Pendidikan Agama Islam Kelas IX
54
b. Hewan yang Disembelih
Syarat hewan atau binatang yang disembelih adalah yang halal dikonsumsi. Hewan atau binatang yang haram dikonsumsi, meskipun
disembelih dan diperlakukan sesuai dengan ketentuan syar‘i, hukumnya tetap haram. Misalnya, babi yang disembelih sesuai dengan syariat
Islam tidak mengubah hukumnya. Babi tetap haram meskipun disembelih sesuai dengan syariat Islam.
c. Alat Penyembelihan
Syarat alat penyembelihan yang harus dipenuhi, baik secara tradisional maupun mekanik sebagai berikut.
1 Tajam tidak tumpul sehingga mempercepat penyembelihan dan tidak menyiksa hewan yang disembelih.
2 Alat penyembelihannya bisa dari besi, logam, batu, atau kayu yang memiliki sisi tajam.
3 Tidak diperbolehkan dengan alat yang terbuat dari gigi, kuku, atau tulang.
d. Anggota Tubuh yang Disembelih
Anggota tubuh hewan yang disembelih tidak boleh sembarangan. Akan tetapi, anggota tubuh hewan yang disembelih sebagai berikut.
1 Hewan yang dapat disembelih di lehernya, hendaklah disembelih di lehernya. Caranya, dipotong urat saluran pernapasan dan urat
saluran makanannya. 2 Hewan yang tidak dapat disembelih di lehernya karena liar atau
jatuh ke dalam lubang, boleh disembelih di semua bagian badan- nya, asal hewan itu dapat mati karena cara penyembelihannya
tersebut.
Ketentuan menyembelih hewan liar seperti dijelaskan dalam hadis berikut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
55
Artinya: Dari Rafi’ ia berkata, ”Kami pernah beserta Rasulullah dalam
perjalanan. Kami bertemu dengan seekor unta milik suatu kaum yang lari, sedangkan mereka tidak membawa kuda untuk
mengejarnya. Maka dilemparlah unta itu oleh seorang laki- laki dengan anak panahnya kemudian unta itu pun mati.
Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya hewan itu tabiatnya seperti tabiatnya binatang liar. Pada hewan-hewan yang serupa,
perbuatlah dengan cara demikian. H.R. Jama‘ah
3. Hikmah Penyembelihan
Islam mengajarkan agar memperlakukan hewan yang dihalalkan sebelum dikonsumsi sesuai syariat Islam, yaitu dengan disembelih.
Penyembelihan hewan harus sesuai dengan syariat Islam. Adanya ketentu- an tata cara penyembelihan sebagaimana disebutkan di depan mengandung
hikmah yang sangat penting. Di antara hikmah penyembelihan hewan sebagai berikut.
a. Hewan yang disembelih pada saluran makanan dan saluran per- napasan menyebabkan darah mengalir sehingga hewan mati karena
kehabisan darah. Darah yang mengalir dari hewan yang disembelih menyebabkan daging tidak tercemar olehnya. Hal ini berbeda dengan
hewan yang mati karena dipukul atau dicekik. Darah hewan yang mati dipukul atau dicekik tidak mengalir sehingga darah dapat
mencemari dagingnya.
b. Penyebutan nama Allah Swt. pada saat menyembelih merupakan wujud sikap ikhlas kepada Allah Swt. Kita memohon agar Allah Swt.
meridai penyembelihan sehingga akan mendapatkan keberkahan rezeki dari-Nya. Selain itu, penyebutan nama Allah Swt. akan me-
numbuhkan kesadaran pada diri kita bahwa yang berhak mencabut nyawa makhluk hanyalah Allah Swt., sang khalik.
c. Tuntunan untuk menggunakan benda tajam pada saat penyembelihan
bertujuan agar hewan tersebut dapat mati dengan cepat dan me- ringankan, tanpa siksaan. Penyembelihan tidak boleh seperti yang
dilakukan oleh binatang liar, yaitu menggunakan gigi atau kuku. Cara ini tidak pantas dilakukan oleh manusia dan termasuk penyiksaan
terhadap hewan.
d. Anjuran untuk menyembelih pada bagian leher supaya lebih cepat mati. Menyembelih atau mematikan dengan melukai bagian tubuh
lain hanya diperbolehkan jika dalam keadaan terpaksa, seperti karena hewan yang sangat liar sehingga memberontak.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
56
Menyembelih hewan dengan pisau yang tajam menurut orang-orang Barat merupakan tindakan yang tidak manusiawi terhadap binatang. Ketika akan menyembelih hewan mereka
memingsankan hewan terlebih dahulu baru kemudian menyembelihnya. Cara ini mereka anggap lebih manusiawi. Akan tetapi, Islam tidak mengajarkan teknik pemingsanan sebelum
penyembelihan. Dr. Hazim dan Prof. Dr. Schultz, staf ahli peternakan di Hannover University melakukan sebuah penelitian tentang cara penyembelihan hewan menurut syariat Islam
dan cara orang Barat. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pe- nyembelihan menurut syariat Islam lebih baik dan meringankan bagi hewan yang disembelih.
Hasil penelitian mereka menunjukkan hal-hal sebagai berikut.
1. Pada tiga detik pertama setelah penyembelihan tidak ada indikasi rasa sakit yang
ditunjukkan oleh hewan yang disembelih menurut syariat Islam. 2.
Pada tiga detik berikutnya tercatat adanya penurunan grafik secara bertahap sehingga hewan tersebut kehilangan kesadaran.
3. Setelah enam detik pertama terlihat aktivitas jantung untuk menarik darah dari seluruh
anggota tubuh dan memompanya keluar. Oleh karena darah terpompa keluar tubuh secara maksimal, dihasilkan daging yang sehat tidak tercemar oleh darah.
4. Hewan yang meronta-ronta ketika disembelih bukan ekspresi rasa sakit melainkan
ekspresi keterkejutan otot dan saraf. Dari hasil penelitian tersebut penyembelihan dengan cara pemingsanan menunjukkan
hal-hal berikut. 1.
Hewan yang disembelih dengan pemingsanan terlebih dahulu tidak mengeluarkan darah secara maksimal.
2. Setelah proses pemingsanan tercatat adanya rasa sakit pada hewan karena pemukulan
pada saat pemingsanan. 3.
Adanya peningkatan rasa sakit sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. 4.
Darah tidak keluar secara maksimal pada proses penyembelihan dengan pemingsanan sehingga darah membeku di dalam tubuh hewan.
Diringkas dan disadur: Oleh Usman Effendi AS., dalam Agul net. dari makalah Nanung Danar Dono, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada. Diunduh pada tanggal 1 Maret 2010.
Selain penyembelihan terhadap hewan, kita juga mengenal istilah berburu. Kebiasaan berburu hewan ini masih berlangsung hingga saat ini. Ada yang berburu burung dengan
panah dan alat lainnya. Ada juga yang berburu hewan dengan binatang yang telah terlatih seperti anjing. Hewan hasil buruan tidak selamanya sampai kepada pemburu dalam keadaan
hidup. Kadang hewan buruan telah mati sebelum disembelih atau sampai ke tangan pemburu. Bagaimana hasil buruan menurut Islam? Halal atau haram untuk dikonsumsi?
Diskusikan topik ini bersama teman sebangku kalian. Catat hasil diskusi kalian, kemudian catat hasilnya dan serahkan kepada guru untuk dinilai.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
57
B. Penyembelihan Akikah
1. Pengertian Akikah
Akikah berasal dari kata iqqah yang berarti bulu atau rambut
anak yang baru lahir. Ada juga yang mengatakan bahwa akikah
merupakan nama bagi hewan yang disembelih. Akikah secara
syar’i berarti penyembelihan hewan sebagai kurban atas bayi
yang baru lahir. Penyembelihan hewan ini sebagai wujud rasa
syukur atas kelahiran karena telah diberi amanah berupa anak.
Di kalangan ulama terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum pelaksanaan akikah. Jumhur ulama berpendapat bahwa hukum akikah
adalah sunah bagi orang yang menanggung nafkah anak. Hal ini dapat ditemukan penjelasannya dalam hadis Rasulullah saw. yang berbunyi
seperti berikut. Sulaiman Rasyid. 1995: halaman 479
Artinya: Dari Aisyah r.a., ia berkata, ”Bahwasannya Rasulullah saw.
memerintah para sahabat agar anak-anak laki-laki diberikan akikah dua kambing yang sudah cukup umur, dan bagi seorang anak wanita
satu kambing”. H.R. Tirmiz .
i -
Beberapa ulama lain berpendapat bahwa hukum akikah adalah wajib dengan alasan merujuk pada hadis Rasulullah yang mengibaratkan anak
yang baru lahir seperti rungguhangadai. Rungguhan dalam transaksi ekonomi berarti jaminan yang baru dapat diambil jika utang telah
dibayarkan. Berkaitan dengan pengibaratan anak yang baru lahir seperti rungguhan, simaklah hadis berikut ini.
Sumber: Dokumen Penulis
▼ Gambar 5.3
Untuk menyambut lahirnya sang bayi, disunahkan melakukan akikah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Agama Islam Kelas IX
58
Artinya: Dari Samurah r.a., ia berkata Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,
”Setiap anak laki-laki rungguhantergadai dengan akikahnya, yang disembelih setelah mencapai usia tujuh hari, dan dicukur rambutnya
serta diberi nama.” H.R. Ah.mad dan Imam empat disahihkan
oleh Tirmiz .
i -
Berdasarkan hadis di atas diketahui bahwa setiap anak yang baru lahir adalah rungguhantergadai dengan akikahnya. Sebelum diakikahi
setiap anak masih merupakan rungguhan. Setelah diakikahi bayi atau tersebut telah terbebas dari rungguhan atau gadaiannya.
2. Ketentuan Akikah
Penyembelihan hewan untuk akikah dilakukan dengan cara-cara dan ketentuan sesuai syariat Islam. Misalnya berkaitan dengan waktu
penyembelihan, hewan yang disembelih, dan tata cara pembagiannya.
a. Waktu