Keadaan Geografis Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat

B. Keadaan Umum Kecamatan Sekincau

1. Keadaan Geografis

Kecamatan Sekincau merupakan salah satu kecamatan dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Barat. Secara administrasi Kecamatan Sekincau terdiri dari 1 kelurahan dan 4 desa atau biasa disebut pekon, yaitu Pampangan, Waspada, Tiga Jaya dan Giham Sukamaju. Secara geografis, Kecamatan Sekincau berbatasan dengan : a. Kecamatan Pagar Dewa di sebelah Utara b. Kecamatan Suoh di sebelah Selatan c. Kecamatan Batu Ketulis di sebelah Barat d. Kecamatan Way Tenong di sebelah Timur Secara tofografi Kecamatan Sekincau memiliki wilayah dataran bergelombang, berbukit sampai bergunung pada ketinggian ± 1.000 m di atas permukaan laut. Wilayah lainnya merupakan area perkebunan dan hutan rakyat. Iklim di Sekincau dipengaruhi oleh pegunungan di sekitarnya, sehingga cuacanya cenderung sejuk dan lembab. Luas wilayah Kecamatan Sekincau adalah sekitar 118,28 km 2 atau 5,52 dari luas Kabupaten Lampung Barat. Lampung Barat Dalam Angka, 2015.

2. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk Kecamatan Sekincau adalah 18.122 jiwa, dengan komposisi penduduk laki-laki 9.594 jiwa dan perempuan 8.528 jiwa, sehingga sex ratio Kecamatan Sekincau adalah 112 dari 18.122 jiwa penduduk Kecamatan Sekincau, 63 berada pada kelompok penduduk produktif atau usia kerja 11.206 jiwa, terdiri dari 5.900 laki-laki dan 5306 perempuan. Terlihat bahwa jumlah penduduk produktif lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia non produktif, semakin besar jumlah penduduk usia produktif, berarti semakin besar jumlah tenaga kerja yang tersedia.

3. Keadaan Pertanian

Penggunaan lahan di Kecamatan Sekincau meliputi perkarangan, perladangan, perkebunan, tambakkolam, hutan dan lainnya. Sebesar 90,53 persen penggunaan lahan di Kecamatan Sekincau adalah untuk lahan perkebunan, seperti disajikan pada Tabel 14. Tabel 10. Penggunaan lahan di Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat, tahun 2015 No Penggunaan Lahan Kecamatan Sekincau Pampangan Giham Sekincau Sekincau Waspada Tiga Jaya 1 Perkarangan 5 255 178 5,85 12 2 Perladangan 188 31 217 587,7 15 3 Perkebunan 1.433 1.352 1.700 637,45 1.385 4 Tambak Kolam 10 5 Hutan 150 305 6 Lainnya 174 177 65 8 Jumlah 1.960 1.815 2.400 1.296 1.500 Sumber : Sekincau Dalam Angka, 2015

C. Latar Belakang Pendirian Kelompok Wanita Tani Anggrek

Kelompok Wanita Tani Anggrek berada di Desa Pampangan Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat. Berdasarkan Anggaran Dasar, Kelompok Wanita Tani Anggrek ini bertujuan untuk menjadi anggota yang bersifat bekerja sama dan bergotong royong untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha yang berfungsi sebagai berikut: 1. Memudahkan para pengambil kebijakan untuk melaksanakan program- program yang akan dikembangkan 2. Merupakan satukesatuan unit produksiuntuk memenuhi kebutuhan pasar jumlah, mutu, rutinitas dan harga 3. Penyediaan sarana produksi pertanian 4. Membantu modal usaha dan menjalurkan secara kredit atau pinjaman kepada anggota tani yang memerlukan 5. Membantu memperdagangkan, memasarkan, atau menjual produk anggota tani kepada pedagangindustry hilir. Kelompok Wanita Tani yang di ketuai oleh Susanti, Sekertaris Mayumi, dan Bendahara Misleni dengan jumlah anggota sebanyak 15 orang. Kegiatan utama pemeliharaan ternak kambing, kegiatan lainnya adalah budidaya jamur tiram, pengolahan kopi bubuk, budidaya tanaman holtikultura wortel, terong, kangkung dan sawi. Kelompok Wanita Tani Anggrek sejak tahun 2012 bermitra dengan pihak perbankan yaitu Bank BRI, dalam rangka mendapatkan modal untuk pengembangan ternak kambing melalui kredit KPE. Jumlah anggota yang memanfaatkan kredit pengembangan energi KPE sebanyak 15 orang. Keanggotaan organisasi Kelompok Wanita Tani Anggrek adalah masyarakat Wanita Tani yang bergabung di dalam organisasi kelompok wanita tani yang bertempat tinggal di Desa Pampangan Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat. Jumlah modal yang diperoleh kelompok pada tahun pertama adalah Rp. 300.000.000,- Tiga Ratus Juta Rupiah sebagai modal bagi peternak untuk membuat kandang dan untuk membeli ternak kambing sebanyak 100 ekor.

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Berbagai Media Serbuk Kayu Dan Pemberian Pupuk NPK

5 81 121

ANALISIS PEMASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreatus) DI KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER

1 15 64

Analisis Usahatani dan Tataniaga Jamur tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) di Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor

2 22 128

Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) (Studi Kasus: Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 12 273

Analisis sistem tataniaga jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus): studi kasus Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

1 3 123

Analisis Sistem Tataniaga Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) (Studi Kasus Petani di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat)

6 21 203

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada CV.Wahyu Makmur Sejahtera Bogor Jawa Barat

4 22 234

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM ( Pleurotus ostreatus) Di KABUPATEN SUKOHARJO

0 6 60

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) (Studi Kasus Pada Seorang Pengusaha Jamur Tiram di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya)

0 0 8

ANALISIS FINANSIAL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI DESA PAMPANGAN KECAMATAN SEKINCAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT (Financial Analysis and Development Strategy of White Oyster Mushroom Farming in Pampangan Village, Sekincau Subdistrict,

0 0 9