Kategorisasi Data Penelitian HASIL PENELITIAN

2. Kategorisasi Data Penelitian

1 Kategorisasi Perilaku Minor Cyberloafing Kategorisasi data untuk minor cyberloafing pada penelitian ini menggunakan kategorisasi berdasarkan signifikansi perbedaan, di mana tidak mengasumsikan distribusi data yang normal. Adapun kriteria pengkategorian ini terbagi atas tiga kategori yaitu kategori rendah, sedang, dan tinggi. Berikut ini adalah norma kategorisasi yang digunakan : Tabel 8. Norma Kategorisasi Minor Cyberloafing Rentang Nilai Kategori X μ – t α2,n-1 SD √n Rendah μ – t α2,n-1 SD √n≤ X ≤ μ + t α2,n-1 SD √n Sedang X ≥ μ + t α2,n-1 SD √n Tinggi Penelitian ini menggunakan skala minor cyberloafing yang sudah diuji reliabilitasnya terlebih dahulu. Setelah pengujian diperoleh 16 aitem dengan rentang skor yang bergerak dari 1-5. Sehingga akan dihasilkan skor minimum sebesar 16 dan skor maksimum sebesar 80. Berikut ini adalah tabel kategorisasi perilaku minor cyberloafing : Tabel 9. Kategorisasi Skor Minor Cyberloafing Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Minor Cyberloafing X 46 rendah 168 99,4 46 ≤ X50 sedang 1 0,6 X ≥50 tinggi Total 169 100 Berdasarkan pada tabel 10, maka dapat diketahui bahwa pegawai yang melakukan minor cyberloafing dalam kategori rendah sebanyak 168 orang 99,4, kategori sedang sebanyak 1 orang 0,6, dan tidak ada Universitas Sumatera Utara yang termasuk kedalam kategori tinggi. Sehingga hal ini dapat diartikan bahwa perilaku minor cyberloafing responden dominan berada pada kategori rendah. 2 Kategorisasi Dimensi Kepribadian Big Five Kategorisasi yang digunakan untuk dimensi Big Five adalah kategorisasi yang membagi subjek kedalam dua kategori, yaitu kategori rendah dan kategori tinggi yang menggunakan skor rata-rata empiris M sebagai nilai batas. Namun peneliti menggunakan pertimbangan terhadap eror standar dalam pengukuran, sehingga norma untuk kategorisasinya seperti yang disajikan pada tabel 10. Tabel 10. Norma Kategorisasi Dimensi Big Five Rentang Nilai Kategori X M - Z α2 S e Rendah X ≥ M+ Z α2 S e Tinggi Adapun rumus yang digunakan untuk memperoleh nilai S e adalah : S e = S x √1- r xx’ S e : Eror standar dalam pengukuran S x : Deviasi standar skor r xx’ : Koefisien reliabilitas Sehingga diperoleh kategorisasi dimensi Big Five yang disajikan pada tabel 11. Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Kategorisasi Skor Openness Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Openness X 35 Rendah 23 13,6 X ≥45 Tinggi 24 14,2 Tidak Terklasifikasi 122 72,2 Total 169 100 Berdasarkan pada tabel 11, maka dapat diketahui bahwa pegawai yang termasuk ke dalam kategori Openness rendah ada sebanyak 23 orang 13,6, kemudian kategori tinggi ada sebanyak 24 orang 14,2, dan yang termasuk dalam kategori tidak terklasifikasi ada sebanyak 122 orang 72,2. Kategorisasi tidak terklasifikasi disebabkan oleh eror dalam pengukuran, sehingga sangat dimungkinkan orang-orang yang memiliki skor dalam rentang 35-45 adalah orang-orang yang memiliki tingkat Openness yang rendah atau Openness yang tinggi. Tabel 12. Kategorisasi Skor Conscientiousness Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Conscientiousness X 20 Rendah 26 15,4 X ≥28 Tinggi 43 25,9 Tidak Terklasifikasi 100 59,2 Total 169 100 Berdasarkan pada tabel 12, maka dapat diketahui bahwa pegawai yang termasuk ke dalam kategori Conscientiousness rendah ada sebanyak 26 orang 15,4, kemudian kategori tinggi sebanyak 43 orang 25,9 dan yang termasuk dalam kategori tidak terklasifikasi ada sebanyak 100 orang 59,2. Kategorisasi tidak terklasifikasi disebabkan oleh eror Universitas Sumatera Utara dalam pengukuran, sehingga sangat dimungkinkan orang-orang yang memiliki skor dalam rentang 20-28 adalah orang-orang yang memiliki tingkat Conscientiousness yang rendah atau Conscientiousness yang tinggi. Tabel 13. Kategorisasi Skor Extraversion Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Extraversion X 17 Rendah 34 20,1 X ≥27 Tinggi 33 19,5 Tidak Terklasifikasi 102 60,4 Total 169 100 Berdasarkan pada tabel 13, maka dapat diketahui bahwa pegawai yang termasuk ke dalam kategori Extraversion rendah ada sebanyak 34 orang 20,1, kategori tinggi sebanyak 33 orang 19,5, dan yang termasuk dalam kategori tidak terklasifikasi sebanyak 102 orang 60,4. Kategorisasi tidak terklasifikasi disebabkan oleh eror dalam pengukuran, sehingga sangat dimungkinkan orang-orang yang memiliki skor dalam rentang 17-27 adalah orang-orang yang memiliki tingkat Extraversion yang rendah atau Extraversion yang tinggi. Tabel 14. Kategorisasi Skor Agreeableness Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Agreeableness X 20 Rendah 47 27,8 X ≥28 Tinggi 32 18,9 Tidak Terklasifikasi 90 46,7 Total 169 100 Universitas Sumatera Utara berdasarkan pada tabel 14, maka dapat diketahui bahwa pegawai yang termasuk ke dalam kategori Agreeableness yang rendah ada sebanyak 47orang 27,8, kemudian kategori tinggi sebanyak 32 orang 18,9, dan yang termasuk dalam kategori tidak terklasifikasi ada sebanyak 90 orang 46,7. Kategorisasi tidak terklasifikasi disebabkan oleh eror dalam pengukuran, sehingga sangat dimungkinkan orang-orang yang memiliki skor dalam rentang 20-28 adalah orang-orang yang memiliki tingkat Agreeableness yang rendah atau Agreeableness yang tinggi. Tabel 15. Kategorisasi Skor Neuroticism Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Neuroticism X 21 Rendah 48 28,4 X ≥29 Tinggi 35 20,7 Tidak Terklasifikasi 86 50,9 Total 169 100 Berdasarkan pada tabel 15, maka dapat diketahui bahwa pegawai yang termasuk ke dalam kategori Neuroticism yang rendah ada sebanyak 48 orang 28,4, kemudian kategori tinggi sebanyak 35 orang 20,7, dan yang termasuk dalam kategori tidak terklasifikasi ada sebanyak 86 orang 50,9. Kategorisasi tidak terklasifikasi disebabkan oleh eror dalam pengukuran, sehingga sangat dimungkinkan orang-orang yang memiliki skor dalam rentang 21-29 adalah orang-orang yang memiliki tingkat Neuroticism yang rendah atau Neuroticism yang tinggi. Universitas Sumatera Utara

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN