kandungan air yang rendah. Organoleptis ekstrak kering polifenol teh hijau yaitu berwarna coklat, bau khas, dan warna pahit.
B. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kering Polifenol Teh Hijau
Penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kering polifenol teh hijau dilakukan secara kolorimetri metode Folin-Ciocalteu Lindhorst, 1998. Metode
Folin-Ciocalteu digunakan dalam penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kering polifenol teh hijau karena bersifat spesifik terhadap senyawa fenolik. Prinsip
metode ini adalah pereaksi Folin-Ciocalteu dapat mengoksidasi senyawa fenolik dalam suasana basa sehingga asam heteropoli fosfomolibdat dan fosfotungstat
dalam pereaksi Folin-Ciocalteu mengalami reduksi menghasilkan kompleks molibdenum blue Singleton dan Rossi, 1965. Senyawa yang terbentuk ini dapat
diukur absorbansinya pada panjang gelombang cahaya tampak. Penetapan operating time bertujuan untuk mengetahui rentang waktu yang
diperlukan oleh senyawa yang terbentuk agar memberikan absorbansi yang stabil, artinya semua polifenol dalam larutan telah bereaksi dengan pereaksi Folin-
Ciocalteu. Berdasarkan gambar 2, operating time kuersetin dengan metode Folin- Ciocalteu adalah 40-120 menit.
Gambar 2. Operating time kuersetin dengan metode Folin-Ciocalteu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penetapan panjang gelombang serapan maksimum bertujuan untuk mengetahui panjang gelombang saat senyawa memberikan absorbansi yang
maksimum sehingga dapat memberikan sensitifitas yang baik untuk analisis. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum dilakukan dengan larutan
kuersetin konsentrasi 0,4 mgmL.
Gambar 3. Panjang gelombang serapan maksimum kuersetin dengan metode Folin-Ciocalteu
Berdasarkan gambar dapat disimpulkan bahwa serapan maksimum kuersetin dengan metode Folin-Ciocalteu terjadi pada panjang gelombang 733,7
nm. Panjang gelombang tersebut selanjutnya digunakan dalam pengukuran absorbansi pada penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kering polifenol teh
hijau. Pembuatan kurva baku dan penetapan kadar polifenol dalam ekstrak
kering polifenol teh hijau dilakukan dalam 1 proses. Sebelum dilakukan penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kering polifenol teh hijau, terlebih
dahulu dilakukan penetapan kurva baku senyawa standar pembanding kuersetin secara kolorimetri metode Folin-Ciocalteu. Pada penetapan kadar polifenol dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ekstrak kering polifenol teh hijau diperlukan senyawa standar pembanding karena jenis senyawa polifenol dalam teh hijau sangat beragam. Kuersetin digunakan
sebagai senyawa standar karena kuersetin merupakan salah satu jenis polifenol yang terdapat dalam teh hijau. Persamaan kurva baku yang diperoleh digunakan
untuk perhitungan kadar polifenol dalam ekstrak kering polifenol teh hijau. Absorbansi senyawa hasil reaksi kolorimetri seri kurva baku kuersetin
yang diukur pada panjang gelombang 733,7 nm ditunjukkan pada tabel V.
Tabel V. Hasil pengukuran absorbansi senyawa hasil reaksi kolorimetri seri kurva baku standar kuersetin
Replikasi 1 Replikasi 2
Replikasi 3 Kadar
mg Absorbansi
Kadar mg
Absorbansi Kadar
mg Absorbansi
0,198 0,305 0,205 0,316 0,201 0,295 0,297 0,405 0,307 0,425 0,301 0,428
0,397 0,584 0,410 0,521 0,402 0,539 0,496 0,713 0,513 0,669 0,503 0,650
0,595 0,817 0,615 0,737 0,604 0,813 0,694 0,875 0,718 0,821 0,704 0,896
r 0,989
r 0,995
r 0,998
A 0,075 A
0,118 A
0,055 B 1,214
B 1,005
B 1,212
Untuk penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kering polifenol teh hijau, digunakan persamaan kurva baku replikasi 3 y = 1,212x +0,055 karena kurva
baku tersebut menghasilkan nilai koefisien korelasi r paling besar di antara replikasi yang lain yaitu 0,998. Nilai r tersebut lebih besar daripada nilai r tabel
signifikansi dengan derajat bebas 4 taraf kepercayaan 99 yaitu 0,917 sehingga kurva baku tersebut mempunyai hubungan regresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil perhitungan kadar polifenol dalam ekstrak kering polifenol teh hijau dengan persamaan kurva baku terpilih ditunjukkan pada tabel VI.
Tabel VI. Hasil perhitungan kadar polifenol dalam ekstrak kering polifenol teh hijau
Replikasi Absorbansi
Kadar polifenol dalam ekstrak kering polifenol
teh hijau bb 1 0,342
58,998 2 0,348
60,104 3 0,348
58,991 4 0,347
59,440 5 0,349
59,972 6 0,358
62,052 Rata-rata 59,926
SD 1,142
Dari hasil pengukuran absorbansi dan perhitungan diperoleh kadar rata- rata polifenol dalam ekstrak kering polifenol teh hijau yaitu 59,926 ± 1,142
bb terhitung ekuivalen terhadap kuersetin.
C. Penentuan Nilai SPF secara In Vitro