C. Kanker
1. Definisi Kanker Kanker merupakan penyakit berbahaya yang merusak bagian-bagian
tubuh, ditandai pertumbuhan yang cepat dan tidak terkendali dari sel-sel secara abnormal serta membentuk massa yang sangat banyak yang bersama-sama
membentuk suatu tumor. Apabila proses tersebut tidak ditahan pertumbuhannya akan menyebabkan kematian sel organisme Dewick, 1989.
Sifat umum dari kanker adalah : 1 pertumbuhan berlebihan umumnya berbentuk tumor; 2 gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan; 3 bersifat infasif,
mampu tumbuh di jaringan sekitarnya; 4 bersifat metastatik, menyebar ke tempat lain dan mengakibatkan pertumbuhan baru; 5 memiliki hereditas bawaan; dan 6
pergeseran metabolisme ke arah pembentukkan makromolekul dari nukleosida dan asam amino serta peningkatan katabolisme karbohidrat untuk energi sel
Nafrialdi dan Sulistya, 1995. Neoplasma merupakan pertumbuhan baru yang lazim dikenal dengan
tumor. Neoplasma cenderung untuk diuraikan sebagai suatu pertumbuhan pada jaringan yang tidak terkendali. Menurut cara penyebarannya neoplasma ini dapat
dibagi menjadi dua : a. tumor benigna
Tumor benigna dapat terus membesar namun tidak akan menyerang jaringan-jaringan di sekitarnya dan juga tidak akan menyebar di luar lokasi yang
semestinya metastasis. Tumor benigna ini umumnya dianggap lebih tidak berbahaya dibandingkan tumor malignan. Namun, suatu pertumbuhan yang terus
menerus membesar sekalipun tidak menyebar, dapat pula berakibat fatal jika pertumbuhanya kemudian mengganggu organ-organ vital tubuh dan fungsinya.
b. tumor malignan Berbeda dengan tumor benigna, tumor malignan dapat menyerang
jaringan-jaringan di sekitarnya dan juga mampu melakukan metastasis sehingga dianggap lebih berbahaya. Banyak tumor malignan pada manusia berasal dari
jaringan epitel. Hal ini dapat terjadi karena jaringan ini memiliki kontak langsung dengan lingkungan yang cukup tinggi Greens Harris, 2000. Umumnya, yang
dimaksud dengan kanker adalah tumor malignan karena sel-selnya dapat menyebar ke daerah lain, merusak jaringan tubuh di sekitarnya dan bahkan dapat
merusak bagian organ lain dalam tubuh. Salah satunya, dengan jalan menyebar atau metastasis lewat aliran darah. Ketika mencapai organ baru, sel-sel tersebut
akan membentuk lagi tumor yang baru Kardinan Taryono, 2003.
2. Proses terjadinya kanker
Sel-sel normal dapat berubah menjadi sel-sel kanker karena adanya satu atau lebih mutasi yang terjadi pada DNA sel. Perkembangan penyakit kanker
merupakan suatu proses rumit yang melibatkan tidak hanya suatu perubahan genetik namun juga faktor-faktor epigenetik misalnya, aksi hormonal tubuh,
bahan-bahan karsinogen, dan lain-lain yang tidak berkembang menjadi tumor itu sendiri namun dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi pada DNA sel
yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya kanker Rang et al, 2003. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ada dua kategori utama perubahan genetik yang mampu mendorong terjadinya kanker :
a. aktivasi proto-onkogen menjadi onkogen Proto-onkogen adalah gen yang berfungsi untuk mengontrol proses
pembelahan, apoptosis dan diferensiasi pada sel-sel normal. Pada kejadian kanker proto-onkogen ini dapat berubah menjadi onkogen oleh adanya virus maupun aksi
dari senyawa-senyawa karsinogen. b. inaktivasi gen penekan terbentuknya tumor
Sel-sel normal memiliki suatu gen yang mempunyai kemampuan untuk menekan terbentuknya tumor yang disebut gen penekan terbentuknya tumor atau
anti-onkogen. Saat ini, telah ditemukan bukti bahwa adanya mutasi pada gen tersebut terlibat dalam banyak kejadian kanker. Hilangnya fungsi dari gen
penekan terbentuknya tumor tersebut dapat menjadi penyebab utama terjadinya kanker Rang et al, 2003.
Beberapa karakteristik umum yang dapat membedakan antara sel kanker dengan sel normal antara lain, sel kanker memiliki pertumbuhan yang tidak
terkontrol, proses pembelahan pada sel kanker tidak lagi dapat dikendalikan oleh proses regulasi dari pembelahan dan pertumbuhan sel yang normal sehingga
terjadilah gangguan diferensiasi dan fungsi dari sel tersebut. Sel normal umumnya akan berdiferensiasi menjadi sel yang matang dan bergabung dengan sel-sel
lainnya membentuk jaringan dan baru kemudian dapat melaksanakan fungsi yang semestinya. Pada sel kanker, proses pembelahan yang terlalu cepat
mengakibatkan sel-sel tersebut tidak terdiferensiasi sempurna. Akibatnya, sel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak mature sehingga tidak dapat menjalankan fungsi yang semestinya. Sel kanker juga memiliki kemampuan berinvasif yakni, kemampuan untuk tumbuh di
jaringan sekitarnya dan mengganggu fungsi jaringan tersebut. Selain itu, sel kanker juga mampu melakukan metastasis yang merupakan penyebaran dari
tumor induk membentuk tumor sekunder, yang mampu mencapai daerah lain pada tubuh, lewat pembuluh darah atau pun limpa. Dilaporkan bahwa metastasis
merupakan penyebab utama kematian pada banyak kasus kanker dan hal ini pulalah yang mendasari permasalahan utama pada terapi kanker Rang et al,
2003. Tingkatan perubahan sel pada pertumbuhan kanker adalah sebagai berikut:
1. hiperplasi adalah pembengkakan organ tubuh akibat pertumbuhan sel- sel baru
yang abnormal karena hilangnya kontrol pertumbuhan. 2.
metaplasi yaitu pertumbuhan epitel suatu jenis jaringan dewasa menjadi jaringan lain yang juga dewasa.
3. displasi yaitu perubahan sel dewasa ke arah kemunduran dalam hal bentuk,
besar dan orientasinya yang masih bersifat reversibel. 4.
anaplasi yaitu perubahan serupa displasi yang menyimpang lebih jauh dari normal. Merupakan suatu ciri tumor ganas yang bersifat ireversibel.
5. karsinoma insitu yaitu gambaran sel menjadi sangat atipik namun belum
terdapat pertumbuhan infiltratif. 6.
invasi yaitu sel kanker telah menembus lapisan basal jaringan Kuswibawati, 2000.