alasan tidak dapat dipidananya seseorang”. Hal ini berdasarkan pada dua alasan, yaitu :
16
a. Alasan tidak dapat dipertanggungjwabkannya seseorang yang terletak
pada diri orang tersebut, dan b.
Alasan tidak dapat dipertanggungjawabkannya seseorang yang terletak di luar diri orang tersebut.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pertanggungjawaban pidana yaitu kemampuan seseorang untuk menerima resiko
dari perbuatan yang diperbuatnya sesuai dengan undang-undang.
4. Pengertian Hukuman
Hukuman adalah sanksi fisik maupun psikis untuk kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan. Hukuman mengajarkan kepada masyarakat apa yang
boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
17
Pengertian pidana sebagai sanksi berupa penderitaan yang sengaja dikenakan Negara kepada seseorang yang terbukti melakukan tindak pidana dan
Pada istilah umum, hukuman adalah untuk segala macam sangsi baik perdata, administratif, disiplin, dan pidana. Menurut bahasa Belanda untuk
menyebut istilah hukuman disebut straf.
16
M. Hamdan, Pembaharuan Hukum Tentang Alasan Penghapus Pidana, USU Press, Medan, 2008, halaman 3.
17
http:ris-aonline.tripod.comnaskah9710nu.htm.
Universitas Sumatera Utara
mempunyai kesalahan. Adapun pengertian pidana menurut beberapa Ahli Hukum ialah :
18
a. Menurut Ted Honderich, pidana adalah suatu pengenaan pidana yang
dijatuhkan oleh penguasa, berupa kerugian atau penderitaan, kepada pelaku tindak pidana.
b. Menurut Rupert Cross, pidana adalah pengenaan penderitaan oleh
Negara kepada seseorang yang telah dipidana karena suatu kejahatan. c.
Menurut Sudarto, pidana adalah penderitaan yang sengaja dibebankan kepada orang yang melakukan perbuatan yang memenuhi syarat-
syarat tertentu. d.
Van Hammel memeberikan arti pidana menurut hukum positif yakni suatu penderitaan yang bersifat khusus, yang telah dijatuhkan oleh
kekuasaan yang berwenang untuk menjatuhkan pidana atas nama Negara sebagai penanggungjawab dari ketertiban hukum.
5. Pengertian Penjatuhan Hukuman
Penjatuhan hukuman adalah pemberian sanksi kepada si pelaku tindak pidana yang mampu mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah
dilakukannya sendiri sehingga diharapkan dapat memberikan efek jera kepada si pelaku.
KUHP sendiri menetapkan beberapa jenis pidana yang dapat dijatuhkan bagi si pelaku, yakni terdapat dalam Pasal 10 KUHP yaitu :
19
18
http:rosan-gudangilmu.blogspot.com201101bab-vii-pidana-html.
Universitas Sumatera Utara
a. Pidana pokok, yang terdiri dari :
1. Pidana mati
2. Pidana penjara
3. Pidana kurungan
4. Denda
5. Pidana tutupan
b. Pidana tambahan, yang terdiri dari :
1. Pencabutan beberapa hak yang tertentu
2. Perampasan beberapa barang yang tertentu
3. Pengumuman putusan hakim.
Bagi satu kejahatan atau pelanggaran hanya boleh dijatuhkan satu hukuman pokok. Pembebanan rangkap lebih dari satu hukuman pokok tidak
diperkenankan, akan tetapi dalam tindak pidana ekonomi dan subversi, kumulasi hukuman dapat dijatuhkan, yakni hukuman badan dan hukuman denda.
Menurut Pasal 35 KUHP, dalam beberapa hal yang ditentukan, selain dari satu hukuman pokok dijatuhkan pula dengan salah satu dari hukuman tambahan.
Hukuman tambahan hanya sebagai penambah dari hukuman pokok sehingga tidak dapat dijatuhkan sendiri.
20
6. Pengertian Penuntutan