Pembuatan Kuisioner Tata Cara Penelitian 1.

mungkin, jelas, singkat dan lengkap dengan bahasa yang mudah dipahami oleh subjek penelitian.

4. Penyebaran Kuisioner

Kuisioner ditujukan kepada subjek penelitian yaitu para PSK jalanan, dengan melakukan pendekatan-pendekatan terlebih dahulu. Kuisioner diberikan sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Dalam penyebaran kuisioner ini ada pembagian tugas antara rekan-rekan satu kelompok penelitian dengan maksud memudahkan dalam mendapatkan data dan mempercepat proses pengumpulan data. Dimana kelompok penelitian tersebut terdiri dari 3 orang dan terbagi menjadi 2 lokasi yang berbeda yaitu, Vincensius Anjar Trilaksono di lokasi jalan Magelang, Ferawati Klaudia Ida dan penulis di lokasi Badran Yogyakarta.

5. Pemberian Edukasi

Pemberian edukasi dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang PMS yang berupa penyuluhan pada saat program Kamis Sehat berlangsung, acara tersebut diadakan setiap hari kamis minggu ke-2 setiap bulannya di kantor PKBI. Penyuluhan diberikan sebulan sekali selama 3 bulan oleh dosen-dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selain itu pemberian edukasi berupa booklet yang dilakukan berulang untuk mengingatkan subjek penelitian di lokasi jalanan Yogyakarta. Pada pemberian edukasi ini dibantu oleh teman-teman dari PKBI DIY.

6. Pengolahan Data

Pada penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan cara menjumlahkan angka dari setiap item pertanyaan yang dijawab dengan benar oleh responden, kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik yang tepat. Sebelumnya item pertanyaan dalam kuisioner dikelompokkan berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu variabel pengetahuan dan variabel sikap. Hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk persentase dan dianalisis secara deskriptif evaluatif untuk setiap kategori pertanyaan dan setiap karakteristik responden.

I. Analisis Data Penelitian

Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan dua metode, yaitu metode statistik parametrik dan metode statistik deskriptif. Metode statistik parametrik menggunakan Paired Sample T Test dengan taraf kepercayaaan 90. Peneliti melihat sejauh mana pengaruh pemberian edukasi tentang PMS pada PSK jalanan Yogyakarta terhadap pengetahuan mereka tentang PMS dan sikap mereka dalam ketaatan penggunaan kondom, dengan membandingkan hasil data pretest dan posttest. Dilakukan uji normalitas pada data yang ada, distribusi data dikatakan normal bila nilai probabilitas Asymp.Asg lebih besar dari 0,1 dan analisis selanjutnya dapat menggunakan metode uji hipotesis Paired Sample T Test. Hasil uji normalitas diperoleh nilai Asymp.Asg lebih besar dari 0,1 yaitu sebesar 0,5. Hal ini berarti bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal sehingga metode uji hipotesis Paired Sample T Test dapat digunakan. Uji hipotesis menggunakan Paired Sample T Test melihat nilai t hitung nya. Apabila t hitung t tabel maka hipotesis nol Ho ditolak, yang berarti terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI