E. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan adalah para PSK jalanan di Yogyakarta Badran dan jalan Magelang
yang merupakan PSK dampingan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia PKBI Daerah Istimewa Yogyakarta
DIY dengan populasi sejumlah 91 orang dengan rincian 71 orang di Badran dan 20 orang di jalan Magelang. Peneliti mengambil 29 subjek penelitian yaitu 17
orang dari Badran dan 12 orang dari jalan Magelang. Jumlah subjek ditentukan berdasarkan syarat penelitian deskriptif oleh Gay cit., Sevilla et al., 1993
menyatakan ukuran minimum pengambilan sampel diperlukan 10 dari populasi atau untuk populasi yang sangat kecil diperlukan minimum 20. Sehingga jumlah
subjek penelitian yang diambil sudah memenuhi syarat penelitian.
F. Teknik Sampling
Pada penelitian ini dilakukan teknik sampling secara non-random sampling
dengan jenis quota sampling, yaitu peneliti menetapkan jumlah sampel yang diperlukan quota untuk dijadikan responden Notoatmodjo, 2002.
Sampel yang diambil sesuai dengan perhitungan yaitu 10-20 dari populasi 91 orang. Jumlah responden yang diambil sudah memenuhi syarat
penelitian yaitu minimal 9-18 orang. Pemilihan metode ini mengingat PSK jalanan yang memiliki kesediaan untuk bekerja sama terbatas jumlahnya.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar kuisioner dan booklet. Lembar kuisioner dibuat dengan bahasa sesederhana
mungkin agar mudah dipahami oleh subjek penelitian dalam hal ini adalah para PSK jalanan Yogyakarta yang secara umum mempunyai tingkat pendidikan yang
rendah. Sebagai media edukasi digunakan booklet yang berisi pengetahuan mengenai PMS. Booklet dibuat semenarik mungkin agar responden tertarik untuk
membacanya.
H. Tata Cara Penelitian 1.
Analisis Situasi
Pada tahap ini dilakukan observasi dengan cara mengumpulkan informasi mengenai kemungkinan bisa tidaknya diadakan penelitian dan melihat keseharian
subjek sebelum dilakukan penelitian. Pada proses ini peneliti banyak dibantu oleh teman-teman dari PKBI DIY agar lebih mudah diterima oleh komunitas PSK
jalanan Yogyakarta. Para PSK jalanan mulai bekerja pada malam hari sekitar jam 8 hingga dini
hari, karena semakin malam biasanya pelanggan yang datang semakin banyak. Pemberian edukasi personal lebih banyak dilakukan pada sore hari di tempat
tinggal mereka. Pada sore hari mereka memiliki waktu yang cukup luang karena pada malam hari akan mengganggu mereka bekerja. Selain itu, faktor lokasi
tempat mereka bekerja yang cukup gelap dan berupa rel kereta api yang aktif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI