Pengaturan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Cyber Crime dalam Undang-

commit to user 43 3 Untuk tujuan pelanggaran di bawah Bagian ini, menyebabkan setiap orang seperti akses modifikasi, tidak sah atau penurunan jika seseorang melakukan substansial memberikan kontribusi untuk itu. 4 Untuk tujuan ayat 1, apabila : a Seseorang menyebabkan setiap akses, modifikasi atau gangguan dari jenis yang disebutkan dalam ayat itu; dan b Orang tersebut tidak jadi di bawah surat perintah yang dikeluarkan berdasarkan hukum. Mencermati tentang pengaturan alat bukti yang ada dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan The Australian Cyber Crime Act Of 2001 , ada persamaan dan perbedaan antara kedua undang-undang ini. Persamaannya ialah adanya alat bukti elektronik seperti email, data-data dalam harddisk komputer, telegram dan sejenisnya. Sedangkan perbedaannya adalah pengaturan alat bukti cyber crime dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik cakupannya hanya terbatas pada informasi elektronik danatau dokumen elektronik sedangkan dalam The Australian Cyber Crime Act Of 2001 cakupannya lebih luas karena tidak hanya dokumen elektronik tetapi juga menyangkut modifikasi dari data elektronik serta penurunan nilai komunikasi elektronik ke atau dari komputer.

B. Pengaturan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Cyber Crime antara

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan The Australian Cyber Crime Act Of 2001.

1. Pengaturan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Cyber Crime dalam Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik A. Pornografi Larangan konten yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan atau pornografi sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, idealnya mempunyai tujuan yang sangat mulia. commit to user 44 Pasal ini berusaha mencegah munculnya situs-situs porno dan merupakan dasar hukum yang kuat bagi pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan pemblokiran atas situs-situs tersebut. Namun demikian, tidak adanya definisi yang tegas mengenai apa yang dimaksud melanggar kesusilaan, maka pasal ini dikhawatirkan akan menjadi pasal karet. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 27 ayat 1 Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. Pasal 45 ayat 1 Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 1, ayat 2, ayat 3, atau ayat 4 dipidana dengan pidana penjara 6 enam tahun danatau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah. Pasal 52 ayat 1 dan ayat 4 1 Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 1 menyangkut kesusilaan atau eksploitasi seksual terhadap anak dikenakan pemberatan sepertiga dari pidana pokok. 2 Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai Pasal 37 dilakukan oleh korporasi dipidana dengan pidana pokok ditambah dua pertiga. B. Perjudian Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 27 ayat 2 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian. commit to user 45 Pasal 45 ayat 1 Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 1, ayat 2, ayat 3, atau ayat 4 dipidana dengan pidana penjara selama 6 enam tahun danatau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah. Pasal 52 ayat 4 Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 37 dilakukan oleh korporasi dipidana dengan pidana pokok ditambah dua pertiga. C. PenghinaanPencemaran Nama Baik Larangan konten yang memiliki muatan penghinaan danatau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE ini sebenarnya adalah berusaha untuk memberikan perlindungan atas hak-hak individu maupun institusi, dimana penggunaan setiap informasi melalui media yang menyangkut data pribadi seseorang atau institusi harus dilakukan atas persetujuan oranginstitusi yang bersangkuatan. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 27 ayat 3 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan danatau pencemaran nama baik. Pasal 45 ayat 1 Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 1, ayat 2, ayat 3, atau ayat 4 dipidana dengan pidana penjara selama 6 enam tahun danatau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah. commit to user 46 Pasal 52 ayat 4 Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 37 dilakukan oleh korporasi dipidana dengan pidana pokok ditambah dua pertiga. D. Pemerasan Pengancaman Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 27 ayat 4 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan danatau pengancaman. Pasal 45 ayat 1 Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 1, ayat 2, ayat 3, atau ayat 4 dipidana dengan pidana penjara selama 6 enam tahun danatau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah. Pasal 52 ayat 4 Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 37 dilakukan oleh korporasi dipidana dengan pidana pokok ditambah dua pertiga. E. Penipuan Penipuan komputer computer fraud, mencakup : 1 Bentuk dan jenis penipuan, yaitu berupa pencurian uang atau harta benda menggunakan sarana komputer dengan melawan hukum. 2 Perbuatan pidana penipuan, sesungguhnya termasuk unsur perbuatan lain, dimaksudkan menghindarkan diri dari kewajiban misalnya pajak atau memperoleh sesuatu yang bukan hakmiliknya melalui sarana komputer. 3 Perbuatan curang memperoleh secara tidak sah harta benda milik orang lain, misalnya seseorang yang dapat mengakses komputer mentransfer rekening orang lain ke rekeningnya sendiri, sehingga merugikan orang lain. commit to user 47 4 Konspirasi penipuan, yaitu perbuatan pidana yang dilakukan beberapa orang bersama-sama untuk melakukan penipuan dengan sarana komputer. 5 Jenis kejahatan komputer yang banyak dilakukan ialah penipuan yang dilakukan terhadap perusahaan yang berkecimpung dalam kegiatan keuangan, seperti bank, asuransi, dan perusahaan besar lainnya yang banyak menggunakan komputer. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 28 ayat 1 Setiap orang dengan sengaja atau tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik. Pasal 45 ayat 2 Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat 1 atau ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 enam tahun danatau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah. F. Menyebar Kebencian, Penghasutan Larangan informasi yang bisa menimbulkan rasa kebencian sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE bertujuan untuk mencegah munculnya konten yang bersifat mengadu domba dan dapat menumbuhkan disintegrasi. Pasal ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap toleransi mengingat masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang plural. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 28 ayat 2 Setiap orang dengan sengaja atau tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu danatau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, atau antargolongan SARA. commit to user 48 Pasal 45 ayat 2 Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat 1 atau ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 enam tahun danatau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah. Aturan dalam Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 ini dapat menjerat siapapun yang membuat berita daring atau online. Sasaran aturan bukan hanya blogger, tetapi juga pembuat berita dari media-media konvensional, seperti koran dan majalah, yang menayangkan berita mereka secara daring. Jika diamati dengan jeli, aturan ini mirip pasal menyatakan kebencian di muka umum terhadap pemerintah Pasal 155 KUHP. Bedanya yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 ini hanya kebencian terhadap individu atau golongan. Agitasi dan propaganda dalam arti negatif: mendeskreditkan pemerintah yang sah melalui jaringan internet atau sistem jaringan komputer. Tergantung substansi agripro tersebut. Dengan pertimbangan politis, perbuatan tersebut berbahaya secara politis. Pemerintah dapat saja berkata bahwa aturan itu tidak dibuat dengan motivasi mengekang pers. Akan tetapi, siapa yang menjamin pasal tersebut tidak akan disalahgunakan. Tidak hanya individu atau golongan yang mungkin menyalahgunakan, pemerintah pun dapat memakai pasal ini untuk menghancurkan pers. G. Pengancaman Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 29 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi. commit to user 49 Pasal 45 ayat 3 Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 dua belas tahun danatau denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 dua miliar rupiah. H. PencurianPenggelapanPenerobosanAkses Tanpa Izin Hak Dalam pencurian dan penggelapan, cara yang lazim digunakan ialah dengan memasukkan keterangan palsu ke dalam data komputer, yang bisa dilakukan dengan mengubah data atau menambah data tersebut dikenal dengan nama data diddling. Pemrosesan data dari suatu perusahaan besar seperti bank, biasanya melibatkan beberapa orang, seperti yang membuat program, yang mencatatmemasukkan data, yang mengirimkan, yang memberikan kode, yang melakukan pengecekan, dan lainnya. Salah satu contoh kasus yang lazim dilakukan ialah, petugas komputer perusahaan mencuri sejumlah barang dengan mengubah data komputer yang berisi daftar barang. Dengan perubahan data tersebut, dimaksudkan untuk menghilangkan sejumlah barang sehingga si pelaku dapat memiliki barang tanpa terlihat dalam laporan bulanan. Biasanya sesudah berlangsung lama kehilangan, baru diketahui. Dalam kasus kejahatan komputer dengan memanipulasi data dimana yang menjadi objek adalah uang atau barang, pada umumnya ketentuan pidana ‘tradisional’ mengenai pencurian atau penggelapan dapat diterapkan. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 30 ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 1 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer danatau Sistem Elektronik milik orang lain dengan cara apapun. 2 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer danatau Sistem Elektronik milik orang lain dengan cara apapun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik. commit to user 50 3 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer danatau Sistem Elektronik milik orang lain dengan cara apapun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan. Pasal 46 ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 1 Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud Pasal 30 ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 enam tahun danatau denda paling banyak Rp 600.000.000,00 enam ratus juta rupiah. 2 Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud Pasal 30 ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 tujuh tahun danatau denda paling banyak Rp 700.000.000,00 tujuh ratus juta rupiah. 3 Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud Pasal 30 ayat 3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 delapan tahun danatau denda paling banyak Rp 800.000.000,00 delapan ratus juta rupiah. Pasal 52 ayat 2 dan ayat 3 2 Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 sampai dengan Pasal 37 ditujukan terhadap Komputer danatau Sistem Elektronik serta Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik milik Pemerintah danatau yang digunakan untuk layanan publik dipidana dengan pidana pokok ditambah sepertiga. 3 Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 sampai Pasal 37 ditujukan terhadap Komputer danatau Sistem Elektronik serta Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik milik Pemerintah danatau badan strategis termasuk dan tidak terbatas pada lembaga pertahanan, bank sentral, perbankan, keuangan, lembaga internasional, otoritas penerbangan diancam dengan pidana maksimal ancaman pidana pokok masing-masing pasal ditambah dua pertiga. commit to user 51 I. Penyadapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 31 1 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau penyadapan atas Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik dalam suatu Komputer danatau Sistem Elektronik tertentu milik orang lain. 2 Setiap orang dengan sengaja atau tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atas transmisi Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang tidak bersifat publik dari, ke, dan di dalam suatu Komputer danatau Sistem elektronik tertentu milik orang lain, baik yang tidak menyebabkan perubahan apapun maupun yang menyebabkan adanya perubahan, penghilangan, danatau penghentian Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang sedang ditransmisikan. 3 Kecuali intersepsi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, intersepsi yang dilakukan dalam rangka penegakan hukum atas permintaan Kepolisian, Kejaksaan, danatau institusi penegak hukum lainnya yang ditetapkan berdasarkan undang-undang. 4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara intersepsi sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 47 Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat 1 atau ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 sepuluh tahun danatau denda paling banyak Rp 800.000.000,00 delapan ratus juta rupiah. Pasal 52 ayat 2 dan ayat 3 2 Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 sampai dengan Pasal 37 ditujukan terhadap Komputer danatau Sistem Elektronik serta Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik commit to user 52 milik Pemerintah danatau yang digunakan untuk layanan publik dipidana dengan pidana pokok ditambah sepertiga. 3 Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 sampai Pasal 37 ditujukan terhadap Komputer danatau Sistem Elektronik serta Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik milik Pemerintah danatau badan strategis termasuk dan tidak terbatas pada lembaga pertahanan, bank sentral, perbankan, keuangan, lembaga internasional, otoritas penerbangan diancam dengan pidana maksimal ancaman pidana pokok masing-masing pasal ditambah dua pertiga. Yang dimaksud dengan intersepsi atau penyadapan adalah kegiatan untuk mendengarkan, merekam, membelokkan, mengubah, menghambat, danatau mencatat transmisi Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang tidak bersifat publik, baik menggunakan jaringan kabel komunikasi maupun jaringan nirkabel, seperti pancaran elektromagnetis atau radio frekuensi.

2. Pengaturan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Cyber Crime dalam The

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Nasabah Bank Dalam Cyber Crime Terhadap Internet Banking Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

4 66 152

Tinjauan Hukum Mengenai Kekuatan Pembuktian Secara elektronik Dalam Perkara Cyber Crime Dihubungkan Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

1 10 29

DATA ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PIDANA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

2 21 96

Harmonisasi Hukum Pengaturan Cyber Crime Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

0 0 21

SINKRONISASI PENGATURAN TINDAK KEJAHATAN DUNIA MAYA (CYBER CRIME) ANTARA COUNCIL OF EUROPE CYBER CONVENTION DENGAN UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

0 1 13

TINDAK PIDANA CYBER CRIME DALAM PERSPEKTIF UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

1 1 65

TINDAK PIDANA CYBER CRIME DALAM PERSPEKTIF UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

2 8 65

CYBER CRIME DALAM BENTUK PHISING DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM.

0 1 104

CYBER CRIME

0 0 5

BAB II PENGATURAN PENGGUNAAN ALAT BUKTI BERUPA INFORMASI ELEKTRONIK SEBAGAI BUKTI DALAM TINDAK PIDANA KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) DALAM UNDANG- UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Tinjauan Umum Tentang Penggunaan

0 1 45