Sistem Pembuktian Pengaturan Alat Bukti Cyber Crime Menurut The Australian Cyber Crime Act

commit to user 39 Sebagai contoh, salah satu dari banyak hal yang tampaknya ditargetkan oleh perubahan tersebut adalah masalah yang disebut “denial of service” yaitu bentuk- bentuk serangan terhadap situs web. Sering melibatkan ketidaktahuan mengenai perangkat lunak jahat dari ratusan bahkan ribuan sistem komputer yang tidak bersalah untuk membombardir situs web dengan permintaan informasi yang begitu banyak. Serangan tersebut sangat sulit untuk ditanggulangi karena hampir mungkin mustahil untuk membedakan antara permintaan akses yang sah dan tidak sah.

a. Sistem Pembuktian

Kebijakan Pemerintah Australia dalam dunia maya didasarkan pada prinsip sebagai berikut : 1 Kepemimpinan Nasional : Ukuran dan kompleksitas tantangan keamanan dunia maya memerlukan kepemimpinan nasional yang kuat. 2 Tanggung jawab bersama : Semua pengguna, dalam menikmati manfaat dunia maya, harus mengambil langkah-langkah yang wajar untuk mengamankan sistem mereka para pengguna, perawatan latihan dalam komunikasi dan penyimpanan informasi sensitif dan memiliki kewajiban untuk menghormati sistem informasi dari pengguna lain. 3 Kemitraan : Mengingat tanggung jawab bersama, pendekatan kemitraan untuk kemanan dunia maya di semua Pemerintah Australia, sektor swasta dan masyarakat Australia yang lebih luas sangat penting. 4 Keterlibatan aktif yang bersifat internasional : Mengingat sifat transnasional dari internet, dimana keamanan dunia maya terkoordinasi efektif membutuhkan aksi global, Australia harus mengadopsi pendekatan aktif untuk keterlibatan internasional tentang keamanan dunia maya. 5 Manajemen resiko : Dalam dunia global dimana semua sistem yang tersambung ke internet berpotensi rentan akan serangan dunia maya yang sulit untuk dideteksi, tidak ada hal seperti keamanan dunia maya yang bersifat mutlak. Autralia karena itu harus menerapkan pendekatan berbasis resiko untuk menilai prioritas dan sumber daya kegiatan keamanan dunia maya. commit to user 40 6 Melindungi nilai-nilai keamanan Australia : Australia harus mengejar kebijakan keamanan dunia maya yang meningkatkan keamanan individu dan kolektif dengan tetap menjaga hak Australia atas privasi dan nilai-nilai fundamental lainnya. Mempertahankan keseimbangan ini merupakan tantangan untuk semua demokrasi modern yang berusaha untuk memenuhi tantangan keamanan dunia maya yang lebih kompleks di masa depan. The Australian Cyber Crime Act Of 2001 menyelidiki implikasi bahwa Undang-Undang ini berlaku untuk semua orang Autralia yang bekerja di industri Teknologi Informasi. Serta menghadapkan profesional Teknologi Informasi untuk sebuah tingkat kerentanan terhadap penuntutan. Perkembangan yang digembar-gemborkan oleh The Australian Cyber Crime Act of 2001 akan mengancam profesional Teknologi Informasi dengan pidana keyakinan. Meskipun kelompok-kelompok advokasi Teknologi Informasi seperti Australia Computer Society ACS, Electronic Frontiers Australia EFA dan banyak lainnya, mereka semua prihatin dengan implikasi yang dimiliki Undang-Undang untuk para profesional dalam Teknologi Informasi di Australia.

b. Alat Bukti

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Nasabah Bank Dalam Cyber Crime Terhadap Internet Banking Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

4 66 152

Tinjauan Hukum Mengenai Kekuatan Pembuktian Secara elektronik Dalam Perkara Cyber Crime Dihubungkan Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

1 10 29

DATA ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PIDANA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

2 21 96

Harmonisasi Hukum Pengaturan Cyber Crime Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

0 0 21

SINKRONISASI PENGATURAN TINDAK KEJAHATAN DUNIA MAYA (CYBER CRIME) ANTARA COUNCIL OF EUROPE CYBER CONVENTION DENGAN UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

0 1 13

TINDAK PIDANA CYBER CRIME DALAM PERSPEKTIF UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

1 1 65

TINDAK PIDANA CYBER CRIME DALAM PERSPEKTIF UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

2 8 65

CYBER CRIME DALAM BENTUK PHISING DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM.

0 1 104

CYBER CRIME

0 0 5

BAB II PENGATURAN PENGGUNAAN ALAT BUKTI BERUPA INFORMASI ELEKTRONIK SEBAGAI BUKTI DALAM TINDAK PIDANA KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) DALAM UNDANG- UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Tinjauan Umum Tentang Penggunaan

0 1 45