Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah

commit to user 15 2. Application with some choice Jenis masalah yang dapat diselesaikan dengan menerapkan suatu aturan atau prosedur yang diberikan pada kelas sebelumnya. 3. Choice of combination Jenis masalah yang memerlukan pemecahan masalah dengan mengkombinasikan dua atau lebih aturan. 4. Approaching research Jenis masalah yang memerlukan suatu kombinasi yang aneh dari aturan - aturan atau contoh namun masalah tersebut memiliki banyak cabang dan memerlukan kemandirian serta penggunaan penalaran tingkat tinggi yang cermat. http:robertmath4edu.wordpress.com20090115proses-dan strategi- pemecahan-masalahfeed Selain itu, dalam matematika masalah juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Masalah rutin, biasanya mencakup aplikasi suatu prosedur matematika yang sama atau mirip dengan hal yang baru dipelajari. 2. Masalah tidak rutin, untuk sampai pada prosedur yang benar diperlukan pemikiran yang lebih mendalam.

2. Pemecahan Masalah

Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan arti dari masalah. Adapun pemecahan masalah, secara sederhana merupakan proses penerimaan masalah sebagai tantangan untuk memecahkannya. Menurut Cooney dalam Sudarman, 2011, mengemukakan bahwa pemecahan masalah adalah proses penerimaan masalah dan berusaha menyelesaikannya. Dengan demikian pemecahan masalah dapat diartikan sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai tujuan yang tidak dengan segera dapat dicapai. Dalam pemecahan masalah bukan hanya menggunakan dan mengaplikasikan konsep, definisi, teorema-teorema yang telah dipelajari tetapi memerlukan aspek-aspek lain seperti penalaran, analisis, dan sintesa. Untuk memecahkan masalah diperlukan langkah-langkah tertentu. Menurut Polya dalam Russefendi 1988: 177, pada pengajaran matematika commit to user 16 yang bersentralkan kepada pemecahan masalah langkah-langkah yang dilakukan yaitu: 1. Memahami persoalan Untuk mengetahui apakah seorang siswa mengerti persoalannya siswa dapat: menulis kembali soal itu dengan kata-kata sendiri, menulis soal itu dalam bentuk lain, menulis dalam bentuk yang lebih operasional, menulis dalam bentuk rumus, menyatakan soal itu dalam bentuk gambar soal geometri biasanya lebih jelas bila ditulis dalam bentuk gambar, dan lain- lain. 2. Membuat rencana atau cara untuk menyelesaikannya 3. Menjalankan rencana yang telah dibuat Dengan kata lain kita menyelesaikan soal itu dengan cara yang telah kita buat pada langkah kedua. 4. Melihat kembali apa yang telah dilakukan Dalam langkah ini, selain kita mengecek benar tidaknya kita menyelesaikan soal itu juga melihat alternatif penyelesaian atau cara yang lebih baik praktis, efisien, dan lain-lain. Berdasarkan pendapat di atas, proses berpikir dalam penelitian ini adalah suatu proses pemecahan masalah yang dimulai dengan memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali. Dalam memecahkan masalah ada beberapa strategi pemecahan masalah yang sering digunakan, diantaranya: 1. Mencoba-coba trial and eror Strategi ini biasanya digunakan untuk mendapatkan gambaran umum pemecahan masalah trial and error. Proses mencoba-coba ini tidak akan selalu berhasil, adakalanya gagal. Proses mencoba-coba dengan menggunakan suatu analisis yang tajam sangat dibutuhkan pada penggunaan strategi ini. commit to user 17 2. Membuat diagram Strategi ini berkait dengan pembuatan sket atau gambar untuk mempermudah memahami masalah dan mempermudah mendapatkan gambaran umum penyelesaiannya. Dengan strategi ini, hal-hal yang diketahui tidak sekedar dibayangkan namun dapat dituangkan ke atas kertas. 3. Mencobakan pada soal yang lebih sederhana Strategi ini berkait dengan penggunaan contoh-contoh khusus yang lebih mudah dan lebih sederhana, sehingga gambaran umum penyelesaian masalah akan lebih mudah dianalisis dan akan lebih mudah ditemukan. 4. Membuat tabel Strategi ini digunakan untuk membantu menganalisis permasalahan atau jalan pikiran , sehingga segala sesuatunya tidak hanya dibayangkan saja. 5. Menemukan pola Strategi ini berkait dengan pencarian keteraturan-keteraturan. Keteraturan yang sudah diperoleh akan lebih memudahkan untuk menemukan penyelesaian masalahnya. 6. Memecah tujuan Strategi ini berkait dengan pemecahan tujuan umum yang hendak dicapai. Tujuan pada bagian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan yang sebenarnya. 7. Memperhitungkan setiap kemungkinan Strategi ini berkait dengan penggunaan aturan- aturan yang dibuat sendiri oleh para pelaku selama proses pemecahan masalah berlangsung sehingga dapat dipastikan tidak akan ada satu alternatif yang terabaikan. 8. Berpikir logis Strategi ini berkaitan dengan penggunaan penalaran ataupun penarikan kesimpulan yang sah atau valid dari berbagai informasi atau data yang ada. 9. Bekerja mundur bergerak dari belakang Dalam strategi ini proses penyelesaian masalah dimulai dari apa yang ditanyakan, bergerak menuju apa yang diketahui. Melalui proses tersebut dianalisis untuk dicapai pemecahan masalahnya. commit to user 18 10. Mengabaikan hal yang tidak mungkin Dalam strategi ini setelah memahami masalah dengan merumuskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Bila ditemukan hal yang tidak berhubungan dengan apa yang diketahui dan apa ditanyakan sebaiknya diabaikan. Shadiq 2004 Menurut Whimbey dan Jochhead 1999 dalam Sumardyono 2010, ada beberapa kesalahan dan hambatan yang sering muncul dalam memecahkan masalah yaitu: 1. Ketidakcermatan dalam membaca. a. Membaca soal tanpa perhatian yang kuat pada maknapengertiannya. b. Mengabaikan satu atau lebih kata yang kurang familiar. c. Mengabaikan satu atau lebih fakta atau ide. d. Tidak membaca kembali bagian yang sulit. e. Memulai menyelesaikan soal sebelum membaca lengkap soal tersebut. 2. Ketidakcermatan dalam berpikir. a. Mengabaikan akurasi mendahulukan kecepatan. b. Mengabaikan kecermatan penggunaan beberapa operasi. c. Mengartikan kata atau melakukan operasi secara tidak konsisten. d. Tidak memeriksa rumus atau prosedur saat merasa ada yang tidak benar. e. Bekerja terlalu cepat. f. Mengambil kesimpulan di pertengahan jalan tanpa pemikiran yang matang. 3. Kelemahan dalam analisis masalah. a. Gagal membedah masalah kompleks menjadi bagian-bagian atau gagal menggunakan bagian-bagian masalah untuk memahami masalah secara keseluruhan. b. Tidak menggunakan pengetahuan atau konsep utama untuk mencoba memahami ide-ide yang kurang jelas. c. Tidak menggunakan kamus atau sumber lainnya saat diperlukan untuk mamahami masalah. commit to user 19 d. Tidak secara aktif mengkonstruksi ide atau gagasan di atas kertas bila coret-coretan di atas kertas dapat membantu memahami masalahnya. 4. Kekuranggigihan. a. Tidak percaya diri atau menganggap enteng masalah. b. Memilih jawaban berdasarkan intuisi belaka menggunakan perasaan dalam mencoba menebak jawaban. c. Menyelesaikan masalah hanya secara teknis belaka tanpa pemikiran. d. Berpikir nalar hanya pada bagian kecil masalah, menyerah, lalu melompat pada kesimpulan. e. Menggunakan pendekatan “sekali tembak” dalam menyelesaikan masalah, dan bila tidak berhasil lalu menyerah.

D. Soal Cerita

Dokumen yang terkait

PROSES BERPIKIR SISWA SMP NEGERI 4 PATI DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL DENGAN LANGKAH POLYA.

0 0 6

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 5

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 31

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 9

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 34

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 10

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN BERDASARKAN LANGKAH- LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECEMASAN MATEMATIKA (Penelitian dilakukan di SMPN 16 Surakarta Tahun Ajaran 2015 2016) | Widaninggar | Jurnal Pendidikan Mate

0 3 14

PROSES BERPIKIR SISWA QUITTER DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SPLDV BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA

0 0 10

PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH- LANGKAH POLYA DITINJAU DARIADVERSITY QUOTIENT

0 1 11