3.1.3 Pengukuran Variabel
Skala yang sering digunakan dalam polling adalah skala penilaian rating scale yaitu mengurutkan pengetahuan dari yang tertinggi sampai yang
terendah. Skala ini sering disebut skala likert. Prosedurnya relatif mudah untuk dijalankan. Satu bagian pernyataan diseleksi yang menggambarjan
dukungan atau penentangan akan suatu objek. Setelah setiap pernyataan siap, baru dibuat skala pengetahuan. Responden ditanyakan pengetahuan dalam
skala singkat tahu atau ketidaktahuannya dalam setiap pernyataan. Skala pengetahuan ini boleh jadi mempunyai dua pilihan Tahu-tidak Tahu atau
boleh jadi mempunyai lebih banyak pilihan tergantung pada tujuan dari pernyataan. Yang seringkali dipakai adalah lima kategori sangat Tahu- Tahu-
tidak menjawab- tidak Tahu- sangat tidak Tahu. Eriyantono, 1999:216-217 Dalam beberapa riset, skala likert dapat digunakan dengan meniadakan
pilihan jawaban ragu-ragu. Alasanya karena kategori ragu-ragu memiliki makna ganda, yaitu bisa diartikan belum bisa memberikan jawaban, netral,
dan ragu-ragu. Disediakannya jawaban ditengah-tengah terutama bagi responden yang ragu-ragu akan memilih jawaban yang mana. Selain itu
responden memilih jawaban untuk memilih amannya. Yang terakhir, disediakannya jawaban ditengah-tengah akan menghilangkan banyaknya data
dalam penelitian, sehingga data yang diperlukan banyak yang hilang. Kriyantono, 2007:134
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-Ibu rumah tangga sektor publik yang memiliki balita dilakukan pemberian skor pada pilihan jawaban
pertanyaan : Sangat Tahu ST
= Skor 4 Tahu T
= Skor 3 Tidak Tahu TT
= Skor 2 Sangat Tidak Tahu STT
= Skor 1 Untuk jawaban sangat Tahu menunjukkan bahwa responden sanga
Tahu dengan pernyataan yang dijelaskan dalam item pertanyaan, kemudian untuk pilihan jawaban Tahu menunjukkan bahwa responden Tahu dengan
pernyataan yang disebutkan dalam item pertanyaan, untuk pilihan jawaban tidak Tahu menunjukkan bahwa responden tidak menyetujui pernyataan pada
item pertanyaan, selanjutnya pilihan jawaban sangat tidak Tahu menunjukkan bahwa responden sangat tidak Tahu terhadap pernyataan yang disebutkan
dalam item pertanyaan. Menurut pendapat Hadi pilihan jawaban hanya digolongkan menjadi 4
kategori jawaban dengan meniadakan jawaban ragu-ragu undecided. Hal ini didasarkan menurut pendapat Hadi 1986:20 sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
R range = skor jawaban tertinggi – skor jawaban terendah Jenjang
yang diinginkan
1. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum bisa
memberikan jawaban, netral dn ragu-ragu. Ketegori ini merupakan jawaban yang memiliki arti ganda instrument.
2. Tersedianya jawaban ditengah yang emnimbulkan multi interpretable.
Hal ini tidak diharapkan dalam kecenderungan menjawab ketengah central tendency, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan
kecenderungan jawabannya. 3.
Disediakannya jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat
dijaring responden. Setiap pilihan jawaban dikategorikan kedalam tiga interval, yaitu
tinggi, sedang, dan rendah. Penentuan interval dilakukan dengan rumus :
Keterangan : a.
Skor tertinggi diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor tertinggi sangat Tahu, skor 4 dikalikan dengan jumlah keseluruhan
item yang terdapat dalam kuisioner.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Skor terendah diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor
dengan nilai terendah sangat tidak tahu, skor 1 dikalikan dengan jumlah keseluruhan item dalam kuisioner.
c. Jenjang yang diinginkan sebanyak 3 yang dijadikan dalam bentuk
interval Tinggi, sedang dan rendah. Jumlah pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 9
item. Sehingga penghitungannya : Skor terendah = 9 x 1 = 9
Skor tertinggi = 9 x 4 = 36 Range
= 36 – 9 = 9 3
Berdasarkan rumus diatas maka tingkat pengetahuan responden dikategorikan sebagai berikut :
Rendah = 9 - 18 Sedang = 19 - 28
Tinggi = 29 - 38 Maka dari perhitungan lebar interval tersebut dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
I = Jarak Pengukuran R Jarak
Interval 1.
