yang  akan  digunakan  dalam  penelitian.  Izin  dari  kepala  bagian  Rumah  Tangga diberikan pada tanggal 3 September 2014.
Permohonan  kerjasama  untuk  pengambilan  dan  analisis  darah,  diajukan ke  bagian  Laboratorium  Patologi  Klinik  Rumah  Sakit  Bethesda  Yogyakarta.
Permohonan  kerjasama  selanjutnya  ditujukan  kepada  calon  responden  berupa informed  consent,  sebagai  bukti  dari  kesepakatan  antara  peneliti  dengan  calon
responden mengenai kesediaan calon responden untuk dapat mengikuti penelitian ini.
3. Pembuatan leaflet dan informed consent
Pembuatan  leaflet  bertujuan  untuk  membantu  calon  responden  dalam memahami  gambaran  mengenai  penelitian  ini.  Leaflet  di  dalam  penelitian  ini
berjudul “Korelasi Antropometri dan Pengukuran Laju Filtrasi Glomerulus” yang
disusun  dengan  ukuran  A4.  Kontenisi  dari  leaflet  ini  antara  lain  berisi  tujuan penelitian; manfaat penelitian yang diterima responden; pengukuran antropometri
yang meliputi pengukuran lingkar pinggang, rasio lingkar panggul-panggul, body fat  percentage,  dan  body  mass  index;  penjelasan  singkat  mengenai  pengukuran
laju  filtrasi  glomerulus;  serta  pemeriksaan  laboratorium  yang  meliputi,  kadar LDL, HDL, kolesterol total, HbA1c, dan serum kreatinin.
Informed  consent  digunakan  sebagai  bukti  kesediaan  calon  responden untuk  mengikuti  penelitian  ini.  Pembuatan  informed  consent  ini  sesuai  dengan
standar yang dikeluarkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas  Kedokteran  Universitas  Gadjah  Mada  Yogyakarta.  Seluruh  calon
responden penelitian yang bersedia terlibat dalam penelitian ini kemudian mengisi
data pada informed consent berupa nama lengkap, usia, tanggal lahir, alamat, serta nomor telepon atau handphone yang dapat dihubungi setelah itu calon responden
menandatangani informed consent sebagai bukti kesediaan dan kerjasama.
4. Pencarian responden
Pencarian  responden  dilakukan  setelah  mendapat  izin  penelitian  dari Wakil  Rektor  I  Universitas  Sanata  Dharma.  Izin  tersebut  diteruskan  kepada
Kepala Bagian Personalia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk meminta informasi  mengenai  data  staf  yang  dibutuhkan  peneliti  berupa  jumlah  dan
informasi  lengkap  nama  lengkap,  TTL,  Jenis  kelamin,  pekerjaanbagian  staf administratif  dan  edukatif  wanita  di  Kampus  I,  II,  dan  III  Universitas  Sanata
Dharma  Yogyakarta.  Data  yang  telah  diperoleh  kemudian  disortir  menurut  usia yaitu  antara  usia  40-50  tahun  kriteria  inklusi  untuk  menentukan  jumlah
populasisampel yang akan digunakan sebagai responden penelitian. Setelah  memperoleh  jumlah  sampel  yang  diperlukan  proses  selanjutnya
adalah  pencarian  responden.  Peneliti  mencoba  untuk  mencari  seluruh  staf  tetapi tidak  semua  dapat  ditemui  dengan  beberapa  alasan  antara  lain  sedang  cuti  serta
sedang  melanjutkan  studi.  Pada  calon  responden  yang  dapat  ditemui,  calon responden  diberi  penjelasan  mengenai  maksud  dan  tujuan  penelitian,  manfaat
yang  diperoleh  dari  penelitian,  gambaran  penelitian  yang  akan  dilakukan, penjelasan  mengenai  kriteria  inklusi  dan  eksklusi  yang  telah  ditetapkan  peneliti,
serta menanyakan kesediaan calon responden untuk terlibat dalam penelitian ini . Calon responden  yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi akan diberikan informed consent,
yang  selanjutnya  diisi  dan  ditandatangani  oleh  responden  sebagai  bukti kesediaannya  untuk  mengikuti  penelitian  ini.  Responden  kemudian  diberi
informasi  mengenai  tempat  dan  waktu  pelaksanaan  penelitian.  Responden  akan dihubungi melalui SMS atau telepon sehari sebelum pelaksanaan penelitian untuk
mengingatkan  responden  bahwa  akan  diadakan  pengambilan  darah  dan pengukuran antropometri pada jam dan tempat yang telah ditentukan sebelumnya.
Sebagian  calon  responden  tidak  dapat  terlibat  dalam  penelitian  karena  beberapa alasan,  meliputi  :  sedang  hamil,  sudah  menopause,  menggunakan  kontrasepsi
selain  IUD,    menderita  penyakit  degeneratif  seperti  diabetes  mellitus,  takut terhadap jarum suntik,  serta berhalangan hadir saat pengambilan darah.
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian