Karakteristik Modul Modul .1 Pengertian Modul

2.1.4 Modul 2.1.4.1 Pengertian Modul Pendidikan emansipatoris menuntut siswa agar belajar secara mandiri dan berkembang sesuai kemampuannya. Salah satu bahan pembelajaran yang dapat digunakan sebagai sarana belajar secara mandiri adalah modul. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik Daryanto, 2013:9. Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materisubstansi belajar, dan evaluasi. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan masing-masing. Penulisan modul bertujuan : a. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal. b. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa atau peserta diklat maupun guruinstruktur. c. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti : d. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat; e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya,

2.1.4.2 Karakteristik Modul

Modul yang baik menurut Daryanto 2013:9 adalah modul yang mampu meningkatkan motivasi belajar, sehingga pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik yang diperlukan, yaitu: a Self instructional, b Self Contained, c Stand alone berdiri sendiri, d Adaptif dan e User friendly. a. Self Instruction Merupakan karakteristik penting dalam modul, dengan karakter tersebut memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self instruction, maka modul harus: 1 Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat menggambarkan pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 2 Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kegiatan yang kecilspesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas; 3 Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran; 4 Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan untuk mengukur penguasaan peserta didik; 5 Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana, tugas atau konteks kegiatan dan lingkungan peserta didik; 6 Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif, 7 Terdapat rangkuman materi pembelajaran; 8 Terdapat instrumen penilaian, yang memungkinkan peserta didik melakukan penilaian mandiri self assessment; 9 Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga peserta didik mengetahui tingkat penguasaan materi; 10 Terdapat informasi tentang rujukan pengayaanreferensi yang mendukung materi pembelajaran dimaksud. b. Self Contained Modul dikatakan self contained bila seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan peserta didik mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas kedalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu standar kompetensikompetensi dasar, harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan standar kompetensikompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. c. Berdiri Sendiri Stand Alone Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang tidak tergantung pada bahan ajarmedia lain, atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajarmedia lain. Dengan menggunakan modul, peserta didik tidak perlu bahan ajar yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika peserta didik masih menggunakan dan bergantung pada bahan ajar lain selain modul yang digunakan, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan sebagai modul yang berdiri sendiri. d. Adaptif Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibelluwes digunakan di berbagai perangkat keras hardware. e. BersahabatAkrab User Friendly Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau bersahabatakrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan, merupakan salah satu bentuk user friendly. Jadi dalam modul yang dikembangkan dalam penelitian ini mengandung unsur- unsur, yaitu: a Self Instruction Pada modul ini dapat digunakan siswa untuk kegiatan pembelajaran secara mandiri karena modul ini memuat tujuan pembelajaran yang jelas, memuat materi pembelajaran, tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung, terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya, kontekstual, menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif, dan terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik. b Self Contained Pada modul pembelajaran IPA ini termuat seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan. c Adaptif Modul pembelajaran IPA ini dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. d BersahabatAkrab User Friendly Pada modul pembelajaran IPA ini disusun menggunakan bahasa yang komunikatif dan sederhana sehingga siswa dapat memahami materi yang ada pada modul. Selain itu, modul ini juga dilengkapi dengan panduan penggunaan modul serta petunjuk kerja, sehinggan siswa kemungkinan besar tidak mengalami kebingungan saat menggunakannya.

2.1.4.3 Prinsip Modul

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul pembelajaran IPA kelas III eksistensial Sekolah Dasar berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan.

0 0 163

Pengembangan modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan kelas IV di SD BOPKRI Gondolayu dengan pendekatan PPR.

1 2 148

Pengembangan modul pembelajaran IPA kelas III humanis sekolah dasar berbasis pendidikan emasipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan.

0 2 190

Pengembangan modul pembelajaran dan LKS budidaya tanaman berdasarkan pendekatan Pendidikan Emansipatoris untuk siswa kelas IVA SDN No. 071094 Lologolu Kabupaten Nias Barat.

0 1 108

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Pengembangan modul pembelajaran IPA kelas III eksistensial Sekolah Dasar berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan

3 10 161

Pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur

0 1 138

Pengembangan modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan kelas IV di SD BOPKRI Gondolayu dengan pendekatan PPR

0 0 146

Pengembangan modul pembelajaran IPA kelas III humanis sekolah dasar berbasis pendidikan emasipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan

0 1 188

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK MEMBERDAYAKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMP/MTs KELAS VII - UNS Institutional Repository

0 1 17