2.2 Motivasi Belajar
2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar
Santoso 2011:64 mendefinisikan motivasi sebagai gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang baik sadar atau tidak
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Sardiman 2011:74 motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-
kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan
tidak suka itu. Sardiman 2011:73 menyatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasar dari pengertian-pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah upaya atau usaha yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu agar mencapai suatu tujuan.
2.2.2 Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi merupakan pendorong untuk mencapai suatu hasil belajar. Sardiman 2011:85 mengemukakan fungsi dari motivasi sebagai berikut :
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Dalam hal ini motivasi merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
2.2.3 Bentuk-Bentuk Motivasi
Ada bermacam-macam cara untuk dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Sardiman 2010:92-95 mengemukakan ada beberapa bentuk dan cara
untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu: 1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. 2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik
untuk seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.
3. Saingankompetisi Saingankompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri.
5. Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
Oleh karena itu, memberi ulangan juga merupakan sarana motivasi. 6. Mengetahui hasil
Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajarnya meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar.
7. Pujian Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan
motivasi yang baik. 8. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
9. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti dalam diri anak didik itu memang ada motivasi
untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. 10. Minat
Motivasi erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga dengan minat.
11. Tujuan yang diakui Dengan memahami tujuan yang harus dicapai, dirasa sangat berguna dan
menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
2.2.4 Indikator Motivasi Belajar