Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan salah satu alat untuk berkomunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Goris Keraf 2004:1 “Pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi”. Dalam berbagai kegiatan interaksi sosial, manusia sangat membutuhkan bahasa untuk menyampaikan maksud dan tujuan agar dapat dimengerti antara satu dengan yang lain, baik bahasa dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi yang dipergunakan oleh bangsa Indonesia. Mengingat bahwa Bahasa Indonesia sangat penting fungsinya, maka kemampuan berbahasa kiranya sangat mutlak untuk dikuasai oleh seseorang. Kemampuan berbahasa dapat diperoleh dari lingkungan sekitar dan sekolah. Sekolah adalah sebuah lembaga penyelenggara pendidikan yang diharapkan mampu menjadi ujung tombak tercapainya kemampuan berbahasa. Penyelenggaraan keterampilan kemampuan berbahasa terangkum dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran Bahasa Indonesia BI diperkenalkan sejak Sekolah Dasar SD di Indonesia. BI menjadi salah satu mata pelajaran pokok sekolah yang harus ditempuh oleh peserta didiksiswa disetiap tingkat satuan pendidikan agar dapat tercapainya tujuan. Tujuan pelajaran Bahasa Indonesia di SD adalah mengarahkan peserta didik agar mempunyai kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, menghargai Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, menghargai karya sastra sebagai khazanah budaya dan meningkatkan kemampuan intelektual Panduan untuk Guru Membaca dan Menulis, 2009: 2 yang terangkum dalam kurikulum pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2007 dalam Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD pelajaran Bahasa Indonesia memuat empat keterampilan yaitu; 1. Mendengarkan. 2. Berbicara. 3. Membaca. 4. Menulis. Komponen-komponen tersebut diharapkan dapat dikuasai peserta didik setelah selesai menempuh seluruh rangkaian pembelajaran yang diselenggarakan sekolah pada setiap jenjang satuan pendidikan. Pada KTSP SD tahun 2007 jenjang satuan pendidikan tingkat SD menyebutkan bahwa keempat kompetensi tersebut diatas, menulis merupakan kemampuan berbahasa yang paling tinggi. Menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan KBBI, 2005: 1219. Tarigan 1984: 4 menyatakan bahwa “menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekpresif, serta memerlukan ketrampilan penulisnya dalam memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata”. Di dalam SK menulis di SD, mengarang adalah satu dari beberapa KD yang diharapkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Mengarang merupakan sebuah keterampilan menuliskan gagasan atau perasaan penulis kepada orang lain. Hakim 1971: 5 menyatakan bahwa mengarang merupakan suatu kegiatan mengungkapkan buah pikiran melalui tulisan. Keterampilan mengarang ini juga diharapkan dapat dilakukan oleh peserta didik SD melalui SK KD yang telah dirumuskan dalam KTSP. Namun dalam kenyataannya, ketika peneliti melakukan kunjungan observasi di SD Kanisius Klepu di kelas IV pada saat proses belajar mengajar bahasa Indonesia sedang berlangsung peneliti menemukan suatu permasalahan. Peneliti melihat bahwa peserta didik kurang berminat dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar KBM. Hal ini nampak ketika guru memberikan tugas mengarang dan siswa banyak yang mengeluh dan terkesan menolak. Peneliti menduga bahwa metode guru tanpa memberikan penjelasan dan tidak adanya penggunaan media yang menarik menjadi pemicu kurangnya minat peserta didik dalam menerima pelajaran. Minat peserta didik yang rendah menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam materi mengarang. Muhibbin 2006:151 mengatakan “Jika minat belajar tinggi maka hasil belajar juga akan lebih baik”, oleh karena itu, minat belajar peserta didik perlu ditingkatkan agar supaya kemampuan mengarang siswa lebih baik. Maka seorang guru wajib untuk lebih kreatif dalam menyajikan kegiatan belajar untuk menarik minat peserta didik. Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV, peneliti juga mendapati banyak ditemukan peserta didik yang kurang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan oleh sekolah. KKM yang ditetapkan oleh sekolah SD Kanisius Klepu adalah 60. Pada kelas IV SD Kanisius Klepu tahun ajaran 20102011 dari 33 siswa yang mampu mencapai KKM terhitung sebanyak 16 siswa atau setara dengan 48,4. Penulis menduga hal ini disebabkan karena peserta didik yang kurang berminat dalam belajar. Dugaan tersebut didasarkan dengan banyaknya siswa yang tidakbelum mencapai KKM pada pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada materi pelajaran menulis karangan. Masalah ini kiranya sangat mendesak untuk diselesaikan agar kemampuan mengarang peserta didik dapat optimal dan hasil belajar dicapai secara maksimal. Penulis menyikapi masalah tersebut agar dapat meningkatkan minat belajar dan keterampilan mengarang peserta didik. Cara yang dilaksanakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan media gambar. Penggunaan dengan media gambar membuat peserta didik lebih memahami materi sehingga dapat menumbuhkan minat belajar dan keterampilan peserta didik untuk mengarang.

B. Pembatasan Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Peningkatan kemampuan memahami bacaan melalui media gambar pada siswa kelas VII-4 SMP Darussalam Ciputat Tahun pelajaran 2013/2014

1 16 116

Peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia dalam pokok bahasan mengarang melalui media gambar kolase di MI Ainul Yaqiin Parung Jaya Tangerang Tahun pelajaran 2013/2014

0 12 114

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V MI Al-Khoeriyah, Leuwisadeng, Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014

0 7 91

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Meningkatkan keterampilan mengarang cerita dengan media kartu huruf siswa kelas II SD Negeri 1 Jembungan

0 0 51

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13