2.1.2 Pendidikan Emansipatoris
Pendidikan emansipatoris
merupakan pendidikan
yang mampu
memberdayakan dan memberi pencerahan pada siswa Mangunsong, 2005:15. Menurut Giroux dalam Winarti dan Anggadewi, 2015:53 pendidikan
emansipatoris dipandang sebagai pendidikan yang pergerakannya menekankan perwujudan masyarakat yang adil dan demokratis. Tiga kata kunci untuk model
pendidikan emansipatoris, yaitu humanisasi, kesadaran kritis, dan mempertanyakan sistem Winarti dan Anggadewi, 2015.
1.2.1.1 Humanisasi
Humanisasi dalam KBBI diartikan sebagai penumbuhan rasa peri kemanusiaan. Menurut Nouri, Sajjadi, dan Freire dalam Winarti dan Anggadewi
,2015 humanisasi dipahami sebagai memberdayakan pemahaman kritis antara kedua belah pihak guru dan murid, dan mengembangkan kesadaran kritis critical
awarness relasi pribadi dengan dunia. Berdasarkan dua pernyataan di atas peneliti berpendapat bahwa humanisasi adalah penumbuhan rasa kemanusiaan melalui
pemberdayaan pemahaman kritis antara guru dan siswa.
1.2.1.2 Kesadaran Kritis
Kesadaran kritis memiliki makna belajar menerima keadaan sosial, ekonomi, dan politik yang bertolak belakang, dan kemudian melawan arus dan
penindasan realitas Winarti dan Anggadewi, 2015. Menurut Browne dan Keeley 2012:16 sebagai seorang pemikir kritis, anda akan mencari kesimpulan yang lebih
baik, keyakinan yang lebih baik, dan keputusan yang lebih baik. Oleh karena hal tersebut, seseorang yang mempunyai kesadaran kritis akan memiliki sikap, yaitu
kemandirian dalam membentuk kesimpulan, keingintahuan terhadap apa yang dijumpai, kerendahan hati bahwa pendapat pribadi belum tentu benar, dan
menghargai pendapat orang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesadaran kritis adalah pemahaman terhadap berbagai kondisi dan kemudian melawan arus
penindasan.
1.2.1.3 Mempertanyakan Sistem
Winarti dan Anggadewi 2015:53-54 menyatakan bahwa untuk menjadi pemikir kritis, perlu ada dialog dalam bentuk mempertanyakan sistem untuk
menentukan realitas. Dari pernyataan tersebut, mempertanyakan sistem difungsikan untuk menentukan sebuah realitas.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mempertanyakan sistem yaitu dengan berdialog. Dialog dilakukan oleh guru dan siswa terhadap sistem pembelajaran
yang dilakukan. Seperti pernyataan Winarty dan Anggadewi bahwa ketika terjadi dialog diantara keduanya, maka pemahaman dan pengalaman akan realitas dari
kedua belah pihak pun berkembang. Sehingga ketika seorang guru mempertanyakan sistem kepada siswa
mengenai sistem pembelajaran yang dianut, maka guru akan memperoleh timbal balik dari siswa. Hasil timbal balik tersebut akan digunakan untuk evaluasi sistem
pembelajaran selanjutnya, sehingga sistem pembelajarannya akan berkembang dan pengalaman belajar siswa serta pemahamannya pun turut berkembang.
Jadi pendidikan emansipatoris adalah pendidikan demokratis yang mampu memberdayakan pemahaman siswa dimana di dalam pembelajarannya terdapat
unsur humanis, kesadaran kritis, dan mempertanyakan sistem. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.4 Modul 2.1.4.1 Pengertian Modul