Keputusan Pembelian dengan Keterlibatan Rendah Penelitian Sebelumnya

Tabel II. 2 Pemilihan Atribut yang Digunakan Oleh Konsumen Kategori Atribut khusus Atribut biaya Harga pembelian, biaya operasional, biaya perbaikan, biaya ektra atau biaya pilihan, biaya instalasi, trade-in- allowance , kemunhkinan nilai jual kembali Atribut kinerja Tahan lama, kualitas bahan, konstruksi, ketergantungan, fungsi kinerja kecepatan, gizi, rasa efisiensi, keamanan, gaya. Atribut sosial Reputasi merek, citra status, popularitas, dengan anggota keluarga Apakah anak-anak menyukai ra Mayer hotdog, gaya, busana Atribut ketersediaan Disediakan oleh toko lokal, jangka waktu pendek, kualitas jasa yang disediakan dari dealer lokal, waktu pengantaran. 4. Pembelian Setelah konsumen mengumpulkan informasi tentang merek- merek alternatif, mengevaluasinya, dan memutuskan merek mana yang paling diinginkan maka akan ada keputusan pembelian. 5. Evaluasi Pasca Pembelian Evaluasi konsumen tentang sejauh mana produk benar-benar memenuhi harapan konsumen.

M. Keputusan Pembelian dengan Keterlibatan Rendah

Sebagian besar keputusan pembelian adalah rendah dalam keterlibatan konsumen-konsumen menganggap produk atau jasa tidak perlu dikenali. Jadi, konsumen tidak banyak mencari informasi untu pembelian ini. Poin penting yang membedakan dengan keputusan yang kompleks yaitu evaluasi merek hanya terjadi setelah pembelian awal dilakukan. Ada dua keputusan dengan keterlibatan rendah Boyd, et.al. 2000: 130. 1. Kelembaman Konsumen akan membeli merek- merek secara acak atau membeli merek yang sama secara berulang-ulang untuk menghindari pengambilan keputusan. 2. Pembelian karena dorongan hati dan pencarian variasi Konsumen memutuskan membeli merek yang berbeda sesuai dengan dorongan hati meskipun satu merek sudah akrab bagi mereka melalui eksposur pasif atau iklan atau informasi lain. Motivasi mereka untuk mengubah bukan karena tidak terpuaskan tetapi karena mencari perubahan dan variasi.

N. Penelitian Sebelumnya

Semuel.2003,”Pengaruh Kebutuhan Terhadap Motif penggunaan Kartu Debet Bank Central Asia BCA di Kalangan Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Surabaya”.Secara garis besar penelitian ini meneliti tentang motif kognitif dan afektif dalam menggunakan produk kartu debet BCA, dengan asumsi bahwa konsumen dalam mempertimbangkan pembelian suatu produk lebih didasarkan pada faktor obyektif dan subyektif. Hasil penelitian mengungkapkan kebutuhan yang diukur melalui, achievement needs, power needs, affiliation needs ternyata secara serempak berpengaruh terhadap motif penggunaan kartu debet BCA di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen PETRA Surabaya, dengan kemampuan 46 dapat dijelaskan dari dalam model. Achievement needs mempunyai pengaruh lebih dominan dibandingkan power needs . Selain itu faktor pendidikan lama studi mempunyai dampak terhadap motif kognitif, hal ini terungkap dari adanya perbedaan motif tersebut pada angkatan 1999 dengan angkatan 2000 maupun angkatan 2001

O. Kerangka Konseptual Penelitian