Jamur Tiram Tinjauan Pustaka 1. Gambaran Umum Jamur
tanam baglog, dan pengontrolan lingkungan. dalam pembuatan media tanam banyak formula yang dapat digunakan Suriawiria, 2001.
Mempersiapkan sarana produksi itu antara lain adalah bangunan, peralatan, bahan-bahan, baik bahan baku maupun bahan tambahan.
Serbuk kayu, tapioka, bekatul, kapur pertanian, gips dan TSP disiapkan sesuai dengan kebutuhan. Perbandingan kebutuhan bahan-
bahan tersebut disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Kebutuhan bahan-bahan dalam budidaya jamur tiram
Formulasi Serbuk
Kayu kg Tapioka
kg Bekatul
kg Kapur
kg Gips
kg TSP
I 100
- 15
5 1
- II
100 -
5 2,5
0,5 0,5
III 100
- 10
2,5 0,5
0,5 IV
100 5
10 5
1 0,5
Sumber: Cahyana, 1999 Pada Tabel 5, terdapat berbagai formulasi media untuk pertumbuhan
jamur tiram. Hal tersebut didasarkan pengalaman masing-masing pengusaha di tempat yang berbeda, dan lebih menguntungkan. Setiap
pengusaha jamur tiram mempunyai formulasi khusus.
Menurut JALAKU 2010, untuk memulai budidaya jamur tiram diperlukan alat dan bangunan, yaitu kumbung atau rumah jamur
sebagai tempat inkubasi dan pertumbuhan jamur, ruangan yang bersih sebagai tempat inokulasi, sekop sebagai alat untuk membalik dan
mencampur bahan baku, ketel uap sebagai alat untuk pasteurisasi atau sterilisasi termasuk kompor dan perlengkapannya, termometer,
sprayer, dan alat-alat kebersihan. Bahan baku yang digunakan untuk
budidaya jamur tiram adalah serbuk gergaji, bekatul, CaCO3, dan air. Komposisi dari bahan-bahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Komposisi bahan baku untuk memproduksi jamur tiram
Bahan Baku Komposisi
Serbuk Gergaji 100 kg Kering
Bekatul 15 dari berat kering erbuk gergaji
CaCO3 3 dari berat kering srbuk gergaji
Kadar Air 60-65
Sumber : JALAKU, 2010