3. Manfaat teh hijau
Beberapa manfaat teh antara lain sebagai antikanker, antimikroba, antidiabetes, antioksidan, dan menghambat kerusakan DNA yang diinduksi oleh
radiasi UV Syah, 2006; Svobodova et al., 2003. EGCG merupakan komponen aktif teh hijau yang antara lain bermanfaat sebagai antihipertensi, antioksidan,
antikarsinogenesis, antikanker, dan melindungi kulit dari sinar UV Syah, 2006.
B. Polifenol Teh
Teh dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu teh hijau, teh hitam, dan teh hitam. Teh hijau dibuat melalui inaktivasi enzim polifenol oksidase
melalui pemanasan atau penguapan. Teh hitam dibuat melalui proses oksidasi dengan katalis polifenol oksidase, sedangkan teh oolong diproses melalui
pemanasan dalam waktu singkat setelah penggulungan Syah, 2006. Polifenol teh yang terdapat pada teh hitam dan teh hijau dikenal sebagai
epikatekin atau derivat epikatekin. Epikatekin yang terdapat pada teh hijau, antara lain epikatekin EC, epikatekin-3-galat, epigalokatekin EGC, dan
epigalokatekin 3 galat EGCG Svobodova et al., 2003. Teh juga mengandung kuersetin, kaemferol, dan mirisetin Syah, 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1. Struktur epikatekin, epikatekin-3-galat, epigalokatekin, epigalokatekin-3-galat, dan kuersetin Svobodova et al., 2003
Aktivitas antioksidan teh hijau diketahui berhubungan dengan kandungan polifenolnya. Polifenol teh secara luas digunakan sebagai antioksidan alami guna
mencegah oksidasi minyak makan atau pudarnya warna kemerahan pada makanan Syah, 2006. Polifenol sangat peka terhadap larutan netral atau basa Robinson,
1991. .
C. Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan yang dapat berupa kering, kental dan cair, dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang sesuai, yaitu
maserasi, perkolasi, atau penyeduhan dengan air mendidih. Pembuatan ekstrak dimaksudkan agar zat berkhasiat yang terdapat dalam simplisia terdapat dalam
kadar yang tinggi sehingga memudahkan untuk pengaturan dosis. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk Anief, 2000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Ekstraksi
Ekstraksi atau penyarian adalah kegiatan penarikan zat yang dapat larut dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Proses penyarian dipisahkan
menjadi : pembuatan serbuk, pembasahan, penyarian, dan pemekatan. Secara umum, penyarian dilakukan secara infundasi, maserasi, perkolasi, dan destilasi
uap Anonim, 1986. Maserasi merupakan cara ekstraksi zat aktif menggunakan cairan
pengekstraksi dengan penggojogan atau pengadukan pada suhu ruangan. Maserasi kinetik merupakan metode maserasi yang dilakukan pada suhu ruangan dan
mengalami pengadukan secara konstan. Maserasi merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam proses ekstraksi. Metode ini mempunyai keuntungan
yaitu sampel yang dibutuhkan kecil serta dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti teknik dan produksi batch List dan Schmidt, 1989.
E. Formulasi 1. Krim