Analisis Konsumen Pengambilan Keputusan

melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka Peter dan Olson, 1999:6. Ada tiga hal pokok dalam definisi tersebut adalah : 1. Perilaku konsumen adalah dinamis yang artinya bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. 2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi yang artinya bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan kognisi dan mereka rasakan pengaruh, apa yang mereka lakukan perilaku dan apa serta dimana kejadian di sekitar yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen. 3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran dimana peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran.

G. Analisis Konsumen

Tiga elemen utama analisis konsumen adalah afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan Peter dan Olson, 1999:19. Adapun penjelasan dan hubungan khusus yang ada diantaranya ketiganya adalah sebagai berikut; 1. Afeksi dan kognisi Afeksi affect dan kognisi cognition mengacu pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsume n terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran. 2. Perilaku Perilaku behavior mengacu pada tindakan nyata konsumen yang dapat diobservasi secara langsung, perilaku berhubungan dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh konsumen. 3. Lingkungan Lingkungan environment mengacu pada rangsangan fisik dan sosial yang kompleks di dunia eksternal konsumen. Termasuk didalamnya benda-benda, tempat, dan orang lain yang mempengaruhi perasaan dan pikiran konsumen serta perilakunya.

H. Teori Motivasi

Seseorang mempunyai banyak kebutuhan ada kebutuhan biologis, yang timbul dari keadaan yang tegang seperti lapar, haus, atau rasa tidak nyaman. Lainnya adalah kebutuhan psikologis, yang timbul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan dan rasa memiliki. Kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan ini tidak cukup kuat untuk memotivasi orang untuk bertindak pada suatu saat tertentu .Suatu kebutuhan akan menjadi motif apabila ia ditumbuhkan sampai pada suatu tingkat intensitas yang cukup. Motif dorongan adalah kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut Kotler dan Armstrong, 2001:215. Psikolog telah mengembangkan beberapa teori motivasi dua yang paling terkenal adalah teori Sigmund Freud dan teori Abraham Maslow. 1. Teori Motivasi Freud Freud mengasumsikan bahwa seseorang sangat tidak sadar akan kekuatan psikologis yang membentuk prilaku mereka. Ia melihat manusia melihat manusia tumbuh, dan menekan banyak dorongan. Dorongan itu tidak akan hilang dan dan tidak akan bisa dikendalikan dengan sempurna; semua itu muncul kedalam mimpi, kesalah bicara ke prilaku neurotik dan obsesif atau akhirnya menjadi sakit jiwa. 2. Teori Motivasi Maslow Kebutuhan manusia tersusun dalam sebuah hirarki, dari yang paling mendesak sampai yang kurang mendesak. Kebutuhan itu adalah, kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan diri, dan kebutuhan aktualisasi. Orang berusaha memuaskan kebutuhan yang paling penting terlebih dahulu. Pada saat kebutuhan itu terpenuhi, kebutuhan tersebut akan berhenti sebagai motivator dan ia akan berusaha memenuhi kebutuhan yang paling penting selanjutnya. Berikut ini adalah bagan yang menjelaskan tentang teori motivasi Maslow. Bagan II. 1 Bagan Teori Kebutuhan Menurut Maslow Keterangan I = kebutuhan fisiologis II = kebutuhan keamanan III = kebutuhan sosial IV = kebutuhan penghargaan diri V = kebutuhan aktualisasi diri Berikut ini adalah penjelasan bagan II. 1 tentang Teori Kebutuhan Menurut Maslow yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan diri dan kebutuhan sosial. a. Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan-kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan, dan perumahan. Kebutuhan itu di pandang sebagai kebutuhan yang paling mendasar bukan saja karena setiap orang membutuhkannya terus- menerus sejak lahir akan tetapi juga V IV III II I karena tanpa berbagai kebutuhan tersebut seorang tidak dapat dikatakan hidup secara normal. Kebutuhan tersebut bersifat universal dan tidak mengenal batas geografis, asal- usul tingkat pendidikan, status sosial, pekerjaan, atau profesi, umur, jenis kelamin dan faktor- faktor lainnya yang menunjukkan keberadaan seseorang. b. Kebutuhan keamanan dalam hal ini yang dimaksud adalah keamanan yang bersifat fisik dan psikologis termasuk perlakuan adil dalam pekerjaan seseorang. c. Kebutuhan sosial, dalam kehidupan organisasi manusia mempunyai berbagai kebutuhan yang berkisar pada pengakuan akan keberadaan seseorang dan penghargaan atas harkat dan martabatnya. Kebutuhan sosial tersebut tercermin dalam empat bentuk perasaan yaitu; perasaan diterima oleh orang lain, perasaan bahwa setiap orang me miliki jati diri yang khas dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kebutuhan akan perasaan maju, dan kebutuhan akan perasaan diikut sertakan. d. Kebutuhan penghargaan diri, salah satu ciri manusia adalah bahwa ia mempunyai harga diri. Karena itu semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan dan statusnya oleh orang lain. e. Aktualisasi diri, di setiap diri setiap orang terpendam potessi kemampuan yang belum seluruhnya dikembangkan, dan setiap orang berkeinginan agar potensinya itu dikembangkan secara sistematik sehingga menjadi kemampuan efektif.

I. Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Boyd, et al. 2000: 140 setelah disederhanakan ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu dapat terlihat dalam bagan berikut. Bagan II. 2 Hirarki yang Disederhanakan dari Pengaruh-Pengaruh Utama yang Mempengruhi Perilaku Konsumen Berikut ini penjelasan bagan II. 2 tentang hirarki yang di sederhanakan pengaruh-pengaruh utama yang mempengaruhi perilaku konsumen. Sosial Pribadi Kebudayaan -Subkebudayaan Kelas sosial-kelompok referensi-keluarga Demografi, termasuk dalam tahap-tahap dalam daur hidup keluarga-gaya hidup Persepsi, memori, kebutuhan Sikap terhadap kelas produk Sikap terhadap merek Psikologis Pada garis besarnya ada tiga hal yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk. 1. Faktor Sosial Informasi dan tekanan sosial mempengaruhi kebutuhan, keinginan, evaluasi dan preferensi produk atau merek konsumen. Pengaruh sosial yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen mencakup kebudayaan, subkebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi dan kebudayaan Kotler dan Armstrong, 2001: 201. a. Faktor budaya adalah serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lainnya. b. Subbudaya adalah kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa. c. Kelas sosial adalah pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relative teratur dimana anggota-anggotanya memiliki nilai, minat, dan prilaku yang serupa. d. Kelompok-kelompok adalah dua atau lebih sekelompok orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama. e. Keluarga, anggota keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap prilaku pembeli. Keluarga merupakan organisasi pembelian di masyarakat tempat konsumen berada yang paling penting, dan keluarga telah diteliti secara luas f. Peran dan status Seseorang merupakan bagian dari beberapa kelompok-keluarga, klub, organisasi. Posisi orang tersebut dalam tiap kelompok dapat didefinisikan berdasarkan peran dan status 2. Faktor-faktor pribadi Kepuasan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri Kotler dan Armstrong, 2001:209. a. Umur dan tahap siklus hidup Sepanjang hidupnya orang akan mengubah barang dan jasa yang dibelinya. Selera terhadap makanan, pakaian, perabotan, rekreasi sering terkait dengan umur. b. Pekerjaan Pekerjaan akan mempengaruhi barang dan jasa yang akan dibeli. Pekerja kerah biru akan membeli baju lapangan, sedang pekerja kerah putih akan membeli baju untuk bisnis. c. Situasi ekonomi Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. d. Gaya hidup Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada activities interests, dan opinion AIO orang tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Kepribadian dan Konsep Diri Karakteristik psikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus menerus terhadap lingkungannya. 3. Faktor-faktor Psikologis Pilihan pembelian dipengaruhi empat faktor psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran serta kepercayaan dan sikap Kotler dan Armstrong, 2001: 215. a. Motivasi Kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. b. Persepsi Proses menyeleksi, mengatur dan menginterprestasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia. c. Pembelajaran Perubahan perilaku seseorang karena pengalaman. d. Keyakinan Pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. e. Sikap Evaluasi, perasaan, dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak sukanya seseorang terhadap objek atau ide.

J. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan dan penilaian itu biasanya diawali dengan mengidentifikasi masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menganalisis, dan memilih berbagai alternatif tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik Amirullah, 2002: 61. Dalam konteks prilaku konsumen pengambilan keputusan konsumen consumer decision dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Definisi ini ingin menegaskan bahwa suatu keputusan tidak harus memilih satu dari sejumlah alternatif akan tetapi keputusan harus didasarkan pada relevansi antara masalah dan tujuannya Amirullah, 2002: 62. Ada beberapa tingkatan dalam pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut: 1. Extensive problem solving pada tingkat ini konsumen sangat membutuhkan banyak informasi untuk lebih meyakinkan keputusan yang akan diambil. Konsumen dalam hal ini telah memiliki kriteria-kriteria khusus terhadap barang yang akan dipilihnya. Pengambilan keputusan extensive juga melibatkan keputusan multi pilihan dan upaya kognitif serta prilaku yang cukup besar. 2. Limited problem Solving pada tingkat ini konsumen tidak begitu banyak memerlukan informasi, akan tetapi konsumen tetap perlu mencari-cari informasi untuk lebih memberikan keyakinan-keyakinan. Biasanya konsumen yang ada pada tingkat ini selalu membanding-bandingkan merek atau barang dengan menggali terus informasi- informasi. 3. Routinized response behavior karena konsumen telah memiliki banyak pengalaman membeli, maka informasi biasanya tidak diperlukan lagi. Informasi yang dicari adalah untuk membandingkan saja.

K. Jenis- Jenis Keputusan Konsumen