Mendekatkan Diri kepada Allah Swt. Senantiasa Bersyukur atas Nikmat-Nya Menyadari bahwa Manusia Berkedudukan Sama di Hadapan Allah Menyadari bahwa Dunia Hanya Sementara

Pendidikan Agama Islam Kelas IX 148

a. Mendekatkan Diri kepada Allah Swt.

Seseorang yang dekat kepada Allah Swt. merasa senantiasa berada di bawah pengawasan-Nya. Dengan demikian, ia akan merasa selalu bersama-Nya dan malu berperilaku takabur. Oleh karena ada yang berhak untuk menyandangnya, yaitu Allah. Manusia tidak pantas untuk menyombongkan diri.

b. Senantiasa Bersyukur atas Nikmat-Nya

Nikmat dan karunia yang diberikan oleh Allah Swt. harus disyukuri. Nikmat dan karunia Allah Swt. kepada Anda tidak terhitung banyaknya. Nikmat berupa harta, anggota tubuh, ketampanan, kedudukan, dan karunia lainnya mesti disyukuri. Bersyukur dapat dilakukan dengan memanfaatkan karunia-Nya sebaik-baiknya.

c. Menyadari bahwa Manusia Berkedudukan Sama di Hadapan Allah

Karunia berupa kecantikan dan ketampanan mesti disyukuri. Kecantikan dan ketampanan bukan untuk disombongkan. Ingat Kecantikan dan ketampanan hanya sementara bukan selamanya. Dengan berjalannya waktu ketampanan dan kecantikan akan hilang. Selain itu, hal lain yang perlu diingat bahwa Allah Swt. tidak membedakan manusia berdasarkan ketampanan, kecantikan, kekayaan, kedudukan, dan beberapa perbedaan lainnya. Sumber: Dokumen Penulis ▼ Gambar 11.3 Salat dan syukur akan mendekatkan kita kepada Allah. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas IX 149 Allah Swt. memandang manusia dari segi ketakwaan kepada- Nya. Perhatikan sabda Rasulullah saw. berikut ini. Artinya: Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk tubuh dan rupamu, tetapi Allah memandang kepada hati dan amalmu. H.R. Muslim Kesadaran bahwa Allah Swt. tidak pernah membedakan manusia berdasarkan jabatan, kekayaan, dan perbedaan lainnya sangat diperlukan. Diharapkan kesadaran tersebut akan membawa seseorang merasa tidak pantas untuk bertakabur.

d. Menyadari bahwa Dunia Hanya Sementara

Dunia, harta, ketampanan, kecantikan, kedudukan, dan keturunan merupakan titipan Allah Swt. Dia sebagai pemilik dapat mengambilnya sewaktu-waktu. Kesadaran bahwa dunia hanya sementara dan tidak abadi dapat menyebabkan seseorang merasa enggan untuk bertakabur. Harta, ketampanan, kecantikan, kedudukan, dan keturunan hendaknya menjadikan kita semakin dekat kepada Allah Swt. Bertakabur dengan hal-hal tersebut justru menjauhkan kita dari-Nya. Harta benda yang dikaruniakan Allah Swt. hendaknya dipergunakan untuk membantu sesama yang membutuhkan. Karunia berupa harta tidak sepantasnya dipergunakan sebagai alat untuk bertakabur. Sesama manusia yang kekurangan bukan untuk diejek atau direndahkan. Akan tetapi, mereka hendaknya dibantu dengan harta yang dikaruniakan Allah Swt. Begitu juga dengan ketampanan, kecantikan, kedudukan, dan keturunan hendaknya menjadi sarana bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

e. Membiasakan Diri Bersikap Ramah kepada Semua Orang