Tipe- tipe cinta berdasarkan komponen Segitiga Stenberg Proses perkembangan suatu hubungan.

3. Tipe- tipe cinta berdasarkan komponen Segitiga Stenberg

Ada 6 macam type cinta yang terbentuk dari ketiga komponen diatas : a. Liking Cinta pada type ini hanya terdiri atas aspek keintiman saja. Untuk tipe cinta ini, yang muncul adalah rasa kedekatan, saling pengertian, dukungan emosional, dan kehangatan yang biasanya ada pada hubungan persahabatan. b. Infatuation Cinta pada tipe ini hanya gairahlah yang paling menonjol. Tipe cinta ini, dapat digambarkan seperti pada cinta pada pandangan pertama ketika muncul ketertarikan secara fisik pada seseorang, dan biasanya mudah hilang. c. Empty Love Cinta pada tipe ini, komitmen dianggap paling menonjol. Cinta ini, biasanya ditemukan pada pasangan yang telah menikah dalam waktu yang panjang namun sudah berkurang kehangatan dalam hubungan mereka misalnya pada pasangan usia lanjut. d. Romantic Love Romantic love memunculkan aspek keintiman dan gairah. Hubungan ini melibatkan gairah fisik maupun emosi yang kuat, namun tanpa ada komitmen pacaran atau perkawinan e. CompanionateLove Aspek keintiman dan komitmen membentuk tipe cinta ini. Hubungan ini biasanya dalam jangka panjang yang tidak melibatkan unsur seksual, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI termasuk persahabatan juga persahabatan suami-istri. f. Fatous Love Hubungan ini melibatkan komponen gairah dan komitmen. Hubungan macam ini membentuk komitmen tertentu misalnya perkawinan atas dasar gairah seksual. Biasanya ada pada pasangan kawin kontrak atau pada suami istri yang sudah kehilangan keintimannya. g. Consummate Love Semua komponen muncul, apabila ketiga komponen tersebut dapat berkombinasi, hasil yang didapat yaitu cinta sempurna consummate love, yakni cinta yang ideal namun biasanya sangat sulit untuk diacapai Baron Byrne, 2005.

4. Proses perkembangan suatu hubungan.

Levinger dan Snoek dalam Stenberg, 1987 menyebutkan beberapa tahap seseorang mengembangkan hubungan interpersonal : a No contact Tidak ada kontak Tahap ini sebagai tahap nol yakni mereka tidak saling mengenal satu sama lain. b Awareness kesadaran Pada tahap ini, pasangan menyadari akan kemungkinan seseorang dalam menjalin hubungan interpersonal. c The Potential Patner meet kemungkinan bertemu pasangan. Para pasangan akan melakukan percakapan baik melakukan telepon atau tatap muka tetapi kontak ini sifatnya dangkal dan ditandai oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kepentingan individu. d Relationship Development perkembangan hubungan interpersonal Pada tahap ini terbagi menjadi tiga sub tahap, yakni minor intersection, moderate intersection, dan major intersection. Masing masing sub tahap ini ditunjukkan dari derajat tingkat saling ketergantungan terhadap pasangan.Tahap minor terjadi apabila pasangan tidak terlalu bergantung padanya namun kontak mereka tetap terjalin, untuk tahap moderat, nilai ketergantungannya sudah cukup membawa pada pada keterikatan namun masih ada hal hal yang secara prinsip tidak menjadi permasalahan, sedangkan tahap major apabila pasagan ini saling ketergantungan satu sama lain bahkan hampir dalam berbagai hal.

B. DEWASA AWAL 1. Definisi Dewasa Awal

Havighrust Neugarten dalam Stevens and Long, 1984 membagi dewasa menjadi dua yaitu dewasa awal 18-35 tahun dan dewasa madya 35- 65 tahun. Lain halnya dengan Hurlock 1993 yang menyebutkan bahwa seseorang dapat dikatakan berusia dewasa dini ketika ia berusia 18 hingga 40 tahun, berusia dewasa madya ketika 40 hingga 60 tahun, kemudian dewasa akhir ketika seseorang berusia 60 akhir hingga seseorang telah mencapai tutup usia mati. Sedangkan Haditomo dalam Monks dkk, 1998 membagi usia dewasa menjadi tiga yaitu dewasa awal 21 – 35 tahun, dewasa madya 33 – 55 tahun dan dewasa akhir 55-65 tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI