Pendekatan Kooperatif Tipe Think Pair and Share TPS

Ditinjau dari ruangnya meliputi tingkat lokal, regonal, sampai ke tingkat global. Sedangkan dari proses interaksi sosialnya meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan, politik dan ekonomi. Menurut Sardjiyo, dkk 2008:1.29 ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1 Manusia, tempat dan lingkungan 2 Waktu, keberlanjutan dan perubahan 3 Sistem sosial dan budaya 4 Perilaku ekonomi dan kesejahteraan Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ruang lingkup IPS mencakup kehidupan manusia dalam masyarakat, tempat dan lingkungannya, waktu keberlanjutan dan perubahan, sistgem sosial dan budaya serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

3. Pendekatan Kooperatif Tipe Think Pair and Share TPS

a. Pendekatan Kooperatif Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Di dalam kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok kelompok kecil yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, sukuras dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok adalah memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Menurut Eggen dan Kaucak 1996:279 dalam Trianto 2007:42, pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama Menurut Suprijono 2010:54, pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termassuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Roger dan David Johnson dalam Suprijono 2010:58 mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam pembelajaran kooperatif harus diterapkan, lima unsur pembelajaran tersebut adalah 1 Positive interdependence saling ketergantungan positif 2 Personal responsibility tanggung jawab perseorangan 3 Face to face promotive interaction interaksi promotif 4 Interpersonal skill komunikasi antaranggota 5 Group processing pemrosesan kelompok Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara berkolaborasi dengan dipimpin guru atau diarahkan guru untuk mencapai tujuan bersama. b. Think Pair and Share TPS Think Pair and Share TPS pertama kali dikembangkan oleh Lyman pada tahun 1981. Resiko dalam pembelajaran TPS relatif rendah dan struktur pembelajaran kolaboratif pendek, sehingga sangat ideal bagi guru dan siswa yang baru belajar kolaboratif. TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil 2-6 anggota TPS memiliki prosedur belajar yang terdiri atas siklus regular dari aktivitas pembelajaran kooperatif. Namun, tahapan TPS dimasukkan sebagai tahapan review setelah siswa bekerja dalam tim. Adapaun siklus regular pembelajaran yang dimaksud adalah : 1 Tahapan pengajaran 2 Tahapan belajar tim 3 Tahapan TPS 4 Tahapan penilaian 5 Tahapan rekognisipenghargaan Dalam Trianto 2007:61-62 mengemukakan langkah - langkah dalam pembelajaran dengan teknik TPS, yaitu sebagai berikut: 1 Berpikir Thinking, guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang diakaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah 2 Berpasangan Pairing, selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi 3 Berbagi Sharing, pada langkah akhir guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan Menurut Suprijono 2010:91 seperti namanya “thingking”, pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Selanjutnya, “pairing” pada tahap ini guru meminta peserta didik berpasang-pasangan. Beri kesempatan kepada pasangan – pasangan itu untuk berdiskusi. Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya melalui intersubjektif dari pasangannya. Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini dikenal dengan “sharing”. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengkonstruksian pengetahuan secara integratif. Howard 2006, memberikan stressing terhadap sebuah pilihan yang dapat diperhatikan pada struktur TPS ini, yaitu guru dapat menetapkan respon awal sebelum step 4. Misalnya, terima kasih atas sharingnya, satu hal saya telah pelajari dengan mendengarkan kamu …, saya senang mendengarkan kamu sebab…. Dalam pembelajaran TPS, jika siswa kurang mampu memahami sebuah topik, atau tidak sepenuhnya memahami konsep ide, pasangan mereka dapat membantu memahami dan menjelaskannya kepada mereka. Jika siswa masih tidak mengerti mereka bisa mencoba untuk memberi pemahaman secara sederhana dan akrab. Kelebihan pembelajaran TPS antara lain : 1 Pembelajaran TPS dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain 2 Membantu siswa untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan 3 Siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik 4 Interaksi yang terjadi selama pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan memberi rangsangan untuk berpikir sehingga bermanfaat bagi proses pendidikan jangka panjang http:mahmuddin.wordpress.com20091223pembelajaran-kooperatif- tipe-think-pair-share-tps

4. Media CD Interaktif

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 10 295

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 01 SEMARANG

0 5 181

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 4 317

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADASISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03 SEMARANG

0 4 259

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 27 302

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Media CD Interaktif pada Siswa Kelas V di SD N Kandri 02 Gunungpati Semarang.

0 0 2

PENINGKATAN PERCAYA DIRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI SERANG KULON PROGO.

1 2 358