memerhatikan pesan moral atau nilai dalam film itu. Segala cara ditempuh demi melariskan film yang dibuatnya.
Kehadiran Rin Sakuragi dkk memancing atensi yang berkembang serupa bola
salju. Para produser bisa saja berlindung di balik pernyataan bahwa film yang dibintangi bintang tersebut bukan jenis film porno melainkan horor, namun
tetap saja tidak bisa menahan image yang tumbuh dan bersarang di kepala benak setiap orang bahwa yang dipamerkan dalam film itu adalah sensualitas
semata. Para bintang itu tidak membintangi film porno di sini, tapi keingin tahuan tentang bintang tersebut tumbuh bak jamur di dunia maya sehingga
video mereka laris manis diunduh anak bangsa. Tampaknya, agen dan produser sama-sama paham bahwa kedatangan artis itu telah memicu rasa
penasaran yang kemudian berujung pada larisnya video mereka diunduh yang kemudian memperbanyak kas masuk kocek. Inilah paradoksnya negeri kita.
2.1.6 Pendekatan Semiotik dalam Film
Film menjadi media yang menarik untuk bahan kajian mempelajari berbagai hal yang terdapat didalamnya. Kajian terhadap film dilakukan kerena film
memberikan kepuasan dan arti tentang budaya maupun lingkungannya terdapat hubungan-hubungan antara image dan penonton, industri dan khalayak, narasi dan
budaya. Langkah yang dapat dilakukan dalam mengkaji film adalah dengan menganalisis bahasa film sehingga dapat menghasilkan makna Sobur,1993:127.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Film merupakan transformasi dari kehidupan manusia, dimana gambaran- gambaran nilai manusia terlihat jelas. Kehidupan manusia dengan nilai simbol-simbol
yang mempunyai makna dan arti yang berbeda-beda, lewat simbol-simbol tersebut film juga merupakan sarana ekspresi indrawi yang khas dan efisien, antara lain :
mampu mengekspresikan emosi, aksi dan karakterisasi yang dikomunikasikan dengan kemahiran mengekspresikan image-image yang ditampilkan dalam film yang
kemudian menghasilkan makna-makna tertentu sesuai dengan konteksnya. Definisi semiotik yang umum adalah studi mengenai tanda-tanda Chandler,
2002: www.aber.ac.uk. Studi ini tidak hanya mengarah pada ”tanda” dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga tujuan dibuatnya tanda-tanda tersebut. Bentuk-
bentuk tanda disini antara lain berupa kata-kata, images, suara, gesture, dan objek. Bila kita mempelajari tanda tidak bisa memisahkan tanda yang satu dengan tanda-
tanda yang lain membentuk sebuah sistem, dan kemudian disebut sistem tanda. Lebih sederhananya semiotik mempelajari bagaimana sistem tanda membentuk sebuah
makna. Menurut Jhon Fiske konsentrasi semiotik adalah pada hubungan yang imbul antara sebuah tanda dan makna yang dikandungnya. Juga bagaimana tanda-tanda
tersebut dikomunikasikan dalam kode-kode Chandler, 2001: www.aber.ac.uk. Menurut Jhon Fiske dalam Introduction to Communication Studies Fiske,
2006:9 komunikasi merupakan aktivitas manusia yang lebih lama dikenal namun hanya sedikit orang yang memahaminya. Dalam mempelajari komunikasi kita dapat
membaginya dalam dua perspektif, yaitu segi proses, serta sisi produksi dan pertukaran makna.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan
sebagai tanda Eco, 1976:6 dalam Sobur 2002:95. Pengertian lain juga dikemukakan Van Zoest mengartikan semiotik sebagai ”ilmu tanda sign dan segala yang
berhubungan dengannya: cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain, pengiriimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya”.
Penerapan semiotik pada film, berarti kita harus memperhatikan aspek medium film atau cinema yang berfungsi sebagai tanda. Maka dari sudut pandang ini
jenis pengambilan kamera selanjutnya disebut shot dan kerja kamera camera work. Denngan cara ini, peneliti bisa memahami shot apa saja yang muncul dan
bagaimana maknanya. Misalnya, Close up CU shot berati ambilan kamera dari leher ke atas atau menekankan bagian wajah, makna dari CU shot adalah keintiman dan
sebagainya. Selain shot, yang terdapat pada camera work atau kerja kamera yaitu bagaimana gerak kamera terhadap objek, misalnya panning atau pan-up yaitu gerak
kamera mendongak pada poros horizontal. Pan-up berarti kamera melihat ke atas, dan ini bermakna adanya otoritas atau kekuasaan pada objek yang diambil
Berger,1982:37.
2.1.7 Model Semiotik Jhon Fiske