pendorong  minat  tersebut  menurutnya  dapat  dilakukan  sebagai  berikut antara lain dengan:
a.  Membina  hubungan  yang  akrab  dengan  siswa,  namun  tidak bertingkah seperti anak remaja.
b. Menyajikan bahan pelajaran yang tidak terlalu sulit, namun juga tidak terlalu mudah
c. Menggunakan media pembelajaran yang cocok untuk menunjang proses belajar mengajar.
Dengan  langkah  yang  dipaparkan  oleh  Winkel  diatas  penulis berharap minat siswa dalam mempelajari materi menulis karangan dapat
ditumbuhkan.
3. Ciri-ciri Minat
Setelah guru memahami pendorong minat seperti diatas maka perlu diketahui  juga  apakah  tindakan  yang  dilakukan  tersebut  berhasil  atau
gagal. Sehingga guru juga harus mengerti apakah ciri dari siswa memang berminat dalam belajar.
Penulis mempunyai  gagasan tentang ciri siswa berminat itu antara lain bahwa siswa dalam proses pembelajaran menunjukkan;
1. Rasa senang,
2. Fokus dalam perhatian,
3. Perasaan  tertarik  untuk  mempelajari  materi  yang  sedang
diajarkan oleh guru.
Mardapi  2008:112  dalam  bukunya  menyebutkan  beberapa indikasi  siswa  yang  berminat  antara  lain:  manfaat  belajar,  usaha  dalam
memahami,  membaca  buku  yang  berkaitan  bidang  studi,  bertanya  di kelas,  bertanya  kepada  teman,  bertanya  kepada  orang  lain,  mengerjakan
soal dengan sunguh-sungguh.
4. Cara  Mengukur Minat
Mengukur  minat  siswa  tidak  dapat  dilakukan  secara  subyektif meskipun  minat  bersifat  subyektif.  Oleh  karena  itu  dibutuhkan  kriteria-
kriteria  yang mengarah  pada penilaian  yang baik dan obyektif. Sehingga diperoleh  suatu  hasil  atau  kesimpulan  yang  tepat  menunjukkan  minat
seseorang  yang  diteliti.  Masidjo  1995:58  mengemukakan  bahwa perubahan  perilaku  seseorang  yang  berhubungan  dengan  apa  yang
dikerjakan  dapat  diamati  dengan  indera  dan  yang  bersifat  konkrit  dapat
diukur dengan menggunakan teknik non tes.
Dalam penelitian minat siswa ini, penulis menggunakan teknik non tes  observasi  dan  wawancara  yang  dilakukan  kepada  siswa  dan  guru
kelas  V  SD  Kanisius  Klepu.  Masidjo  1995:72  dalam  bukunya menyatakan  bahwa  wawancara  merupakan  suatu  proses  tanya  jawab
sepihak antara pewawancara dan yang diwawancarai,  yang dilaksanakan sambil  bertatap  muka,  baik  secara  langsung  atau  tidak  langsung  dengan
maksud  memperoleh  jawaban.  Sedangkan  Mustaqim  2008:  173 menyatakan  bahwa  observasi  langsung  adalah  pengamatan  yang
dilakukan  terhadap  gejala  atau  proses  yang  terjadi  dalam  situasi  yang sebenarnya  dan  langsung  diamati  oleh  peneliti.  Namun  observasi  dan
wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara langsung.
C. Kemampuan Mengarang