Apabila perhitungan skor jawaban masuk dalam kategori antara 9 -18 maka tingkat pengetahuan ibu-ibu rumah tangga cenderung rendah.
Yaitu ibu-ibu rumah tangga tidak mengetahui pemberitaan mengenai adanya bakteri sakazakii dalam susu formula
2. Apabila perhitungan skor jawaban masuk dalam kategori antara 19 -28
maka tingkat pengetahuan ibu-ibu rumah tangga cenderung sedang. Yaitu ibu rumah tangga tahu namun tidak begitu peduli dengan
pemberitaan yang beredar dimedia massa. 3.
Apabila penghitungan skor jawaban masuk dalam kategori antara 29-38 maka tingkat pengetahuan ibu-ibu rumah tangga cenderung
tinggi. Yaitu ibu-ibu rumah tangga menjadi tahu dan peduli dengan pemberitaan yang ada saat ini.
Sementara itu untuk mengukur variabel terpaan pemberitaan adanya bakteri sakazakii dalam susu formula di media massa yaitu frekuensi dan
durasi dapat dilakukan melalui : 1.
Indikator frekuensi : R = Frekuensi terpaan tinggi dikurangi terpaan rendah
K = interval atau kategori yang diinginkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
I = Jarak Pengukuran R Jarak
Interval Indikator frekuensi digolongkan menjadi Tinggi, sedang dan rendah
yang dilihat dari jawaban responden melalui pertanyaan kuisioner. Contoh :
Dari jawaban responden diketahui frekuensi membaca tertinggi dalam 1 bulan terakhir adalah 16 kali, sementara frekuensi membaca terendah dalam 1 bulan
terakhir adalah 1 kali. I
= 16 – 1 = 15 = 5
3 3
Jadi interval untuk mengukur jawaban responden terdiri dari : 1 – 6 = Rendah, frekuensi responden membaca pemberitaan jarang
7 – 12 = Sedang, frekuensi responden membaca pemberitaan sering 13
– 18 = Tinggi, frekuensi responden membaca pemberitaan rutin 2. Indikator Durasi
R = Durasi terpaan tinggi dikurangi durasi terpaan terendah K = Interval atau kategori yang diinginkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Indikator durasi digolongkan menjadi tinggi, sedang, dan rendah yang dilihat dari jawaban responden melalui pertanyaan kuisioner.
Contoh : Dari jawaban responden diketahui bahwa waktu tertinggi yang dibutuhkan
oleh responden pada 1 pemberitaan adalah 30 menit. Sementara durasi terendah 1 menit.
I = 30 – 1 = 29 = 9,7 dibulatkan menjadi 10
3 3
Jadi interval untuk mengukur jawaban responden terdiri dari : 1 – 10 menit = Rendah, waktu responden membaca pemberitaan sebentar
11 – 20 menit = Sedang, waktu responden membaca pemberitaan cukup 21 – 30 menit = Tinggi, waktu responden membaca pemberitaan lama
Untuk mengetahui frekuensi dan durasi responden tertinggi maupun terendah dapat dilihat melalui jawaban responden yang berupa pertanyaan
terbuka. Kemudian setelah mendapatkan hasil dari frekuensi dan durasi dengan
menggunakan rumus diatas, maka untuk mengetahui tinggi rendahnya pada variabel terpaan pemberitaan adanya bakteri sakazakii dalam susu formula di
media massa dapat menggukan rumus :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
R range = skor jawaban tertinggi – skor jawaban terendah Jenjang
yang diinginkan
Keterangan : a.
Skor tertinggi diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor tertinggi dikalikan dengan jumlah keseluruhan item yang terdapat
dalam kuisioner. b.
Skor terendah diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor dengan nilai terendah dengan jum;ah keseluruhan item dalam
kuisioner. c.
Jenjang yang diinginkan sebanyak 3, yang disajikan dalam bentuk tinggi, sedang dan rendah.
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel