8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Lansia 2.1.1 Pengertian Lansia
Perkembangan akhir dari kehidupan manusia disebut dengan usia lanjut. Pasal 1 ayat 2, 3, 4 UU No. 13 Tahun 1998 tentang kesehatan yang menerangkan
bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun Maryam, 2008. Lanjut usia dikategorikan menjadi empat, antara lain usia
pertengahan middle age, seseorang yang berusia antara 45-59 tahun, lanjut usia elderly, seseorang yang berusia antara 60-74 tahun, lanjut usia tua old, seseorang
yang berusia antara 75-90 tahun, dan usia sangat tua very old, seseorang yang
berusia diatas 90 tahun WHO, 2012.
Proses menjadi lansia bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan suatu tahapan dari proses degeneratif yang ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh dalam
beradaptasi dengan lingkungan sekitar sehingga menyebabkan terjadinya stress fisiologis. Kondisi stress fisiologis dapat dipengaruhi oleh kegagalan seorang lansia
untuk mengelola stress yang disebabkan oleh penurunan kemampuan tubuh Efendi, 2009. Perubahan lansia baik fisik, mental, maupun emosional
memerlukan dukungan keluarga untuk membantu masalah lansia. Dukungan dari keluarga terdekat dapat membantu lansia menjadi gembira dan merasa bahagia.
Dukungan tersebut bertujuan agar lansia tetap dapat menjalankan kegiatan sehari- hari secara teratur dan tidak berlebihan Rahayu, 2010.
2.1.2 Teori Penuaan
Menjadi tua adalah proses alami yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu dan dapat berjalan terus menerus serta berkelanjutan. Akibat dari penuaan tersebut akan
menimbulkan perubahan – perubahan seperti perubahan anatomis, fisiologis dan
biokimia pada tubuh sehingga dapat menyebabkan perubahan fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan Maryam, 2008.
Webster’s New World Dictionary mendefinisikan aging sebagai dua konsep yang berbeda yaitu usia kronologis dan usia biologis. Usia kronologis terjadi pada saat
seseorang merayakan hari ulang tahun sedangkan usia biologis terjadi ketika ada perubahan penampilan sistem tubuh seseorang, dari fungsi mental hingga
penampilan seksual sampai kekuatan fisik, lebih baik atau lebih buruk dari yang diperkirakan jika dibandingkan dengan orang yang seusianya Goldman dan Klatz,
2007. Proses menua menyebabkan lansia tidak bisa mandiri dalam menjalani aktivitas
karena jaringan tidak mampu untuk memperbaiki diri atau mengganti diri, mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap kerusakan yang dialami Bandiyah, 2009. Penuaan disebut juga suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan merivitalisasi
diri serta menjaga dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan dari infeksi luar dan memperbaiki kerusakannya. Terdapat
beberapa teori penuaan antara lain Nugroho, 2008: