prosentase tersebut mencerminkan bahwa stress kuliah mahasiswa akuntansi aktivis organisasi UPN “Veteran” Jawa Timur cukup tidak
membuat mahasiswa stress. Artinya sebagian besar mahasiswa tidak merasa terganggu jadwal kuliah dengan kegiatan organisasinya, tetapi ada
rasa kebosanan karena mata kuliah yang tidak dimengerti, masalah pribadi yang menganggu konsentrasi belajar, paksaan orang tua dalam memilih
program studi kuliah, dan tidak terlalu paham dengan materi dari dosen yang di kenal killer.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Uji Kualitas Data
Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas suatu kuesioner mutlak diperlukan agar data yang digunakan dalam mendeskripsikan masing
– masing
variabel dan pengujian terhadap hipotesis yang dapat diandalkan kebenarannya 4.2.1.1 Uji Validitas
Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistic dengan menggunakam pendekatan validitas konstruk. Dasar pengambilan
keputusan valid tidaknya butir-butir pertanyaan dalam kuesioner adalah : a.
Kuesioner r
hitung
koefisien korelasi harus lebih besar dari r
tabel.
b. Nilai r
hitung
untuk masing – masing butir pertanyaan bisa dilihat langsung
pada output uji validitas pada kolom corrected item – total correlation
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang diperoleh dari hasil uji dua arah dengan alpha 5 interval kepecayaan 95
c. Besarnya nilai r
tabel
diperoleh dari tabel daftar nilai kritis momen produk dengan menentukan Df Degree of Freedom = n - 1 = -1 sehingga pada
alpha sebesar 0,05diperoleh r
tabel
sebesar 0,256. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.8 : Uji Validitas
item Corrected
item
–total correlation
rtabel Keterangan
Y1_1 0,260
0,256 Valid
Y1_2 0,513
0,256 Valid
Y1_3 0,383
0,256 Valid
Y1_4 0,583
0,256 Valid
Y1_5 0,603
0,256 Valid
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan hasil uji validitas di atas, dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan telah valid, yang ditunjukkan pada Corrected item
– total Correlation dimana hasilnya di bandingkan dengan rtabel dengan nilai dari
masing-masing item pertanyaan memiliki nilai koefisien korelasi positif dan lebih besar dari pada r
tabel.
4.2.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain, hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
objek dan alat pengukur yang sama Sumarsono, 2004:34. Pengukuran reliabilitas menggunakan teknik cronbach alpha 0,60 Ghozali, 2001:45.
Untuk melakukan uji reliabilitas, dilakukan item pertanyaan yang valid. Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas:
Tabel 4.9 : Hasil Uji Reliabilitas No
Variabel Cronbach alpha
hitung Keterangan
1. Perilaku belajar X
1
0,732 Reliabel
2. Kecerdasan emosional X
2
0,710 Reliabel
3. Lingkungan belajar X
3
0,755 Reliabel
4. Stres Kuliah Y
0,729 Reliabel
Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.9 Diatas, menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha
a untuk variabel perilaku belajar X1 sebesar 0,732. Variabel kecerdasan
emosional X2 sebesar 0,710, variabel lingkungan belajar X3 sebesar 0,755 dan variabel stress kuloah Y sebesar 0,729. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh
variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel atau konsisten.
4.2.1.3 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti seberapa normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti
sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaraya adalah metode Kolmogrov Smirnov dan metode Saphiro Wilk Sumarsono, 2004:40, dengan
ketentuan sebagai berikut Sumarsono, 2004: 43 :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi
adalah tidak normal. b.
Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka distribusi adalah normal.
Tabel 4.10 : Hasil Uji Normalitas
No Variabel
Kolmogorov Smirnov Z
Sig 1.
Perilaku Belajar X
1
0,820 0,513
2. Kecerdasan Emosional X
2
0,769 0,595
3. Lingkungan Belajar X
3
0,837 0,485
4. Stres Kuliah Y
1,362 0,069
Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel diatas hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov
terhadap variabel penelitian pada regresi berganda menunjukkan nilai signifikansi keempat variabel tersebut lebih besar dari 0,05 dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa data pada persamaan regresi memiliki distribusi data yang normal.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Persamaan regresi linier harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Eastimator yang artinya pengambilan keputusan Uji F dan Uji t tidak boleh
bias sesuai dengan tujuan.
4.2.2.1 Multikolinieritas
Uji multikolinieritas di gunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi. Salah satu cara
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Deteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari besaran VIF, yaitu Ghozali, 2001:95 :
I . Jika besaran VIF 10 , maka tidak terjadi multikolinieritas II. Jika besaran VIF 10 , maka terjadi multikolinieritas
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh hasil untuk uji multikolinieritas seperti tabel di bawah ini :
Tabel 4.11 : Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolenrance
VIF Perilaku belajar X
1
0,548 1,826
Kecerdasan Emosional X
2
0,562 1,778
Lingkungan Belajar X
3
0,628 1,591
Sumber : lampiran 5 Berdasarkan hasil uji multikolenieritas pada tabel 4.11 , dapat disimpulkan
bahwa antara variabel bebas yaitu variabel perilaku belajar X
1
, kecerdasan emosional X
2
, lingkungan belajar X
3
tidak terjadi korelasi berhubungan, karena nilai VIF pada variabel perilaku belajar X
1
sebesar 1,826. Pada variabel Kecerdasan emosional X
2
sebesar 1,778. Dan pada variabel lingkungan belajar X
3
sebesar 1,591. Berarti nilai VIF 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolineritas. Dengan demikian menunjukkan bahwa
tidak adanya gejala multikolinieritas pada variabel bebas pada penelitian ini.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.2.2 Heteroskedastisitas
Adanya heteroskedastisitas berati adanya varian variabel dalam model yang tidak sama konstan. Untuk mendiagnosis adanya heteroskedastisitas, salah
satunya dengan melakukan pengujian rank spearman. Jika nilai probabilitasnya nilai alphanya 0,05, maka dapat dipastikan model tidak mengandung unsure
heteroskedastisitas Suliyanto, 2005:64. Hasil uji heteroskedastisitas untuk variabel perilaku belajar X
1
, kecerdasan emosional X
2
, lingkungan belajar X
3
dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.12: Hasil Uji Heteroskedastisitas
sumber : Lampiran 5
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi korelasi rank spearman untuk perilaku belajar X
1
, kecerdasan emosional X
2
, lingkungan belajar X
3
tidak mempunyai korelasi yang signifikan antara residual dengan
Correlations
.021 .876
57 .037
.785 57
-.005 .968
57 1.000
. 57
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
x1=Perilaku Belajar
x2=Kecerdasan Emosional
x3= Lingkungan Belajar
Unstandardized Residual Spearmans rho
Unstandardiz ed Residual
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
variabel bebasnya, maka hasil analisis ini dapat disimpulkan semua variabel penelitian tidak terjadi heteroskedastisitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua variabel penenlitian ini memenuhi asumsi non heteroskedastisitas.
4.2.3 Analisis Regresi Linier 4.2.3.1 Persamaan Regresi
Berikut adalah nilai estimasi koefisien regresi :
Tabel 4.13: Hasil Estimasi Koefisien Regresi
Sumber: Lampiran 6 Sehingga persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Y = 2,564 – 0,044 X
1
+ 0,201 X
2
– 0,123 X
3
Berdasarkan persamaan tersebut diatas, maka dapat dijelaskan melalui penjelasan sebagai berikut:
Coefficients
a
2.564 4.113
.623 .536
-.044 .061
-.119 -.727
.470 -.099
.548 1.826
.201 .054
.605 3.745
.000 .457
.562 1.778
-.123 .069
-.272 -1.779
.081 -.237
.628 1.591
Constant x1=Perilaku Belajar
x2=Kecerdasan Emosional
x3= Lingkungan Belajar Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Partial Correlations
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: y=Stres Kuliah a.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Β = konstanta = 2,564
Nilai konstansta sebesar 2,564 menunjukkan bahwa apabila variabel perilaku belajar, kecerdasan emosional, dan lingkungan belajar konstan
maka stress kuliah naik sebesar 2,564 satu satuan. β
1
= koefisien regresi untuk X
1
= -0,044
Variabel perilaku belajar X
1
mempunyai pengaruh negatif terhadap stress kuliah, hal ini ditunjukan dengan koefisien regresi sebesar 0,044. Pengaruh
negatif ini menunjukkan perubahan yang tidak searah dari variabel perilaku belajar X
1
terhadap stress kuliah Y, yang artinya bahwa setiap perubahan variabel perilaku belajar X
1
sebesar satu satuan maka akan menurunkan variabel stress kuliah Y sebesar -0,044 dengan asumsi X
2
dan X
3
adalah konstantidak berubah. β
2
= koefisien regresi untuk X
2
= 0,201 Variabel kecerdasan emosional X
2
mempunyai pengaruh positif terhadap stress kuliah, hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,201.
Pengaruh positif ini menunjukkan perubahan yang searah dari variabel kecerdasan emosional X
2
terhadap stress kuliah Y, yang artinya bahwa setiap perubahan variabel kecerdasan emosional X
2
sebesar satu satuan maka akan meningkatkan variabel stress kuliah Y sebesar 0,201 dengan
asumsi X
1
dan X
2
adalah konstantidakberubah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
β
3
= koefisien regresi untuk X
3
= -0,123 Variabel lingkungan belajar X
3
mempunyai pengaruh negatif terhadap stress kuliah, hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar -0,123.
Pengaruh negatif ini menunjukkan perubahan yang tidak searah dari variabel lingkungan belajar X
3
terhadap stress kuliah Y, yang artinya bahwa setiap perubahan lingkungan belajar X
3
sebesar satu satuan akan menurunkan variabel stress kuliah Y sebesar -0,123 dengan asumsi X
1
dan X
2
adalah konstantidak berubah.
4.2.3.2 Koefisien determinasi
Koefisien determinasi atas R.Square menunjukkan p pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat. Berikut adalah R.Square yang
diperoleh dari hasil analisis :
Tabel 4.14: Pengaruh variabel
Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai R.Square sebesar 0,223 Hal ini
berarti bahwa stres kuliah mahasiswa akuntansi aktivis organisasi UPN “Veteran”
Model Summary
b
.472
a
.223 .179
2.54801 1.609
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, x3= Lingkungan Belajar, x2=Kecerdasan Emosional, x1=Perilaku Belajar
a. Dependent Variable: y=Stres Kuliah
b.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jawa Timur dipengaruhi oleh perilaku belajar, kecerdasan emosional, dan lingkungan belajar sebesar 22,3.
4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1 Uji Spesifikasi Model F
Uji spesifikasi model F untuk model regresi yang digunakan dengan variabel X
1
, X
2
, dan X
3
terhadap Y. Jika nilai signifikansi uji F 0,05 maka H ditolak dan H
1
diterima, dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model analisis untuk variabel X
1
, X
2
, dan X
3
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Y. Sedangkan jika F 0,05 maka H
diterima dan H
1
ditolak, dapat disimpulkan bahwa uji spesifikasi model F varibel X
1
, X
2
, dan X
3
tidak berpengaruh signifikan terhadap Y. Hasil pengujian hipotesis spesifikasi model analisis berpengaruh
variabel perilaku belajar X
1
, kecerdasan emosional X
2
dan lingkungan belajar X
3
terhadap stress kuliah Y dengan menggunakan uji F dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 : Hasil Uji F
Sumber : Lampiran 2
ANOVA
b
98.889 3
32.963 5.077
.004
a
344.094 53
6.492 442.982
56 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, x3= Lingkungan Belajar, x2=Kecerdasan Emosional, x1=Perilaku Belajar
a. Dependent Variable: y=Stres Kuliah
b.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pengaruh antar variabel X
1
, X
2
, dan X
3
dengan Y diperoleh hasil yang signifikan dan positif dengan tingkat signifikan 0,04. Terlihat dari angka F
hitung
= 5,077 dengan signifikan 0,004 0,05: signifikan positif.
4.2.4.2 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai uji
signifikansi t 0,05 maka H ditolak dan H
1
diterima dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat. Sedangkan jika nilai signifikansi uji t 0,05 maka H diterima dan H
1
ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis pengaruh secara parsial variabel perilaku belajar X
1
, kecerdasan emosional X
2
, lingkungan belajar X
3
terhadap stress kuliah Y dengan menggunakan uji t.
Tabel 4.16: Hasil Uji t
Sumber : Lampiran 6
Coefficients
a
2.564 4.113
.623 .536
-.044 .061
-.119 -.727
.470 -.099
.548 1.826
.201 .054
.605 3.745
.000 .457
.562 1.778
-.123 .069
-.272 -1.779
.081 -.237
.628 1.591
Constant x1=Perilaku Belajar
x2=Kecerdasan Emosional
x3= Lingkungan Belajar Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Partial Correlations
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: y=Stres Kuliah a.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hasil uji t antara variabel perilaku belajar X
1
dengan stress kuliah menunjukkan hasil nilai signifikansi uji t sebesar 0,470 yang berarti lebih besar
dari 0,05 maka H diterima dan H
1
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel perilaku belajar X
1
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stress kuliah.
Hasil uji t antara variabel kecerdasan emosional X
2
dengan stress kuliah menunjukkan hasil nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil
dari 0,05 maka H
1
diterima dan H ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara parsial variabel kecerdasan emosional X
2
berpengaruh secara signifikan terhadap stress kuliah.
Hasil uji tantara variabel lingkungan belajar X
3
dengan stress kuliah menunjukkan hasil nilai signifikansi uji t sebesar 0,081 yang berarti lebih besar
dari 0,05 maka H diterima dan H
1
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel lingkungan belajar X
3
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stress kuliah.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian