Pokok Bahasan Bentuk Aljabar

commit to user 20 Syamsuddin dalam Loudesyamri 2010 mengemukakan bahwa “latihan memecahkan soal cerita penting bagi perkembangan proses secara matematis, menghargai matematika sebagai alat yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, dan akhirnya anak akan dapat menyelesaikan masalah yang lebih rumit”. Dalam menghadapi masalah matematika, khususnya soal cerita, siswa harus melakukan analisis dan interpretasi informasi sebagai landasan untuk menentukan pilihan dan keputusan. Menurut Sutawijaya, dkk 1998: 24 langkah-langkah dalam menyelesaikan soal cerita adalah sebagai berikut: 1. Menemukan atau mencari apa yang ditanyakan oleh soal cerita itu. 2. Mencari informasi keterangan yang esensial. 3. Memilih operasi yang sesuai. 4. Menulis kalimat matematikanya. 5. Menyelesaikan kalimat matematikanya. 6. Menyatakan jawaban itu dalam bahasa Indonesia dalam menjawab pertanyaan dari soal cerita tersebut.

E. Bentuk Aljabar

1. Pokok Bahasan Bentuk Aljabar

Aljabar adalah salah satu cabang penting dalam matematika. Kata aljabar berasal dari kata al- jabr yang diambil dari buku karangan Muhammad Ibn Musa Al-Khwarizmi 780-850 M, yaitu kitab al-jabr wa al-nuqabalah yang membahas tentang cara menyelesaikan persamaan-persamaan aljabar. Pemakaian nama aljabar ini sebagai penghormatan kepada Al-Khwarizmi atas jasa-jasanya dalam mengembangkan aljabar melalui karya-karya tulisnya. Dalam matematika sekolah materi bentuk aljabar diajarkan di kelas VII pada semester I. a. Pengertian bentuk aljabar. Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Pada suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur aljabar, meliputi variabel, konstanta, faktor, suku sejenis, dan suku tak sejenis. commit to user 21 b. Operasi hitung bentuk aljabar. Operasi hitung bentuk aljabar antara lain: 1 Penjumlahan dan pengurangan. Penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar dapat dilakukan hanya untuk suku-suku yang sejenis. Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku yang sejenis. 2 Perkalian a Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan bentuk aljabar suku satu dan suku dua dinyatakan sebagai berikut: kax = kax kax + b = kax + kb b Perkalian antara dua bentuk aljabar ax + bcx + d = ax cx + d + b cx + d = ax × cx + ax × d + b × cx + b × d = ac � 2 + adx + bcx + bd = ac � 2 + ad + bcx + bd c Pemangkatan. Operasi perpangkatan diartikan sebagai perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Jadi, untuk sebarang bilangan bulat a, berlaku � = a × a × a × a ×….× a n faktor Hal ini juga berlaku pada perpangkatan bentuk aljabar. Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua, koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga Pascal. Misalkan kita akan menentukan pola koefisien pada penjabaran bentuk aljabar suku dua a + b � , dengan n bilangan asli. commit to user 22 Perhatikan uraian berikut. a + b 1 = a + b → koefisiennya 1 1 a + b² = a + b a + b = a²+ ab + ab+ b² = a² + 2ab+ b² → koefisiennya 1 2 1 a + b³ = a + b a + b ² = a + b a² + 2ab + b² = a³ + 2a²b + ab² + a²b + 2ab² + b³ = a³ + 3a²b + 3ab² + b³ → koefisiennya 1 3 3 1 Adapun pangkat dari a unsur pertama pada a + b � dimulai dari a � , kemudian berkurang satu demi satu dan terakhir a 1 pada suku ke-n. Sebaliknya, pangkat dari b unsur kedua dimulai dengan b 1 pada suku ke-2 lalu bertambah satu demi satu dan terakhir b n pada suku ke-n + 1. 3 Pembagian Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya. 6a³b² : 3a²b = 6a³b² 3a²b = 3a²b × 2ab 3a²b faktor sekutu 3a²b = 2ab 4 Subtitusi suatu bilangan pada bentuk aljabar. Subtitusi suatu bilangan dapat dilakukan dengan mengganti variabel tertentu dengan bilangan yang telah ditentukan. Contoh: Diketahui: a = 2, b =-5, c =4 Tentukan: a + 2ab – c commit to user 23 Jawab: a+ 2ab- c = 2 + 22-5 - 4 = 2 – 20 – 4 = -22 5 Operasi pada bentuk pecahan aljabar. Pecahan bentuk aljabar adalah pecahan dengan pembilang dan penyebutnya memuat bentuk aljabar. a Penjumlahan + = + = + penyebut disamakan b Pengurangan - = − = − penyebut disamakan c Perkalian  = d Pembagian ∶ =  = e Perpangkatan � = � � Dewi dan Tri, 2008:80

2. Pemecahan Masalah Soal Cerita pada Pokok Bahasan Bentuk Aljabar

Dokumen yang terkait

PROSES BERPIKIR SISWA SMP NEGERI 4 PATI DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL DENGAN LANGKAH POLYA.

0 0 6

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 5

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 31

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 9

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 34

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 10

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN BERDASARKAN LANGKAH- LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECEMASAN MATEMATIKA (Penelitian dilakukan di SMPN 16 Surakarta Tahun Ajaran 2015 2016) | Widaninggar | Jurnal Pendidikan Mate

0 3 14

PROSES BERPIKIR SISWA QUITTER DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SPLDV BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA

0 0 10

PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH- LANGKAH POLYA DITINJAU DARIADVERSITY QUOTIENT

0 1 11