Siklus II Proses Penelitian Tindakan Kelas PTK

tepat karena kelebihan sekitar 10 menit. Siswa juga sudah terlihat tidak tegang dan sudah terlihat akrab dengan peneliti. Saran dan masukan pada refleksi kali ini guru meminta kalau bisa pertemuannya pada pagi hari saja karena siswa lebih bersemangat pada pagi hari. Saran dari peneliti guru sebaiknya memperhatikan siswa yang kurang bersemangat tadi sejak awal sehingga semua siswa dapat mengikuti KBM dengan baik. Guru sebaiknya juga mengontrol siswa yang ijin untuk kebelakang pada saat kerja kelompok sehingga waktu dapat diefektifkan.

b. Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari Senin tanggal 2 April 2012 dan Selasa tanggal 3 April 2012. Penelitian pada siklus II materi yang disajikan mengulang pada materi siklus I. Slide powerpoint yang digunakan sebagai media belajar dibuat lebih menarik dengan harapan dapat lebih meningkatkan minat belajar siswa. Model pembelajaran yang dilakukan masih tetap menggunakan model cooperatif learning. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Model belajar tidak diubah dengan alasan untuk meningkatkan afektif siswa dan mendorong siswa untuk lebih mampu dan mau bekerja sama dengan semua teman. 1. Perencanaan a Pertemuan Pertama Sebelum penelitian dilakukan, peneliti telah membuat rencana agar penelitian berjalan dengan baik. Tahap perencanaan siklus II pertemuan pertama peneliti mempersiapkan berbagai macam kebutuhan yang digunakan dalam penelitian. Rencana yang dilakukan peneliti meliputi persiapan-persiapan baik berupa alat maupun sumber daya manusia. Dalam mempersiapkan alat-alat seperti pada siklus I peneliti meminjam alat dari sekolah dan teman yaitu 1 unit laptop, 1 unit proyektorviewer, handycam dan kamera digital. Dalam persiapan sumber daya manusia, peneliti menghubungi guru kelas dan memohon bantuan 2 orang teman. Perencanaan instrument pembelajaran yang akan digunakan, peneliti menyusun dan memperbaiki perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, gambar-gambar yang digunakan sebagai dasar membuat karangan dan membuat tampilan slide powerpoint lebih menarik. b Pertemuan Kedua Perencanaan pada siklus II pertemuan kedua hampir sama dengan perencanaan pertemuan pertama. Perbedaan pada pertemuan kedua adalah peneliti melakukan perbaikan perangkat pembelajaran mengubah gambar- gambar yang digunakan sebagai dasar penulisan karangan. 2. Pelaksanaan a Pertemuan pertama Penelitian siklus II pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 April 2012. Sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I pertemuan kedua, pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada pagi jam pelajaran pertama yaitu jam 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.20. Pelaksanaan dapat dilakukan pada waktu pagi karena kebetulan pada hari tersebut tidak dilaksanakan upacara bendera seperti hari Senin biasanya karena kelas 6 sedang melakukan latihan ujian. Pelaksanaan penelitan dibantu 2 orang teman dan 1 orang guru. Mengenai peran masing-masing seperti pada proses penelitian sebelumya yaitu peneliti sebagai observer merangkap operator dibantu 1 orang teman, 1orang teman lagi sebagai dukumentasi serta guru sebagai pengajar. Seperti biasa setelah bel tanda masuk jam pertama dibunyikan seluruh siswa bergegas berbaris di depan kelas masing-masing. Barisan disiapkan oleh ketua kelas yang kemudian barisan paling rapi dipersilahkan masuk lebih dulu oleh guru. Siswa masuk kelas satu persatu menuju tempat duduk masing-masing. Guru menawarkan kepada siswa untuk memimpin doa setelah siswa dirasa siap untuk mengikuti pelajaran. Salah satu siswa Hendrikus Tito Novianto maju ke depan kelas memimpin doa Bapa Kami. Doa pembuka selesai kemudian guru mempresensi siswa. Hasil presensi menunjukkan tiga orang siswa tidak masuk karena alasan sakit. Siswa tersebut yaitu ; Chaterine Embrella Swanti nomor presensi 5, Caesilia Apri Purwanti nomor presensi 6 dan M. Novita Septiani Nugroho nomor presensi 8. Kegiatan inti langsung dibuka dengan diskusi mengenai karangan. Materi yang dibahas ditekankan pada pengertian karangan, jenis karangan, unsur karangan serta langkah-langkah membuat karangan. Model diskusi tanya jawab yang disajikan guru yaitu guru bertanya dan siswa menjawab. Setelah mendapat jawaban yang benar dari siswa, guru menampilkan materi dan jawaban yang ditanyakan tadi dengan