Pendidikan Agama Islam Kelas IX
67
A. Ketentuan Ibadah Haji dan Umrah
1. Pengertian Ibadah Haji dan Umrah
a. Haji
Haji secara bahasa berarti bersungguh-sungguh atau menyengaja. Haji menurut istilah berarti menyengaja menuju Baitullah atau Kakbah
untuk melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. pada waktu tertentu dan dilaksanakan secara tertib. Sulaiman Rasyid. 1995: halaman 247
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ibadah haji dilaksanakan dalam waktu tertentu. Kapan waktu pe-
laksanaan ibadah haji? Para ulama menyepakati waktu pelaksanaan ibadah haji jatuh selama bulan Syawal, Zulkaidah, dan berpuncak
pada bulan Zulhijah. Dengan demikian, ibadah haji tidak dapat di- laksanakan pada sembarang waktu. Ibadah haji memiliki waktu
khusus. Selain itu, ibadah haji juga dilaksanakan di tempat khusus, yaitu Mekah.
b. Umrah
Umrah secara bahasa berarti berziarah atau berkunjung. Ber- kunjung atau berziarah yang dimaksud di sini adalah berkunjung ke
Kakbah. Umrah disebut juga haji kecil. Disebut demikian karena ibadah umrah lebih ringan dari ibadah haji dengan tidak adanya rukun wukuf
dalam umrah. Manasik umrah juga mirip dengan ibadah haji. Selain itu, umrah juga dapat dilaksanakan selain pada bulan-bulan haji.
Seseorang yang melaksanakan ibadah haji harus melaksanakan umrah sementara orang yang melaksanakan umrah tidak harus
melaksanakan ibadah haji.
Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam, yaitu
rukun Islam ke-5. Ibadah haji hukumnya wajib bagi yang
mampu. Ibadah haji wajib dilaksanakan sekali seumur
hidup. Bagaimana jika haji dilaksanakan berulang kali?
Jika seseorang melaksanakan haji lebih dari satu kali, haji
yang kedua dan seterusnya dianggap sebagai ibadah
sunah.
Sumber: www.iatt.depperin.go
▼ Gambar 6.2
Jamaah haji sedang melaksanakan salah satu manasik haji.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
68
Perintah untuk melaksanakan ibadah haji dapat ditemukan dalam Al-Qur’an. Allah Swt. berfirman seperti berikut.
Wa lilla-hi ’alan-na-si h.ijjul-baiti manistat.a -’a ilaihi sabi-lan, wa man
kafara fa innalla-ha ganiyyun ‘a-nil-‘a-lami -
na
Artinya: Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah
melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa
mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. Q.S.
A
- li ‘Imra-n [3]: 97
Dalam ayat yang lain Allah Swt. berfirman seperti berikut.
Wa atimmul-h.ajja wal-‘umrata lilla -hi
Artinya:
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Q.S. al-Baqarah [2]: 196
Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi mereka yang mampu. Ibadah haji memiliki syarat-
syarat, rukun, dan hal-hal yang termasuk sunah. Agar lebih jelas, perhatikan uraian berikut.
2. Syarat Haji dan Umrah
Haji dan umrah merupakan suatu ibadah wajib bagi yang mampu. Dengan demikian, orang yang telah memenuhi syarat tersebut wajib me-
nunaikannya. Sebaliknya, orang yang belum memenuhi syarat tersebut belum wajib melaksanakannya. Hal ini tidak berarti ia tidak boleh me-
laksanakannya, hanya saja jika suatu saat ia memenuhi syarat tersebut ia wajib melaksanakannya lagi.
Adapun beberapa syarat haji dan umrah sebagai berikut. a. Beragama Islam.
b. Berakal sehat. c.
Balig. d. Mampu.
e. Merdeka.
Sulaiman Rasyid. 1995: halaman 248–249
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
69
Perhatikan kembali syarat ibadah haji dan umrah di depan. Salah satu syarat ibadah haji adalah balig. Barangkali kalian sering mengetahui
seorang anak yang belum balig melaksanakan ibadah haji. Bagaimana dengan hajinya? Seorang anak yang belum balig dan melaksanakan ibadah
haji, ibadahnya itu dianggap sebagai amalan sunah. Oleh karena itu, kelak setelah balig anak tersebut masih menanggung kewajiban melaksanakan
ibadah haji. Selain memiliki syarat, ibadah haji juga memiliki rukun, sunah, dan wajib haji.
3. Rukun Haji
Rukun haji yaitu tata cara haji yang harus dipenuhi oleh orang yang berhaji. Jika rukun haji ditinggalkan maka haji itu tidak sah. Rukun haji
tidak dapat diganti dengan sesuatu apa pun, dalam bentuk denda dam sekalipun. Rukun ibadah haji yaitu:
a. niat hajiihram, b. wukuf di Arafah,
c.
tawaf, d. sai,
e. tahalul, dan
f. tertib.
4. Wajib Haji
Wajib haji yaitu sesuatu yang wajib dilaksanakan selama ibadah haji dan umrah yang jika ditinggalkan karena sesuatu hal dapat diganti
dengan membayar denda dam. Wajib haji antara lain: a. niat dari miqat,
b. mabit di Muzdalifah, c.
melempar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah, d. bermalam di Mina pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah,
e. melempar jumrah Ula, Wusta, dan Ukhra pada tanggal 11, 12, dan
13 Zulhijah, serta f.
meninggalkan larangan-larangan haji.
5. Sunah Haji
Sunah haji yaitu amalan ibadah haji yang jika dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Sunah haji antara lain:
a. melaksanakan haji dengan cara ifrad, b. membaca talbiyah,
c.
salat sunah sesudah tawaf, d. minum air zam-zam, serta
e. berdoa.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
70
6. Larangan dalam Ibadah Haji dan Umrah
Dalam ibadah haji dan umrah terdapat hal-hal yang terlarang bagi jamaah haji. Larangan dalam ibadah haji dan umrah disebut
al-Muh.arrama -t. Larangan dalam ibadah haji dan umrah secara singkat
tertuang dalam ayat Al-Qur’an. Allah Swt. berfirman seperti berikut.
Fa man farad.a fi -
hinnal-h.ajja fa la - rafas.a wa la- fusu-qa wa la- jida-la
fil-h.ajji -
, wa ma- tafalu- min khairiy yalamhulla-hu
Artinya: Barang siapa mengerjakan ibadah haji dalam bulan-bulan itu, maka
janganlah dia berkata jorok rafas, berbuat maksiat dan bertengkar dalam melakukan ibadah haji. Segala yang baik yang kamu kerja-
kan, Allah mengetahuinya. Q.S. al-Baqarah [2]: 197
Larangan dalam ibadah haji dan umrah ada yang hanya berlaku khusus pria, khusus wanita, dan bagi keduanya. Larangan-larangan
tersebut sebagai berikut. a. Larangan khusus bagi pria:
1 memakai tutup kepala, 2 mengenakan pakaian berjahit, dan
3 memakai sepatu atau kaus kaki yang dapat menutupi mata kaki atau tumit.
b. Larangan khusus bagi wanita: 1 menutup muka dan
2 menutup kedua telapak tangan.
c. Larangan bagi pria dan wanita:
1 memakai wangi-wangian, 2 menghilangkan bulu dan
rambut, 3 membunuh hewan buru-
an, 4 bercumbu,
5 menikah atau menikah- kan,
6 berhubungan seksual, 7 memotong kuku, dan
8 mencaci, bertengkar, serta berkata kotor.
Ensiklopedi Islam 2. 1994: halaman 63
Sumber: www.imageshack.us
▼ Gambar 6.3
Jamaah haji terkena aturan khusus dalam berpakaian.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
71
Bagaimana jika larangan-larangan tersebut dilanggar? Jika larangan ibadah haji dan umrah dilanggar, jamaah haji dan umrah wajib membayar
dam denda. Dam berasal dari bahasa Arab yang berarti darah. Dam atau denda dilaksanakan dengan menyembelih binatang sebagai tebusan
kafarat karena telah melakukan pelanggaran ketika sedang ihram.
Seseorang wajib membayar dam jika: a. meninggalkan wajib haji atau umrah,
b. melaksanakan haji tamattu’ atau qiran, dan c.
melanggar larangan ihram haji atau umrah.
Di Desa Maju Jaya terdapat keluarga Pak Imam yang kaya raya. Setiap tahun Pak Imam beserta keluarga melaksanakan ibadah umrah. Ibadah haji juga telah dilaksanakan
tiga kali. Tahun ini mereka akan menunaikan ibadah haji yang keempat kalinya. Sementara itu, di belakang perumahan tempat tinggal Pak Imam terdapat perkampungan miskin.
Jangankan untuk pergi haji, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan. Mereka sangat membutuhkan uluran tangan orang-orang semisal Pak Imam beserta keluarga. Pak Imam
tidak pernah memperhatikan keadaan perkampungan miskin tersebut.
Setujukah kalian dengan niat Pak Imam menunaikan ibadah haji tahun ini? Diskusikan dengan kelompok kalian. Tulislah hasilnya dalam buku tugas kalian masing-masing.
Selanjutnya, bacakan di depan kelas sebelum diserahkan kepada Bapak atau Ibu Guru.
B. Praktik Ibadah Haji dan Umrah
Praktik amalan haji dan umrah dapat kita lakukan bersama teman-teman. Dalam bahasa masyarakat praktik melakukan haji ini biasa disebut sebagai
latihan manasik haji. Mereka yang akan berangkat haji biasanya melakukan latihan ini jauh hari sebelum berangkat ke tanah suci.
1. Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah
Saat ini, kita pun dapat berlatih melaksanakan ibadah haji. Perhatikan kembali rukun haji di depan. Terdapat amalan-amalan seperti ihram,
wukuf, tawaf, sai, tahalul, dan beberapa amalan haji lainnya. Apa yang dimaksud dengan amalan-amalan tersebut? Perhatikan uraiannya berikut
ini.
a. Ihram dari Miqat