Frekuensi Melihat dan Membaca Pemberitaan Adanya bakteri Sakazakii Dalam Susu Formula

4.3.2.1 Frekuensi Melihat dan Membaca Pemberitaan Adanya bakteri Sakazakii Dalam Susu Formula

Pertanyaan untuk menentukan frekuensi digolongkan dalam pertanyaan terbuka yaitu dengan tidak memberikan pilihan jawaban kepada responden. Responden diberi kebebasan untuk menentukan seberapa sering dia melihat dan membaca pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online dalam satu minggu. Yaitu terhitung dari tanggal 13 – 19 Februari. Peneliti tidak memberikan pilihan jawaban karena tidak dapat dipastikan berapa kali reponden melihat dan membaca berita tentang bakteri Sakazakii dalam susu formula muncul di media internet atau online. Untuk mempermudah penghitungan frekuensi melihat dan membaca pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online, maka dapat ditetapkan interval dari tiap jawaban yang ada dengan menggunakan rumus : I = Jarak Pengukuran R Jarak Interval kelas K Dengan R = Frekuensi membaca tertinggi – Frekuensi membaca terendah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari jawaban responden diketahui frekuensi membaca tertinggi dalam satu minggu adalah 15 kali, sementara frekuensi membaca terendah dalam satu minggu adalah 1 kali. Sehingga dari data tersebut maka peritungan frekuensi dapat ditentukan sebagai berikut : I = 14 – 1 3 I = 13 3 = 4,3 dibulatkan menjadi 4 Jadi interval untuk mengukur jawaban responden terdiri dari : 1 – 5 kali = Rendah 6 – 10 kali = Sedang 11 – 15 kali = Tinggi Kategori frekuensi mulai dari frekuensi tertinggi hingga terendah kemudian di beri skor. Yaitu untuk frekuensi tinggi diberi skor 3, skor frekuensi sedang diberi skor 2, kemudian frekuensi rendah diberi skor 1. Selanjutnya frekuensi jawaban respnden dalam melihat dan membaca pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online dapat dilihat dari tabel sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.3 Frekuensi Melihat dan Membaca Pemberitaan Adanya Bakteri Sakazakii dalam Susu Formula di Media Online. No Keterangan Frekuensi 1 1 – 5 kali 90 90 2 6 – 10 kali 9 9 3 11 – 15 kali 1 1 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuisioner No 2.1 Dari tabel di atas maka dapat dilihat dalam satu minggu sebanyak 90 dari 100 ibu-ibu rumah tangga sektor publik yang memiliki balita di Surabaya menjadi responden melakukan kegiatan melihat dan membaca pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online sebanyak 1 – 5 kali. Selanjutnya 9 dari 100 responden ibu-ibu rumah tangga melihat dan membaca pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media online selama satu minggu sebanyak 6 – 10 kali. Dan yang terakhir hanya 1 dari 100 responden ibu-ibu rumah tangga sektor publik yang memiliki balita di Surabaya melihat dan membaca Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online sebanyak 11 – 15 kali. Sehingga dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi melihat dan membaca pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online dalam satu minggu pada ibu rumah tangga sektor publik yang memiliki balita di Surabaya tergolong rendah. Sebagaimana yang ditetapkan interval 1 – 5 kali tergolong frekuensi melihat dan membaca pemberitaan adanya bakteri Sakazakii di media internet atau online yang rendah. 4.3.2.2 Durasi Melihat dan Membaca Pemberitaan Adanya Bakteri Sakazakii dalam Susu Formula di Media internet atau Online Pertanyaan berkenaan dengan durasi melihat dan membaca pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online disajikan dalam bentuk pertanyaan terbuka. Yaitu responden diberi kebebasan untuk menentukan berapa menit waktu yang diperlukan untuk melihat dan membaca pamberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online. Untuk mempermudah pengukuran, maka akan ditentukan terlebih dahulu interval berapa menit waktu yang diperlukan responden dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. melihat jawaban dari responden. Penetapan interval ini ditentukan dengan menggunakan rumus : I = Jarak pengukuran R Jarak Interval kelas K Dengan R = Durasi Membaca Tertinggi – Durasi Membaca Terendah Dari jawaban responden diketahui bahwa waktu tertinggi yang dibutuhkan oleh responden 30 menit. Sementara durasi terendah yaitu 2 menit. Durasi tertinggi dan terendah ini dapat dlihat dari beberapa jawaban yang diberikan oleh responden pada item pertanyaan terbuka berkenaan dengan indikator durasi. Sehingga berdasarkan rumus tersebut : I = 30 – 2 3 I = 9,3 dibulatkan menjadi 9 Interval untuk menentukan tinggi rendahnya durasi yaitu : 1 – 10 menit = Rendah 11 – 20 menit = Sedang 21 – 30 menit = Tinggi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kategori