menggunakan media proyektorviewer. Siswa diberi kesempatan oleh guru menyalin setiap materi yang ditampilkan. Setelah materi selesai didiskusikan, siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami. Siswa dirasa sudah memahami materi karena sudah tidak ada yang bertanya, kemudian masuk pada sesi elaborasi. Biasanya guru membagi siswa dalam 7 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 siswa, namun pada pertemuan kali ini siswa dibagi menjadi 6 kelompok karena ada tiga orang siswa yang tidak hadir. Siswa masuk dalam kelompok masing-masing kemudian guru membagikan LKS yang harus dikerjakan siswa dalam waktu ±15menit. Waktu yang ditentukan sudah habis siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok dan kembali duduk pada tempat semula. Guru mengkonfirmasi hasil kerja siswa selama ±5 menit kemudian menampilkan contoh karangan dengan judul “Berlibur ke Ciwidey Bandung”. Siswa diminta membaca secara bergiliran. Setelah siswa selesai membaca kemudian guru menampilkan macam-macam layang-layang dan gambar seorang anak kecil sedang bermain layang-layang. Siswa diminta untuk mengamatinya kemudian membuat karangan berdasarkan gambar tersebut selama ±20 menit. Siswa mengumpulkan hasil karya masing-masing setelah waktu dinyatakan habis oleh guru. Pada akhir kegiatan guru memberikan penguatan mengenai materi yang baru saja dipelajari bersama. Kemudian guru dan siswa berefleksi tentang kegiatan yang baru saja dilaksanakan secara lisan. Guru menyuruh siswa untuk mempelajari kembali materi dan belajar membuat karangan di rumah. Guru juga mengingatkan bahwa besok pagi masih akan membuat karangan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Kegiatan belajar ditutup dengan doa “Salam Maria”. b Pertemuan Kedua Kegiatan penelitian terakhir dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 April 2012 pada jam pelajaran pertama. Seperti biasanya peneliti dibantu 2 orang teman dan guru sebagai pengajar. Pada pertemuan kedua ini 2 orang siswa tidak hadir dengan alasan sakit, siswa yang absen yaitu Chaterine Embrella Swanti dan M. Novita Septiani Nugroho. Penelitian dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 08.20 WIB. Bel masuk berbunyi tepat pukul 07.00 WIB siswa sudah berbaris di depan kelas untuk masuk ke dalam kelas. Sesudah siswa siap mengikuti KBM salah satu diminta guru memimpin doa pembukaan “Bapa Kami”. Doa dipimpin oleh Fransiskus Dera Kurniawan nomor presensi 23. Setelah doa pembukaan siswa memberi salam Selamat pagi dan berkat Tuhan dan dijawab dengan kalimat yang sama oleh guru. Guru kemudian menyampaikan tujuan belajar pada KBM yang akan ditempuh dan dilanjutkan diskusi. Kegiatan diskusi dilakukan seperti pada siklus II pertemuan pertama. Diskusi menitik beratkan pada materi langkah membuat kerangka karangan. Siswa terlihat sangat antusias dalam menjawab pertanyaan guru. Pada saat diskusi guru menunjukkan contoh sebuah karangan sederhana dengan judul “Proses Produksi Padi ” Pada sesi elaborasi guru menerapkan metode belajar kooperatif. Guru menunjukkan LKS dan menjelaskan petunjuk pengerjaan sebelum membentuk kelompok. Siswa terbagi menjadi 6 kelompok setiap kelompok terdiri 4-5 orang siswa. Setelah kelompok selesai dibentuk siswa bergabung dalam kelompok masing-masing. Siswa diberikan waktu ± 15 menit untuk menyelesaikan tugas kelompok. Seperti biasanya guru berkeliling mengamati siswa yang mengerjakan tugas kelompok. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan setelah selesai dikerjakan. Guru mengkonfirmasi jawaban LKS dan membahasnya bersama siswa. Guru menunjukkan gambar acak dengan media proyektor yang sebelumya sudah diurutkan oleh siswa dalam tugas LKS. Guru meminta siswa membuat karangan sesuai dengan gambar yang telah diurutkan. Siswa diberikan waktu ± untuk menyelesaikan tugas mengarang. Siswa mengumpulkan hasil karyanya setelah selesai dikerjakan. Siswa dan guru berefleksi mengenai kegiatan belajar yang sudah dilaksanakan secara lisan dan mengingatkan untuk terus belajar menulis karangan di rumah. 3. Observasi a Pertemuan pertama Hasil observasi pada pertemuan pertama siklus II ini peneliti dan guru sepakat menyimpulkan bahwa siswa lebih bersemangat dan berminat mengikuti kegiatan belajar. Siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan guru dibandingkan pada siklus I pertemuan kedua. Metode belajar diskusi yang diterapkan guru terbukti mampu mendorong dan memunculkan minat siswa. Jumlah siswa yang terlibat dan mengacungkan tangan saat guru melempar pertanyaan secara merata lebih banyak dibandingkan pada pertemuan yang lalu. Observer juga menduga hal ini terjadi karena didukung faktor waktu kegiatan belajar dilakukan pada pagi hari sehingga kondisi siswa masih sangat prima. Siswa Agus Supiono yang pada pertemuan yang lalu terlihat sangat malas mengikuti pelajaran pun sudah lebih baik. Siswa tersebut sudah mau memperhatikan guru meskipun pada saat belajar dimulai belum mau mengeluarkan buku, namun ketika guru menyuruh mencatat, siswa tersebut mau mencatat materi dan pada saat kerja kelompok sudah mau bergabung dalam kelompok. b Pertemuan Kedua Observasi pada pertemuan kedua siklus II peneliti berpendapat bahwa minat dan afektif siswa terlihat sangat bagus. Situasi dan Kondisi penelitian belajar yang dilaksanakan pada pagi hari benar-benar memberikan hasil yang memuaskan. Ekpresi siswa terlihat lebih ceria dalam mengikuti KBM. Kondisi tersebut terbukti dari sejumlah siswa yang terlihat puas dari ekpresi wajah mereka setelah membaca contoh karangan secara bergiliran dan setiap menjawab pertanyaan guru. Aspek afektif siswa juga tercermin ketika mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru. Siswa Agus Supiono yang kemarin terlihat kurang berminat pada pertemuan pertama siklus II minat belajarnya juga meningkat. Terbukti sejak awal KBM dimulai siswa tersebut sudah menyiapkan alat tulis dan memperhatikan guru meskipun kadang masih terlihat sibuk sendiri. Memasuki kegiatan belajar kelompok pun sudah aktif ikut mengerjakan. 4. Refleksi a Pertemuan Pertama Refleksi dilaksanakan setelah kegiatan penelitian selesai dilaksanakan di ruang kelas pada jam 8.20-08.30. Kegiatan ini dihadiri oleh guru, peneliti dan dua orang teman peneliti. Hasil refleksi menyebutkan bahwa kegiatan pembelajaran pada pagi hari mendukung kegiatan belajar dan minat siswa. Metode belajar yang di terapkan guru juga mendorong minat belajar siswa. Tindakan guru yang menyuruh siswa melingkari nomor siswa pada lembar tugas yang tidak ikut mengerjakan mendorong siswa lebih bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Pola belajar sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Penggunaan alokasi waktu sudah hampir sesuai dengan yang diharapkan meskipun waktu kegiatan selesai lebih cepat 5 menit. Guru mengusulkan untuk gambar sebaiknya menggunakan gambar acak agar hasil karya siswa jauh lebih baik dan waktu lebih efisien. Masukan dari teman agar proses belajar lebih baik menggunakan metode diskusi karena materi yang disampaikan hampir sama meskipun penekanannya pada sisi yang berbeda. b Pertemuan Kedua Kegiatan refleksi dilaksanakan setelah kegiatan belajar selesai. Kegiatan ini dihadiri oleh guru, peneliti, dan teman peneliti di ruang perpustakaan jam 09.00-09.15 WIB. Hasil refleksi pertemuan kedua menyebutkan bahwa penelitian tetap dilaksanakan pada jam pelajaran pertama sesuai yang diharapkan pada refleksi pertemuan pertama. Proses belajar mengajar yang digunakan sama dengan metode pada pertemuan pertama siklus II. Waktu yang digunakan dalam kegiatan belajar pada pertemuan ini sudah sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan dalam RPP. Gambar yang digunakan menggunakan gambar acak seperti pada pertemuan pertama siklus II. Hasil dari menggunakan gambar acak dan diurutkan siswa dalam kegiatan belajar kelompok dapat membentuk gambaran siswa. Waktu yang diberikan siswa untuk menulis karangan jauh lebih diefektifkan dan selesai tepat seperti yang diharapkan.

2. Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Peningkatan kemampuan memahami bacaan melalui media gambar pada siswa kelas VII-4 SMP Darussalam Ciputat Tahun pelajaran 2013/2014

1 16 116

Peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia dalam pokok bahasan mengarang melalui media gambar kolase di MI Ainul Yaqiin Parung Jaya Tangerang Tahun pelajaran 2013/2014

0 12 114

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V MI Al-Khoeriyah, Leuwisadeng, Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014

0 7 91

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Meningkatkan keterampilan mengarang cerita dengan media kartu huruf siswa kelas II SD Negeri 1 Jembungan

0 0 51

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13