Informan Ketiga HASIL PENELITIAN

51 dengan urusan pribadi dan pekerjaan. Pada saat itu juga informan tersadar bahwa lewat doa ia bisa menemukan pasangan. Informan percaya, dengan berdoa pada Tuhan, pasti bertemu dengan pasangannya. “Khotbah yang dibicarakan adalah tentang menyenangkan hati orang tua. Bagaimana menyenangkan hati orang tua dan apa saja yang bisa diperoleh anak dari menyenangkan hati orang tua. Salah satu cara yang disebutkan adalah berdoa pada Tuhan. Karena Tuhan adalah Maha segalanya. Berdoa lewat Tuhan adalah perbuatan yang paling dapat membantu untuk menyenangkan hati orang tua. Selain itu juga Tuhan akan senang karena kita sebagai anak datang untuk berdoa padaNya. Dari khotbah itu deh spontan aku tersentuh.” W4. 9-16

3. Informan Ketiga

Informan tidak dapat menjalani hubungan jarak jauh dan belum siap untuk menjalin hubungan dengan laki-laki karena takut ditinggal tanpa ada kabar. Selain itu, informan masih ingin fokus dengan pekerjaannya untuk melakukan pelayanan. Desakan dari ibu berupa pertanyaan tentang pasangan dan status sebagai anak sulung menjadi konflik yang dialami informan ketiga. “Maksudnya ya aku gak bisa kalau harus pacaran jarak jauh karena aku mau nya punya pacar yang bisa diajak jalan dan diskusi bareng dengan tatap muka dan sering bertemu. Kalau LDR kan susah kami komunikasi.” W1. 76-78 Dengan adanya konflik, maka timbul dampak konflik pada informan. Pertama-tama ia menyalahkan diri sendiri karena sibuk dengan 52 pekerjaannya yang membuat orang tuanya sedih karena belum menikah. Informan juga menyalahkan diri sendiri karena telah menjadi anak yang egois dan tidak menuruti keinginan orang tua. Kemudian informan mulai merasa sedih melihat ibunya gelisah dan susah tidur. Oleh sebab itu, informan menjadi tidak fokus dengan pekerjaanya dan sulit berkonsentrasi ketika bekerja. “Habis mama ngomong sama aku, aku mulai salahin diri aku sendiri. Semua campur aduk dalam pikiranku. Belum, jadi ketika aku salahin diri sendiri, aku jadi gak fokus sama pekerjaanku sama pelayananku, sama kegiatan aku di kelompok doa dan susah untuk menempatkan diri.” W1. 157-158 168-171 Informan memutuskan selama dua hari untuk mengintrospeksi diri dan menenangkan diri. Selain itu, informan juga meminta saran dari temannya untuk permasalahan yang dialami. Kemudian informan berupaya untuk menyelesaikan konflik dengan cara pulang menemui orang tua dan mengadakan pembicaraan. Akhirnya, informan memilih untuk fokus mencari pasangan dan membahagiakan orang tua. Hal ini dikarenakan informan sadar ternyata keputusan yang terbaik adalah mengikuti keinginan orang tua untuk mencari pasangan. “Orang tua muncul untuk meminta aku mencari pasangan. Dari kejadian itu aku sempat diam untuk tidak melakukan apapun dan aku memutuskan untuk sendiri. Aku dulu dua hari tidak pulang ke rumah karena ingin sendiri menenangkan diri. Aku pergi ke tempat penginapan untuk introspeksi diri.” W2. 30-34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Informan ingin memperbaiki penampilan supaya mendapatkan pasangan. Informan memperbaiki penampilan dengan cara merubah model rambut dan gaya berpakaian untuk mendapatkan pasangan. Selain itu informan mengikuti kegiatan untuk mendapatkan pasangan. Informan juga mengajak temannya untuk pergi ke tempat umum untuk mencari pasangan hingga berdoa dan membaca firman Tuhan juga dilakukan. “Selain itu yang aku lakukan berdoa meminta kepada Tuhan supaya aku dapat ditemukan dengan pasanganku. Berdoa pagi dan malam setiap hari untuk dapat bimbingan dari Tuhan semoga diberikan jalan yang terbaik.” W2. 13-15 Dukungan orang tua didapat oleh informan untuk mencari pasangan. Terutama ibu yang memberikan semangat dan doa. Informan merasa senang karena ibunya sudah dapat tidur dengan nyenyak dan sudah mulai tidak menanyakan tentang pasangan. “Setelah pembicaraan itu ya mama udah mulai tenang, maksudnya udah mulai bisa tidur nyenyak...” W2. 63-64 Informan memiliki beberapa harapan terhadap orang tuanya, yakni keinginan untuk membahagiakan orang tua. Oleh karena itu, informan ingin segera menemukan pasangan untuk membahagiakan orang tua. “Aku mau kerja dulu mau nabung buat mama sama papa pergi jalan-jalan. Mama ketawa dengar jawaban aku itu. mama bilang kalau aku gak usah kerja keras demi biayain mereka liburan karena papa juga masih bisa biayain kalau mau pergi jalan-jalan liburan. Tapi aku bilang ke mama kalau aku mau biayain mereka pergi ke tempat ziarah di 54 Lordes dan tempat ziarah di Eropa sana. Itu impian aku untuk orang tua karena mereka udah merawat aku dari aku lahir. Sebagai ucapan terima kasih aku ke mereka aku mau biayain mereka liburan. Dengan fokus kerja, aku berharap bisa biayain mereka pergi liburan ke sana.” W1. 130-138 55 Tabel 4 Ringkasan Tema Informan Penelitian No. Tema Topik Informan Pertama Informan Kedua Informan Ketiga 1. Konflik yang dialami  Informan masih ingin fokus dengan pekerjaannya  Ibu yang menanyakan dan meminta untuk mencari pasangan  Informan merasa terbebani dengan statusnya sebagai anak sulung dan kakak bagi adiknya karena harus menjadi contoh atau panutan  Tuntutan dari orang tua terhadap anak sulung  Tuntutan dari orang tua terhadap anak sulung  Ibu yang menanyakan tentang pasangan 2. Faktor yang mempengaruhi munculnya konflik  Lingkungan yang mendesak dengan pertanyaan tentang pasangan  Informan merasa terbebani dengan kondisi orang tua yang sudah tua  Informan belum bisa dekat dengan laki-laki karena merasa kecewa, sakit hati, dan trauma dari pengala- man masa lalu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56  Terdapat unfinished business pada pasangan di masa lalu  Terdapat unfinished business pada pasangan di masa lalu 3. Dampak Konflik  Informan sulit untuk beristirahat karena desakan dari orang tua untuk mencari pasangan  Informan menghin- dar dari orang tua karena malas ditanyakan tentang pasangan  Informan sulit berkonsen- trasi ketika bekerja  Adanya perubahan dalam penampilan  Informan sulit untuk berkonsen- trasi ketika bekerja  Informan merasa bersalah karena telah membuat orang tuanya sedih 4. Upaya untuk menyelesaikan konflik  Informan berupaya untuk menangani konflik dengan cara berdiskusi dengan orang tua  Informan berdoa kepada Tuhan memohon supaya mendapatkan pasangan  Informan berupaya untuk menangani konflik dengan cara berdiskusi dengan orang tua  Informan berdoa kepada Tuhan memohon supaya mendapat-  Informan berupaya untuk menangani konflik dengan cara berdiskusi dengan orang tua  Informan ingin fokus untuk mecari pasangan dan membaha- giakan orang tua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57  Informan mengikuti beberapa kegiatan untuk mendapatkan pasangan  Adanya dukungan dari keluarga untuk menyelesai- kan konflik kan pasangan  Informan merasa bersalah pada Tuhan karena sibuk dengan pekerjaan  Informan berdoa kepada Tuhan memohon supaya mendapat- kan pasangan  Informan mengubah penampilan supaya mendapat- kan pasangan  Adanya dukungan dari keluar- ga untuk menyelesai- kan konflik

D. PEMBAHASAN