Profil Informan Ketiga DESKRIPSI INFORMAN PENELITIAN

43 memutuskan hubungan mereka dengan cara menghapus kontak mantannya. Informan mengatakan bahwa ia belum dapat menjalin hubungan dengan laki-laki lain karena pengalaman dengan mantannya dua tahun yang lalu. Informan mengatakan bahwa ia tidak mau disakiti lagi oleh laki-laki. Bahkan, hingga saat ini informan masih mengingat kejadian di masa lalu yang mengganggu pekerjaannya di kantor.

3. Profil Informan Ketiga

Informan ketiga berusia empat puluh dua tahun. Informan merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Adik laki-lakinya sekarang sedang di Jakarta. Informan tinggal bersama kedua orang tuanya di Yogyakarta. Ayah informan bekerja sebagai pemegang kepala cabang salah satu perusahaan swasta di Yogyakarta dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Informan bekerja sebagai seorang pendeta. Informan dan adiknya selalu dimanjakan sejak kecil. Bisa dikatakan mereka selalu berkecukupan dalam hal apapun. Ketika di rumah, informan terkadang membantu ibunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu dan memasak. Keseharian informan ialah sebagai seorang pendeta di salah satu gereja di Yogyakarta. Informan juga terkadang mengunjungi rumah jemaat yang sedang mengalami musibah. Selain itu, informan juga aktif mengikuti beberapa kegiatan sosial yang diadakan oleh jemaat gereja. 44 Informan pernah dekat dengan laki-laki. Mereka dekat karena sering kerja kelompok bersama. Mendekati ujian akhir laki-laki itu mengutarakan perasaannya kepada informan. Pada saat itu, informan tidak bisa menjawab karena ia tahu bahwa dirinya berencana untuk mendaftarkan diri ke universitas yang ada di Semarang. Informan sendiri tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh karena ia ingin memiliki pasangan yang bisa selalu tatap muka, diajak jalan, dan berdiskusi. Pada suatu hari informan pergi ke Semarang untuk mendaftarkan diri. Ketika tiba di universitas tersebut ternyata sudah tutup pendaftarannnya. Informan merasa kecewa karena tidak mengetahui batas akhir pendaftaran. Di sisi lain, ia merasa senang karena bisa menjalani hubungan dengan laki-laki itu. Informan pun mulai menghubunginya, akan tetapi tidak ada jawaban. Bahkan tidak ada yang tahu kemana dia pergi. Setelah dua hari informan mendapat kabar bahwa laki-laki itu dan keluarganya ternyata pindah mendadak ke Kalimantan untuk suatu urusan. Sejak saat itu, informan sulit untuk menjalin hubungan dengan laki-laki karena ia masih takut untuk menjalin hubungan. Informan takut kalau nanti sudah berpacaran, ia ditinggal lagi oleh pasangannya. Sama seperti yang dialaminya ketika SMA. Ini adalah salah satu alasan mengapa sampai saat ini informan belum memiliki pasangan. 45

C. HASIL PENELITIAN