivitas, pimpinanpengelola dan organisasinya pemerintahan di daerah harus bekerjasama dengan yang lainnya dan sektor privat. Politikus lokal perwakilan yang terpilih dapat lebih terlibat dalam menejemen yang lebih dalam daripada nasional dan negara Penjelasan tersebut menyatakan bahwa di tingkat lokal pemerintahan daerah yang melaksanakan manajemen di sektor publik, termasuk dalam pariwisata. Dalam rangka pengelolaan ini pemerintah daerah dapat bekerjasama dengan pemerintahan daerah yang lain maupun dengan swasta. commit to user 111 Waluyo 2007 menyatakan dukungan pemerintahan daerah baik pemerintah privinsi maupun kabupatenkota terhadap pariwisata adalah a Promosi bersama. b Perbaikan sarana dan prasarana disekitar obyek wisata. c Regulasi yang mendorong tumbuhnya usaha pariwisata didalam negeri d Memelihara iklim yang sejuk dan nyaman bagi wisatawan sweeping dll. e Peningkatan kualitas masyarakat tentang Sapta Pesona Aman-Tertib- Bersih-Sejuk-Indah-Ramah tamah-Kenangan .

4. Aspek yang Dikaji Dalam Evaluasi Implementasi Kerjasama Antar