yang tidak terlalu ringan. Kekerasan tersebut tidak perlu merupakan sarana atau cara untuk melakukan pencurian, melainkan cukup jika kekerasan tersebut terjadi
sebelum, selama, dan sesudah pencurian itu dilakukan dengan maksud seperti yang dikatakan di dalam Pasal 365 ayat 1 KUHP yakni :
13
a. Untuk mempersiapkan atau untuk memudahkan pencurian yang akan
dilakukan; b.
Jika kejahatan yang mereka lakukan itu diketahui pada waktu sedang dilakukan, untuk memungkinkan dirinya sendiri atau lain-lain peserta
kajahatan dapat melarikan diri; c.
Untuk menjamin tetap mereka kuasai benda yang telah mereka curi.
3. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana
Seseorang yang telah melakukan tindak pidana akan dapat dihukum apabila pelaku sanggup mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah
diperbuatnya. Masalah pertanggungjawaban erat kaitannya dengan kesalahan, oleh karena adanya asas pertanggungjawaban yang menyatakan dengan tegas
Geen Straft Zonder Schuld Tidak dipidana tanpa ada kesalahan untuk menentukan apakah seorang pelaku tindak pidana dapat dimintai
pertanggungjawaban dalam hukum pidana, akan dilihat apakah orang tersebut pada saat melakukan tindak pidana mempunyai kesalahan.
Pertanggungjawaban pidana menjurus kepada pemidanaan pelaku, jika telah melakukan suatu tindak pidana dan memenuhi unsur-unsur yang telah
13
Ibid, halaman 59.
Universitas Sumatera Utara
ditentukan oleh undang-undang. Dilihat dari segi terjadinya perbuatan yang terlarang, ia akan diminta pertanggungjawaban apabila perbuatan tersebut
melanggar hukum. Dilihat dari sudut kemampuan bertanggungjawab maka hanya orang yang mampu bertanggungjawab yang dapat diminta pertanggungjawaban.
14
a. Keadaan jiwanya
Pada umumnya seseorang dikatakan mampu bertanggungjawab dapat dilihat dari beberapa hal yaitu :
b. Kemampuan jiwanya
Hal tersebut terdapat dalam Pasal 44 KUHP, yang mana disebutkan bahwa menurut pasal ini orang yang tidak dapat dihukum adalah orang yang tidak dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya karena :
15
a. Kurang sempurna akalnya;
b. Sakit berubah akalnya.
Apabila ternyata perbuatan itu memang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada pelaku disebabkan oleh kurang sempurna akalnya
atau sakit berubah akal maka dapatlah hakim memerintahkan dia untuk dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Menurut sejarahnya yaitu melalui M.v.T. Memori van Toelichting dalam penjelasannya mengenai alasan penghapus pidana, mengemukakan apa yang
disebut “alasan-alasan tidak dapat dipertanggungjwabkannya seseorang atau
14
http:ilmucomputer2.blogspot.com200910pengertian-pertanggungjawaban.html.
15
Penjelasan KUHP, Op.cit, Pasal 44.
Universitas Sumatera Utara
alasan tidak dapat dipidananya seseorang”. Hal ini berdasarkan pada dua alasan, yaitu :
16
a. Alasan tidak dapat dipertanggungjwabkannya seseorang yang terletak
pada diri orang tersebut, dan b.
Alasan tidak dapat dipertanggungjawabkannya seseorang yang terletak di luar diri orang tersebut.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pertanggungjawaban pidana yaitu kemampuan seseorang untuk menerima resiko
dari perbuatan yang diperbuatnya sesuai dengan undang-undang.
4. Pengertian Hukuman