43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini kan dibahas 1 analisis kebutuhan, 2 pembuatan modul pembelajaran ipa berbasis pendidikan emansipatoris, 3 data hasil validasi modul
dan revisi produk, 4 uji coba lapangan, 5 pembahasan.
4.1 Analisis Kebutuhan
Langkah awal peneliti dalam pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris adalah dengan melakukan analisis kebutuhan.
Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah dijabarkan pada bab III. Peneliti melakukan analisis
kebutuhan dengan melakukan observasi dokumen kurikulum dan wawancara siswa. Observasi dokumen kurikulum dilakukan untuk memperoleh data seperti
visi dan misi sekolah, kurikulum yang digunakan disekolah, dan gaya belajar yang digunakan. Sedangkan wawancara siswa dilakukan untuk memperoleh data tentang
latar belakang siswa. Dari kedua data yang diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris.
4.1.1 Hasil Observasi Dokumen Kurikulum dan Pembahasan
Observasi kurikulum yang dilakukan memperoleh tiga data yaitu berupa kurikulum yang digunakan, visi dan misi sekolah, dan gaya belajar yang digunakan
di SDN Perumnas Condongcatur. Hasil data observasi tersebut akan dipaparkan berikut:
Pertama, kurikulum yang diterapkan di SDN Perumnas Condongcatur ada 2 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Kurikulum 2013. Untuk
kelas I dan IV menggunkan kurikulum 2013, sedangkan kelas II, III, V, dan Vmenggunakan KTSP. Jadi kurikulum yang digunakan dalam penelitian ini adalah
KTSP karena kurikulum tersebut diterapkan di kelas IIIB. Kedua, visi SDN Perumnas Condongcatur ini adalah berkualitas, berbudaya,
bertaqwa. Misinya, 1 Melaksanakan bimbingan secara efektif dalam proses pembelajaran agar siswa mampu mengembangkan potensi diri sendiri secara
optimal, 2 Menumbuh kembangkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah, 3 Menumbuh kembangkan penghayatan budi pekerti dalam
kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat, 4 Menumbuh kembangkan sikap apresiatif terhadap budaya bangsa, 5 Menumbuh
kembangkan penghayatan ajaran agama yang dianut siswa dalam kehidupan sehari- hari.
Ketiga, gaya belajar yang digunakan di kelas IIIB SDN Perumnas Condongcatur ini adalah teacher center atau bisa disebut pembelajaran berpusat
pada guru. Berdasarkan pemaparan hasil observasi dokumen kurikulum di atas, peneliti
dapat menarik kesimpulan bahwa kurikulum yang diterapkan di kelas IIIB SDN Perumnas Condongcatur adalah KTSP sehingga peneliti mengembangkan modul
pembelajaran IPA untuk digunakan pada kurikulum ini. Kemudian gaya belajar yang digunakan dikelas IIIB adalah teacher center, sehingga gaya belajar ini masih
kurang efektif untuk mengembangkan pribadi siswa, dan hal ini tidak sesuai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
visi nomor 1. Jadi pengembangan modul pembelajaran IPA ini akan dibasiskan dengan pendidikan emansipatoris, sehinga dapat merubah gaya belajarnya menjadi
student center dan akan disesuaikan dengan visi nomor 1. 4.1.2 Hasil Wawancara Siswa Kelas IIIB dan Pembahasan
Wawancara yang dilakukan pada siswa kelas III SDN Perumnas Condongcatur adalah wawancara tertulis. Garis besar pertanyaan wawancara yaitu
pekerjaan orang tua, letak tempat tinggal, kebiasaan membuang sampah, kebiasaan buruk dikelas, cara merawat tanaman, dan cara menjaga lingkungan agar tetap
bersih dan sehat. Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil wawancara 26 siswa kelas IIIB SDN Perumnas Condongcatur:
Dari 26 siswa kelas IIIB, kebanyakan orangtuanya bekerja dibidang swasta. Tempat tinggal mereka kebanyakan di daerah perumahan. Jenis perumahan yang
mereka tempati berbeda-beda. Ada yang tinggal di perumahan homogen rata-rata penduduknya adalah orang kaya dan ada yang tinggal di perumahan heterogen
penduduknya bervariasi, yaitu ada yang kaya dan ada yang pas-pasan. Siswa kelas IIIB adalah siswa yang aktif akan tetapi mereka masih kurang
dalam hal kebersihan terutama kebersihan di kelas. Kadang-kadang setiap pagi, orang tua siswa yang mengantar ikut membantu membersihkan kelas, kalau tidak
guru harus marah-marah agar siswa membersihkan kelas. Di sisi lain, semua siswa kelas IIIB sudah tahu cara menjaga lingkungan yang benar dan cara merawat
tanaman, misalnya seperti menyiram bunga dan membuang sampah pada tempatnya. Akan tetapi, praktiknya masih kurang. Hal itu disebabkan karena
mereka belum tahu secara nyata pentingnya menjaga kesehatan lingkungan. Jadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari latar belakang tersebut peneliti akan mengembangkan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan
pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.
4.2 Desain Modul Pembelajaran IPA Berbasis Pendidikan Emansipatoris