commit to user
10
BAB II ORIENTASI TEORETIK
A. Deskripsi Teoretik
1. Teori Substansi
a. Definisi Komunikasi
John Fiske dalam Eriyanto 2002:37-41 mengemukakan komunikasi dalam dua pandangan besar yaitu pendekatan komunikasi sebagai
proses tranmisi dan komunikasi sebagai semiotik. Hal ini sama dengan definisi yang dikemukakan Ann N. Crigler dalam studi media
dan komunikasi yang membagi komunikasi dalam pendekatan efek media dan kontruksi. Pendekatan proses sebangun dengan pendekatan
efek media, dimana komunikasi dilihat sebagai suatu proses dimana pesan terkirim dari pengirim ke penerima dan proses yang terjadi
dalam pengiriman tersebut. Proses dilihat secara linier dari pengirim ke penerima melewati saluran media. Sedangkan komunikasi
sebagai semiotik sebangun dengan pendekatan kontruksionis dimana komunikasi dipandang sebagai produksi dan pertukaran makna.
Kajian tentang media, budaya, dan masyarakat lebih dekat dengan definisi komunikasi dalam pendekatan semiotik atau kontruksionis
yang memusatkan perhatian pada bagaimana pesan atau teks berkaitan
commit to user
11 dengan khalayak dalam memproduksi makna. Ini menunjukkan
adanya peranan teks dalam kebudayaan. Pendekatan ini tidak melihat komunikasi untuk penyebaran pesan, tapi proses pembentukan
individu sebagai anggota dari kebudayaan. Pesan merupakan suatu kontruksi melalui interaksi dengan penerima, dimana pesan bukan apa
yang dikirim tapi apa yang dikontruksi dan yang dibaca.Dalam hal ini makna merupakan produk kontruksi dan interaksi antara pengirim dan
penerima, sedangkan membaca merupakan suatu proses menemukan makna yang terjadi ketika pembaca berinteraksi dengan teks.
b. Media, Masyarakat, dan Budaya
Pembentukan budaya melalui pertukaran makna dalam komunikasi terjadi ketika masyarakat sebagai audiens melakukan konsumsi teks
media dan menemukan makna-makna yang terkandung dalam teks melalui bahasa. Littlejohn Foss 2009: 408 menyatakan bahwa
berkaitan dengan masyarakat dan budaya,media mempunyai fungsi komunikasi massa, penyebaran informasi dan pengaruh, opini
masyarakat, dan kekuasaan. Mengacu pada pendapat para ahli teori kritis, media merupakan
bagian dari industri budaya yang secara harfiah menciptakan simbol dan gambaran yang dapat menekan kelompok kecil.
Menuru McQuail dan Littlejohn Foss 2009:432-433, ada lima cabang teori kritis media, yaitu : 1. Marxisme klasik, dimana media
dipandang sebagai sebagai alat bantu dari kelas dominan dan sebuah
commit to user
12 cara klasik dan sebuah cara untuk para kapitalis menunjukkan
ketertarikan mereka dalam menghasilkan keuntungan. media menyebarkan ideologi dari dorongan yang berkuasa dalam masyarakat
dan menindas golongan-golongan tertentu. 2Teori media ekonomi politik political-economic media theory, yang menyalahkan
kepemilikan media bagi keburukan masyarakat dimana isi media merupakan komoditas untuk dijual di pasaran, dan informasi yang
disebarkan diatur oleh apa yang akan diambil di pasar;3. Frankfurt School yang memandang media sebagai cara untuk membangun
budaya, menmpatkan lebih banyak penekanan pada pemikiran ketimbang materi;4. Teori hegemonis hegemonic theory, yang
memandang hegemoni merupakan dominasi ideologi palsu atau cara pikir terhadap kondisi sebenarnya. Ideologi yang dominan
menghidupkan minat golongan tertentu atas golongan lain dan media memainkan peran besar dalam proses ini.
c. Ekonomi Politik Media dan Komodifikasi