durasi mulai dari durasi tertinggi hingga terendah kemudian di beri skor. Yaitu untuk durasi tinggi diberi skor 3, skor durasi sedang diberi skor 2, kemudian durasi rendah diberi skor 1. Selanjutnya durasi jawaban responden dalam melihat dan membaca pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4.4 Durasi Melihat dan Membaca Pemberitaan Adanya Bakteri Sakazakii Dalam Susu Formula di Media Internet atau online No Keterangan Frekuensi 1 1 – 10 79 79 2 11 – 20 18 18 3 21 – 30 3 3 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuisioner No. 2.2 Dari tabel di atas maka dapat dilihat rata-rata ibu-ibu rumah tangga yang menjadi responden tertinggi dalam melihat dan membaca pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet dan online sebanyak 79 dengan durasi 1 – 10 menit dari total 100 responden. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kemudian untuk durasi 11 – 20 menit diperlukan oleh sebanyak 18 dari 100 responden. Dan yang terakhir adalah 3 dari 100 responden membutuhkan waktu sebanyak 21 – 30 menit untuk melihat dan membaca pemberitaan adanya bakter Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online. Sehingga dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan oleh ibu-ibu rumah tangga sektor publik untuk melihat dan membaca pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media massa tergolong rendah. Sebagaimana mengingat keterbatasan waktu yang dimiliki oleh responden untuk melihat dan membaca pemberitaan tersebut. Kemudian dari hasil penghitungan rekuensi dan durasi melihat dan membaca pemberitaan adaya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online, maka dapat diketahui bahwa terpaan pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media massa adalah variabel X Jumlah nilai X dapat dilihat di lampiran 1. Terpaan pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formla di media internet atau online dapat digolongkan dalam tiga kategori yaitu, tinggi, sedang dan rendahyang ditetapkan berdasarkan jumlah skor dari masing – masing responden. Rumus yang digunakan yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. R Range = Skor Jawaban Tertinggi – Skor Jawaban Terendah Jenjang yang diinginkan Keterangan : a. Skor tertinggi diperlukan melalui hasil perkalian dari pemberian skor tertinggi dengan jumla keseluruhan item yang terdapat dalam kuisioner b. Skor terendah diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor dengan nilai terendah dikalikan dengan jumlah keseluruhan item dalam kuisioner c. Jenjang yang diinginkan sebanyak 3 yang dijadikan dalam bentuk Tinggi, Sedang, dan Rendah Dari hasil penghitungan frekuensi dan durasi maka ditetapkan bahwa skor tertinggi adalah 3 dan skor jawaban terendah 1. Total item pertanyaan untuk mengukur terpaan pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online adalah 2 item. Sehingga hasil dari penghitungan deganmenggunakan rumus diatas adalah : Skor Tertinggi = 3 x 2 = 6 Skor Terendah = 1 x 2 = 2 R = 6 – 2 3 = 1,3 dibulatkan menjadi 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Jadi batasan skor untuk variabel X yaitu terpaan pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online adalah : Jumlah skor 2 – 3 = Rendah Jumlah skor 4 – 5 = Sedang Jumlah skor 6 – 7 = Tinggi Selanjutnya terpaan pemberitan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online variabel X dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Terpaan Pemberitaan Adanya Bakteri Sakazakii Dalam Susu Formula di Media Internet atau Online No Keterangan Frekuensi 1 Rendah 2 – 3 96 96 2 Sedang 4 – 5 4 4 3 Tinggi 6 – 7 - - Jumlah 100 100 Sumber : Pernyataan kuisioner No. 2.1 2.2, dan Lampiran 1 Dari tabel tersebut diketahui bahwa terpaan pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online tergolong rendah karena dari hasil penghitungan didapatkan hasil bahwa hampir 96 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dari 100 responden dengan jawaban 2-3. Selanjutnya 4 dari 100 responden tergolong sedang. Faktor yang menyebabkan rendahnya variabel terpaan pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet atau online yaitu rata-rata rerponden memiliki kesibukan yang lebih dibandingkan dengan melihat ataupun membaca berita tersebut. Misalnya mereka harus bekerja sebagai carier women sesuai dengan ketentuan sebagai responden penelitian ini yaitu ibu-ibu rumah tangga sektor public atau pekerja. Selain itu ibu-ibu rumah tangga juga sibuk sebagai pekerja rumah, menjaga dan memenuhi kebutuhan anak, serta berbagai kegiatan lain. 4.3.3 Tingkat Pengetahuan Ibu-ibu Rumah Tangga Sektor Publik di Surabaya Terhadap Pemberitaan Adanya Bakteri Sakazakii dalam Susu Formula Tingkat pengetahuan ibu-ibu rumah tangga disini dimaksudkan sebagai bentuk analisis ibu-ibu rumah tangga yang berkembang menjadi rasa ingin tahu terhadap pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula. Pengetahuan menjadi suatau bentuk rasa pengetahuan ibu-ibu rumah tangga yang disebabkan adanya terpaan pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam mengukur tingkat pengetahuan ini dikembangkan dalam 9 pertanyaan dalam kuisioner yang dikembangkan dari item indikator tentang pengetahuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Jenis pertanyaan nya yaitu pertanyaan tertutup yaitu dengan memberikan pilihan jawaban Sangat Tahu, Tahu, Tidak Tahu dan Sangat Tidak Tahu. Serta pertanyaan terbuka yaitu untuk memberikan alasan pada jawaban dari pertanyaan tertutup. Pertanyaan tersebut berfungsi untuk memberikan analisis bagi peneliti. 4.3.3.1 Pengetahuan Ibu-ibu Rumah Tangga Sektor Publik Tentang Pemberitaan Adanya Susu Formula yang Mengandung Bakteri Sakazakii Pertanyaan pada item 3.1 ini dikembangkan dari indikator pengetahuan tentang adanya susu formula ayng mengandung bakteri Sakazakii di media internet atau online. Berikut ini adalah hasil dari pertanyaan item 3.1 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.6 Pengetahuan Ibu-ibu Rumah Tangga Sektor Publik Tentang Pemberitaan Adanya Susu Formula yang Mengandung Bakteri Sakazakii No Kategori Jawaban Fekuensi 1 Sangat Tahu 20 20 2 Tahu 78 78 3 Tidak Tahu 2 2 4 Sangat Tidak Tahu - - Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Item 3.1 Dari jawaban responden tersebut dapat diketahui bahwa 20 dari 100 responden menjawab sangat tahu. Ini berarti 20 responden merasa sangat tahu akan pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula. Dari alasan yang dipaparkan ibu-ibu rumah tangga mengetahui adanya pemberitaan tersebut karena sempat rame jadi bahan perbincangan. Selanjutnya 78 dari reponden memilih jawaban tahu. Ini berarti sebanyak 78 responden merasa tahu akan pemberitaan adanya bakteri sakazakii dalam susu formula. Dari alasan yang dipaparkan oleh responden melalui pertanyaan terbuka, rata-rata mereka menjawab pengetahuan akan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kelanjutan pemberitaan tersebut karena sampai sekarang masalah itu belum juga ditemukan jalan keluarnya. Selanjutnya 2 dari 100 responden memilih jawaban Tidak tahu. Ini berarti mereka terlalu sibuk dengan kegiatan atau rutinitasnya sehari-hari sehingga tidak ada waktu untuk melihat bahkan membaca pemberitaan tersebut melalui media internet maupun online. Sehingga dapat diketahui bahawa dari pertanyaan 3.1 ibu-ibu rumah tangga sektor publik yang memiliki balita di Surabaya merasa tahu akan pemberitaan adanya bakteri Sakazakii dalam susu formula di media internet maupun online. 4.3.3.2 Pengetahuan Ibu-ibu rumah Tangga Sektor Publik Tentang Kapan Awal Pemberitaan Susu Formula yang Mengandung Bakteri Sakazakii Muncul di Media Pertanyaan berkenaan dengan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga mengenai apa sebenarnya bakteri Sakazakii itu pasca pemberitaan adanya bakteri Sakazkii dalam susu formula. Berikut jawaban responden terhadap pertanyaan 3.2 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.7 Pengetahuan Ibu-ibu rumah Tangga Sektor Publik tentang Kapan Awal Pemberitaan Susu Formula yang Mengandung Bakteri Sakazakii Muncul di Media No Kategori Jawaban Frekuensi 1 Sangat Tahu 1 1 2 Tahu 70 70 3 Tidak Tahu 29 29 4 Sangat Tidak Tahu - - Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Item 3.2 Dari jawaban diatas menunjukkan bahwa 1 dari 100 responden memilih jawaban sangat tahu. Ini menunjukkan bahwa sangat sedikit ibu rumah tangga yang mengetahui kapan pemberitaan tersebut muncul di media. Namun, ibu-ibu rumah tangga tersebut mengetahui adanya pemberitaan tentang susu formula yang mengadung bakteri Sakazakii. 70 dari 100 responden memilih jawaban tahu. Hal ini menunjukkan 70 ibu-ibu rumah tangga ini mengetahui awal pemberitaan tersebut muncul di media. Walau tak tahu kapan tepatnya namun mereka tahu tahun awal pemberitaan tersebut muncul di media. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sedangkan untuk pilihann jawaban tidak tahu dipilih oleh 29 dari 100 responden ibu-ibu rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa lumayan banyak ibu-ibu rumah tangga yang tidak mengetahui kapan awal pemberitaan tersebut muncul ataupun mencuat di media. Sehingga dari pertanyaan item 3.2 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu-ibu rumah tangga sektor publik tentang bakteri Sakazakii dapat dikatakan tahu karena pemberitaan ini masih tetap muncul di media internet atau online.

4.3.3.3 Pengetahuan Ibu-ibu Rumah Tangga Sektor Publik Tentang Bakteri Sakazakii

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DENGAN KECEMASAN IBU RUMAH TANGGA (Studi Korelasional Pemberitaan Kekerasan Seksual Pada Anak di Televisi Dengan Kecemasan Ibu Rumah Tangga di Surabaya).

0 0 133

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN IKLAN HILO SCHOOL VERSI JUNGKAT JUNGKIT DI TELEVISI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA.

0 16 82

Hubungan Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah Tangga di Surabaya (Studi Korelasional Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah

0 0 128

HUBUNGAN TERPAAN BERITA PENCULIKAN ANAK DI TELEVISI DENGAN KEWASPADAAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA (Studi Korelasional Kuantatif Tentang Hubungan Terpaan Berita Penculikan Anak di Televisi Dengan Kewaspadaan Ibu Rumah Tangga di Surabaya).

0 2 114

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN PRENAGEN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Tentang Iklan Prenagen di Televisi).

0 0 96

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN PRENAGEN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Tentang Iklan Prenagen di Televisi)

0 0 23

Hubungan Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah Tangga di Surabaya (Studi Korelasional Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah

1 1 26

Hubungan Terpaan Pemberitaan Di Media Online Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga (Studi Korelasi Hubungan Terpaan Berita di Media Online Tentang Bakteri Sakazakii Dalam Susu Formula Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya)

0 0 26

HUBUNGAN TERPAAN BERITA PENCULIKAN ANAK DI TELEVISI DENGAN KEWASPADAAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA (Studi Korelasional Kuantatif Tentang Hubungan Terpaan Berita Penculikan Anak di Televisi Dengan Kewaspadaan Ibu Rumah Tangga di Surabaya).

0 0 31

HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DENGAN KECEMASAN IBU RUMAH TANGGA (Studi Korelasional Pemberitaan Kekerasan Seksual Pada Anak di Televisi Dengan Kecemasan Ibu Rumah Tangga di Surabaya) SKRIPSI

0 0 43