2.1.3 Fungsi Media Massa Sebagai Penyaji Informasi
Fungsi informasi merupakan fungsi yang paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi
informasi ini adalah berita-berita yang disajikan. Fakta-fakta yang dicari wartawan di lapangan kemudian dituangkannya dalam tulisan juga merupakan
informasi. Fakta yang dimaksud adanya kejadian yang benar-benar terjadi di masyarakat. Dalam istilah jurnalistik, fakta –fakta tersebut biasa diringkas
dalam istilah 5W+1H What, Where, Who, When, Why, +How atau Apa,
Dimana, Siapa, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana.
Definisi berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa baru, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat
menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi-segi Assegaff,1983 : 24.
Selain itu juga terdapat beberapa definisi berita menurut para pakar komunikasi, diantaranya :
1. Dean M Lyle Spencer : Berita adalah suatu kenyataan atau ide yang
benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca. 2.
Williard C Bleyer : Berita adalah sesuatu yang termasa baru yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari beberapa teori yang berbeda, dapat disimpulkan bahwa salah satu fungsi media massa adalah sebagai penyaji informasi. Informasi disini dapat
diartikan sebagai berita, dimana sebuah kenyataan yang benar dan menarik perhatian khalayak dimuat dalam sebuah media berkonsep informasi.
2.1.4 Terpaan Media Media Exposure
Media exposure merupakan terpaan media dengan melibatkan kegiatan mendengar, melihat dan membaca pesan-pesan media massa. Dalam
periklanan, memahami terpan media adalah berkaitan dengan berapa banyak orang yang melihat iklan ditayangkan disuatu media. Rakhmat, 1981:16
Masri Singarimbun mengartikan Media Exposure dengan Terpaan media massa. Terpaan media massa ini tidak hanya menyangkut apakah
seseorang secara fisik cukup dekat dengan kehadiran media massa, akan tetapi juga meliputi keterbukaan seseorang dengan pesan-pesan yang ada di media
tersebut. Exposure merupakan kegiatan mendengar, melihat dan membaca pesan-pesan media massa yang terjadi ada individu atau kelompok.
Singarimbun, 1998:99 Media exposure terpaan media menurut Sari 1993:29 adalah
berusaha mencari data audience tentang penggunaan media, baik jenis media, frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaan longevity. Pola ini yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sering dilakukan adalah pengukuran variabel durasi penggunaan media dengan menghitung berapa lama audience bergabung dengan suatu media atau
berapa lama audience mengikuti suatu program. Dari pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan media exposure
adalah terpaan media yang melibatkan kegiatan mendengar, melihat dan membaca pesa-pesan media massa. Terpaan media ini dioperasionalisasikan
melalui frekuensi menonton televisi, membaca surat kabar atau majalah, online dan mendengarkan radio.
Dalam penelitian ini, media exposure atau terpaan media dioperasionalisasikan sebagai frekuensi membaca berita adanya bakteri
Enterobacter Sakazakii dalam susu formula di media online atau internet.
2.1.5 Media Online