Dalil Naqli dan Hubungan Qada serta Qadar

Pendidikan Agama Islam Kelas IX 129 demikian, seseorang terdorong untuk berusaha dan bekerja keras dengan harapan memperoleh hasil yang terbaik dari Allah Swt. Bayangkan jika seseorang telah mengetahui suatu hasil sebelum usaha dilakukan, ia akan menjadi malas untuk berusaha.

d. Bertawakal kepada Allah Swt.

Segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Qada dan qadar-Nya berlaku bagi semua makhluk tidak hanya bagi manusia. Oleh karena itu, mengimani qada dan qadar Allah Swt. membimbing kita untuk selalu bertawakal, yaitu berserah diri kepada Allah Swt. setelah usaha maksimal dilakukan. Bertawakal kepada Allah Swt. dilakukan karena hanya Dia yang berkuasa untuk mewujudkan segala sesuatu. Iman kepada qada dan qadar Allah Swt. harus sekaligus mengimani bahwa Dia dengan segala kekuasaan-Nya. Misalnya, mengimani Allah Swt. sebagai Zat Yang Mahatahu dan menguasai ilmu, ketetapan-ketetapan-Nya, dan kehendak-Nya yang tidak tergantung pada makhluk, serta kemampuan dalam mencipta dan mengatur makhluk-Nya. Kalian telah mengetahui ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar. Sekarang saatnya kalian mengukur diri, ”Sudahkah saya beriman kepada qada dan qadar Allah?” Untuk menjawabnya, cobalah lakukan evaluasi diri dengan mengisi tabel berikut ini. No. Sikap Hidup Sudah Belum KeteranganPerbaikan 1. Rajin dalam beribadah. . . . . . . . . . . . . 2. Meyakini kebesaran Allah. . . . . . . . . . . . . 3. Bersungguh-sungguh dalam bekerja. . . . . . . . . . . . . 4. Bertawakal kepada Allah. . . . . . . . . . . . .

B. Dalil Naqli dan Hubungan Qada serta Qadar

Istilah qada dan qadar dalam pembahasan rukun iman merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua kata ini pada dasarnya memiliki arti ketetapan, meskipun mengandung makna yang berlainan. Kata qada menurut bahasa berarti keputusan atau ketetapan. Menurut istilah, qada merupakan keputusan atau ketetapan suatu rencana dari Allah untuk dilaksanakan. Qadar menurut bahasa berarti jangka atau ukuran. Menurut istilah, qadar berarti rencana yang telah diberlakukan oleh Allah terhadap makhluk-Nya sehingga tidak dapat diganggu gugat. Qada merupakan ketentuan Allah yang di dalamnya terdapat iradat- Nya untuk segala makhluk, sedangkan qadar merupakan perwujudan dari ketentuan yang ada. Kata qadar dapat ditemukan dalam beberapa ayat yang berbunyi seperti berikut. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas IX 130 . . . . . . . wa khalaqa kulla syai’in fa qaddarahu- taqdi - ra-n Artinya: . . . . Dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran- ukurannya dengan tepat. Q.S. al-Furqa-n [25]: 2 Dengan demikian, segala yang terjadi di jagat raya ini, seperti peredaran matahari, bintang, bulan, rotasi bumi, dan orbit planet-planet, bukan suatu kebetulan, melainkan sudah ditentukan oleh Allah adanya. Semua itu tidak akan dapat berjalan dengan teratur jika Allah Swt. tidak menghendaki dan mengaturnya. Perhatikan firman Allah Swt. berikut. Wasy-syamsu tajri - limustaqarril laha-, z . a-lika taqdi - rul-‘azi - zil-‘ali - mi Artinya: Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui. Q.S. Ya-si - n [36]: 38 Ayat di atas menegaskan bahwa matahari yang beredar di tempat peredarannya telah ditetapkan oleh Allah Swt. Oleh karena telah ditetap- kan Allah Swt., matahari dan alam raya berjalan sesuai dengan ketetapan- Nya atau sering diistilahkan dengan sunnatullah. Quraisy Shihab. 1997. Halaman 63 Jelaslah sudah bahwa segala yang terjadi di alam semesta berdasarkan qada dan qadar-Nya. Kebahagiaan dan kesengsaraan yang dirasakan manusia merupakan qada dan qadar- Nya. Bencana yang menimpa me- rupakan qada dan qadar-Nya. Allah Swt. berfirman seperti berikut. Ma- as.a -ba mim mus.i-batin fil-ard.i wa la- fi - anfusikum illa- fi - kita-bim min qabli an nabra’aha-, inna z . a-lika ‘alalla-hi yasi - run Sumber: www.flickr.com.-photos.akunabel ▼ Gambar 10.4 Matahari berjalan sesuai dengan qada dan qadar yang ditentukan Allah. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas IX 131 Artinya: Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab Lauh. Mah.fu -z. sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Q.S. al-H. adi - d [57]: 22 Ketetapan Allah bahkan berlaku pula untuk segala sesuatu yang terdapat di alam raya. Hal ini dapat ditemukan dalam hadis Rasulullah saw. yang artinya, ”Sesungguhnya seorang kamu telah dikumpulkan kejadiannya di dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian berada di sana seperti tadi 40 hari dalam bentuk segumpal darah, selanjutnya masih berada di sana seperti tadi dalam bentuk segumpal daging. Setelah itu, Allah mengutus seorang malaikat yang diperintahkan untuk menulis empat kalimat, yaitu tentang amal perbuatannya, rezekinya, kesengsaraannya atau kebahagiaannya. Kemudian ditiupkan roh kepadanya.” H.R. Bukhari Berdasarkan terjemah hadis di atas diketahui bahwa semenjak masih dalam kandungan ketentuan Allah Swt. terhadap sang bayi telah ditetapkan. Meskipun demikian, kita tidak boleh berpangku tangan dan bersikap apatis terhadap qada dan qadar-Nya. Hal ini karena takdir Allah Swt. ada yang mengikutsertakan usaha manusia di dalamnya.

C. Macam-Macam Takdir dan Contohnya