d. Dapat menghemat waktu dan tenaga guru dan gambar juga menarik perhatian anak didiksiswa.
Kekurangannya : a.
Kadang-kadang terlalu kecil ukurannya untuk digunakan pada kelompok siswa yang cukup besar.
b. Pada umumnya hanya dua dimensi yang nampak pada suatu
gambar sedang dimensi yang lain tidak jelas.
c. Tanggapan bisa berbeda terhadap gambar yang sama.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan media gambar yaitu alat bantu yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan untuk membantu
siswa memahami pesan yang disampaikan oleh pengajar. Maka penulis berharap dengan menggunakan alat bantumedia gambar pesan dapat
ditangkap oleh siswa dan dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengarang.
E. Kerangka Berpikir Mindset
Mengarang adalah kemampuan menulis yang harus dimiliki oleh siswa dalam mengungkapkan gagasannya. Kemampuan ini dapat dikuasai oleh
siswa dengan cara berlatih terus menerus dengan memperhatikan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Oleh karena mengarang merupakan proses
penyampaian gagasan dalam bahasa tulis yang dimaksudkan untuk dipahami pembaca, maka mengarang menjadi suatu kegiatan berpikir yang sistematis
dalam menuangkan gagasan. Karangan di golongkan menjadi dua jenis yaitu karangan ilmiah dan
karangan informatif.
“Liang Gie 1992:25 Karangan ilmiah adalah karangan yang ditujukan kalangan para ahli harus sesuai tingkat ke-ilmuan mereka, harus
merupakan karangan ilmu, dengan metode pengolahan dan penyajian yang ilmiah, dengan gaya tulis, dengan mengikuti gaya tulis yang
mengikuti
asas-asas jelas-terang,
ringkas-padat, tepat-cermat.
Sedangkan karangan informatif adalah bila informasi yang disampaikan hanya sekedar pemberitahuan atau keterangan saja untuk masyarakat
umum, tanpa perangkat-perangkat yang diperlukan oleh karangan ilmiah.
”
Dalam penelitian ini karangan yang dimaksudkan adalah karangan jenis informatif dan bersifat khayali. Karangan yang dimaksud yaitu karangan
bebas dengan bantuan media gambar untuk membangkitkan gagasan siswa dalam menentukan tema karangan.
Media gambar adalah alat bantu dalam proses belajar, sehingga didalam seluruh pelaksanaan penelitian, penulis menggunakan alat bantu berbentuk
media gambar yang disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dengan alat tersebut diharapkan siswa akan lebih mudah dalam menentukan
tema dan mengaplikasikannya dalam pembuatan karangan.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut:
“Penggunaan Media Gambar dapat meningkatkan minat dan kemampuan mengarang dalam materi mengarang pada pelajaran Bahasa
Indonesia siswa kelas IV semester genap SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 20112012.”
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan classroom action research yaitu sebuah
penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, Suyanto dalam Puji Purnomo, dkk 2008: 11.
“Rochiati 2010:13 menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisikan kondisi praktek
pembelajaran mereka, belajar dari pengalaman mereka untuk melakukan suatu gagasan perbaikan dan melihat pengaruh nyata dari
upaya itu ”.
PTK sangat relevan dilakukan oleh seorang guru, karena tindakannya di dalam kelas dan oleh karena seorang guru sangat memahami situasi kelasnya.
PTK menjadi sebuah penelitian yang sangat efektif dan efisien dilaksanakan. Karena penulis belum menjadi seorang guru maka penelitian ini akan
dilaksanakan dengan bekerja sama dengan guru kelas IV SD Kanisius Klepu sebagai tempat penelitian.
Penelitian ini akan dibagi dalam dua siklus dan setiap siklus memuat empat tindakan. Kasbolah dalam Puji Purnomo, dkk 2008: 10 tindakan
tersebut diantaranya adalah perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pemaparan tindakan ini akan dijabarkan seperti pada
gambar diagram berikut ini.