Standar Bahan Ajar Landasan Teoritis

1 Videofilm Karakteristik bahan ajar audiofilm yakni bersifat audible dan visible. Audible artinya dapat didengar sedangan visible artinya dapat dilihat. 2 Orangnarasumber Pakar atau ahli bidang studi dapat dijadikan sebagai sumber bahan ajar. Seorang ahli atau pakar dapat diminta pendapatnya mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dan sebagainya. 3 Bahan ajar interaktif Bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam bentuk compact disk CD. Multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi.

2.2.4 Standar Bahan Ajar

Terdapat pula standar bahan ajar yang disusun berkualitas, baik segi bentuk maupun isi, sehingga berdampak pada pengembangan berpikir, berbuat dan bersikap siswa sesuai dengan pendidikan nasional. Depdiknas 2014: 14 menyebutkan empat aspek stadar tersebut, yaitu 1 isi atau materi pelajaran, 2 penyajian materi, 3 bahasa dan keterbacaan, dan 4 format buku atau grafika. Berikut penjelasan keempat aspek tersebut. a Aspek materi Materi yang disajikan harus spesifik, jelas, akurat, dan mutakhir dari segi penerbitan. Perincian materi harus sesuai dengan kurikulum dan mempertimbangkan keseimbangan dalam penyebaran materi. Di samping itu penyusun bahan ajar harus memperhatikan materi yang akan dituangkan, materi tersebut adalah: 1 materi yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional, artinya bahan materi bahan ajar harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu, “berkembangnya potensi peserta didikagar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”, 2 materi yang tidak bertentengan dengan ideologi dan kebijakan potik Negara, artinya materi hendaknya tidak bertentangan dengan pancasila, kebijakan politik Negara, dan tidak bertendensi untuk memecah belah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, 3 materi yang menghindari SARA, bias jender, serta pelaggaran HAM, artinya pemilihan materi atau bahasa dan ilustrasi hendaknya tidak menimbulkan masalah yang berkaitan dengan suku, agama, dan ras antar golongan. b Aspek penyajian materi Pada aspek penyajian hal yang perlu diperhatikan adalah penyajian tujuan pembelajaran, keteraturan penguraian, kemenarikan minat dan perhatian siswa, keaktifan siswa maupun latihan dan soal. Dalam penyajiannya, materi diarahkan pada pengembangan kecakapan akademik. Pengembangan materi hendaknya lebih mendalam, lebih menyeluruh, dan meluas daripada materi yang yang diperkirakan telah dikuasai pembaca sehingga pembaca merasakan pengembangan wawasan dan nilai tambah pengetahuan. Selain itu penyajian materi harus merangsang pengembangan kreativitas, aktivitas fisik atau psikis, dan memudaahkan untuk diterapkan yang dilengkapi dengan langkah-langkah kerja. c Aspek bahasa Aspek bahasa merupakan sarana penyampaian dalam penyajian bahan, seperti kosakata, kalimat, paragraf, dan wacana. Aspek keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa bagi kelompok atau tingkatan siswa. bahan ajar yang memiliki keterbacaan rendah maka akan sulit dipahami pembaca dan pesan dalam materi yang ditulis akan menjadi sia-sia dipahami peserta didik atau pendidikan. Penggunaan kata yang memiliki keterbacaan tinggi bagi pembaca pemula jika mengunakan kosa kata sederhana dan sesuai dengan konteks sosial pembaca, serta harus menghidari penggunaan istilah khusus teknis dan asing. Sementara itu, bagi pembaca tingkat lanjut atau mahir penggunaan kosakata tersebut mendapat dukungan aspek konteks kalimat yang sistematis. Penggunaan kalimat yang memiliki keterbacaan tinggi bagi para pembaca pemula adalah kalimat-kalimat yang memiliki susunan sederhana, sedangkan kalimat yang memiliki keterbacaan tinggi bagi pembaca lanjut atau mahir ditentukan oleh keintiman dan susunan kalimat tersebut. Semakin tidak familiar suatu kalimat atau susunan yang kompleks dari kalimat tersebut maka akan semakin rendah keterbacaan buku tersebut.Penggunaan paragraf yang memiliki keterbacaan tinggi bagi pembaca pemula adalah jenis paragraf deduktif. Paragraf induktif dapat digunakan jika pembaca sasrannya adalah pembaca lanjut atau mahir. Wacana yang memiliki keterbacaan tinggi bagi pembaca pemula adalah narasi. Penggunaan jenis deskripsi hanya dapat digunakan untuk pembaca lanjut atau mahir. d Aspek grafika Aspek grafika berkaitan dengan fisik buku, seperti ukuran buku, kertas, cetakan, ukuran huruf, warna, ilustrasi dan lain-lain. Pada aspek grafika diharapkan terbangun keselarasan antara gagasan penulis dengan orientasi penerbit. Ilustrasi yang dicantumkan hendaknya menarik, sederhana, dan mencerminkan isi. Selain itu, desain isi buku diharapkan memperhatikan tata letak yang konsisten, harmonis, dan lengkap serta menggunakan tipografi yang sederhana, mudah dibaca, dan mudah dipahami.

2.2.5 Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar