B. Pembahasan
Dari pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini didapati hasil sebagai berikut :
Tabel 8. Perbandingan Antara Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No. Nama Siswa
Nilai Sebelum Nilai Siklus I
Nilai Siklus Tindakan
II 1.
Siswa 1 50
56 60
2. Siswa 2
54 60
70 3.
Siswa 3 50
56 66
4. Siswa 4
30 40
40 5.
Siswa 5 52
60 70
6. Siswa 6
54 60
74 7.
Siswa 7 76
90 92
8. Siswa 8
60 70
70 9.
Siswa 9 68
74 76
10. Siswa 10
60 64
66 11.
Siswa 11 54
60 66
12. Siswa 12
74 80
84 13.
Siswa 13 74
84 90
14. Siswa 14
74 66
66 15.
Siswa 15 52
60 60
16. Siswa 16
20 30
34 17.
Siswa 17 70
80 80
Jumlah 958
1090 1168
Rata-rata 56,35
64,11 68,70
Persentase 47,05
76,47 88,23
Jumlah siswa yang 8
13 15
memenuhi KKM
59
Dari tabel di atas dapat dilihat perbandingan jumlah siswa yang mencapai KKM pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II. Siklus I dilaksanakan dengan
menggunakan alat peraga garis bilangan model wayang dan pada Siklus I semua siswa nilainya mengalami peningkatan dari sebelum diadakannya tindakan, hal ini
disebabkan antara lain : siswa memperhatikan penjelasan dari guru, siswa dapat menggunakan alat peraga garis bilangan model wayang dengan lancar dan dapat
menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan lancar. Tetapi tidak semua nilai siswa dapat mencapai KKM hal ini disebabkan dari kemampuan
siswa itu sendiri. Siswa yang nilainya di atas KKM ada 13 siswa 76,47, dan 4 siswa 23,52 yang nilainya di bawah KKM. Hasil penelitian pada siklus I ini
belum berhasil, karena target yang harus dicapai pada penelitian ini adalah 80 siswa yang memenuhi KKM dan siklus I baru mencapai 76,47 maka akan
dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan alat
peraga garis bilangan model wayang, dan pada siklus II ini ada beberapa siswa yang mengalami peningkatan, dan ada beberapa siswa yang nilainya tetap. Siswa
yang mengalami peningkatan adalah siswa 1, siswa 2, siswa 3, siswa 5, siswa 6, siswa 7, siswa 9, siswa 10, siswa 11, siswa 12, siswa 13, dan siswa 16. Siswa yang
mengalami peningkatan disebabkan beberapa hal antara lain : siswa memperhatikan penjelasan dari guru, siswa dapat menggunakan alat peraga garis
bilangan model wayang dengan baik dan siswa dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan baik. Siswa yang nilainya tetap adalah siswa
4, siswa 8, siswa 14, siswa 15 dan siswa 17. Hal ini disebabkan karena beberapa 60
hal antara lain : siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru, siswa ramai
sendiri, kurangnya kemampuan dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa dari 17 siswa,
yang nilainya di atas KKM ada 15 siswa 88,23 dan 2 siswa 11,76 yang nilainya di bawah KKM. Hasil penelitian pada siklus II ini sudah berhasil, karena
target yang ingin dicapai adalah 80, dan hasil penelitian pada siklus II udah mencapai 88,23 sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan lagi pada siklus
berikutnya. Berdasarkan analisis data maka diperoleh hasil yaitu persentase jumlah
siswa yang memenuhi KKM pada siklus I adalah 76,47, sedangkan siklus II adalah 88,23. Dari hasil pelaksanaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Penelitian pada siklus I dan siklus II berhasil mencapai target
persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM setiap siklus karena yang diperoleh dari tes evaluasi yaitu siklus I 76,47 dan siklus II
88,23, persentase yang diharapkan pada siklus I 70 dan siklus II 80.
b. Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena target
persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM sudah tercapai. c.
Pembelajaran menggunakan alat peraga garis bilangan model wayang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD N 2
kalimendong tahun pelajaran 20102011 dalam pelajaran matematika operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
61
Hal ini dapat dilihat pada kondisi awal kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal evaluasi tentang operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat dengan kondisi akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Pada Kondisi Awal, Siklus I dan II
Kondisi Awal Kondisi akhir siklus
No. Indikator
I II
1. Jumlah siswa yang
47,05 76,47
88,23 memenuhi KKM.
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah siswa yang mencapai KKM pada Kondisi awal, siklus I, dan Siklus II. Hasil dari kondisi awal 47,05, siklus I
76,47, dan siklus II 88,23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan dari kondisi awal 47,05 siswa yang mencapai KKM, kemudian
siklus I naik menjadi 76,47 siswa yang mencapai KKM dan pada siklus II 88,23 siswa yang mencapai KKM. Dengan demikian, hasil penelitian
membuktikan hipotesis bahwa penggunaan garis bilangan model wayang dapat meningkatkan prestasi belajar dalam melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas V SD N 2 Kalimendong semester I tahun ajaran 20102011.
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kalimendong semester gasal tahun pelajaran 20102011 untuk
peningkatan hasil belajar siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan garis bilangan model wayang dan berdasarkan
analisis pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan garis bilangan model wayang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD N 2
Kalimendong tahun pelajaran 20102011. Ini dibuktikan dengan peningkatan persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM dari keadaan awal adalah 47,05
dan setelah siklus II berakhir persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM dapat mencapai 88,23.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penulis menyarankan:
1. Bagi guru, dalam pembelajaran perlu menggunakan metode dan
model, serta penggunaan alat peraga yang tepat yang beragam dan inovatif sesuai dengan materi, karakteristik siswa, dan guru juga
diharapkan dapat meniru atau mengadaptasi serta menciptakan alat
63