Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions STAD

d Kurang: apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 dikuasai oleh siswa Djamarah dan Zain, 2013:107.

2.2 Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions STAD

Menurut Rofiq 2010 pembelajaran kooperatif merupakan model belajar yang dilaksanakan dengan bekerja sama antar siswa untuk mencapai kesuksesan bersama. Menurut Suprijono 2010: 61 model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keagamaan, dan pengembangan keterampilan sosial. Model pembelajaran kooperatif menuntut siswa untuk kerja sama dalam mencapai hasil belajar. Hasil belajar dengan pembelajaran kooperatif akan maksimal apabila lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif diterapkan. Adapun lima unsur tersebut yaitu, 1 saling ketergantungan positif, 2 tanggung jawab perseorangan, 3 interaksi promotif, 4 komunikasi antar anggota, dan 5 pemrosesan kelompok. Saling ketergantungan positif merupakan unsur yang menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok, yaitu mempelajari materi yang ditugaskan dan menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari materi tersebut. Tanggung jawab individual adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Setelah mengikuti kerja sama kelompok siswa harus dapat menyelesaikan tugas yang sama. Interaksi promotif merupakan unsur yang penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. Interaksi promotif menuntut siswa untuk saling membantu, saling memberi informasi, dan saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama. Komunikasi antar anggota atau keterampilan sosial harus dimiliki oleh setiap siswa. Hal ini karena untuk mengkoordinasikan kegiatan siswa dalam mencapai tujuan siswa harus mampu berkomunikasi, saling menerima dan saling mendukung. Pemrosesan kelompok megandung arti menilai kelompok. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan belajar untuk mencapai tujuan kelompok Suprijono, 2010: 58-61. Menurut Slavin 2010: 143 dan Marrysca et al. 2013 model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan dilakukan secara berkelompok kecil. Model STAD lebih mengutamakan kerja sama antar anggota kelompok. Model STAD merupakan model paling baik digunakan untuk guru yang baru menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang cocok diterapkan pada kelas yang mempunyai karakteristik siswa heterogen, baik dalam hal akademis, jenis kelamin, motivasi belajar dan lain-lain. STAD akan melatih sikap tanggung jawab siswa karena tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran lebih tinggi. Hal ini disebabkan siswa tidak hanya mendengarkan informasi saja tetapi siswa lebih banyak bekerja Haloho, 2014. Model pembelajaran STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu a kelas, b kelompok belajar yang heterogen, c kuis, d menghitung skor kemajuan individu dan kelompok, dan e penghargaan kelompok. Kelas adalah pengajaran langsung atau diskusi pelajaran yang dipimpin guru. Siswa harus fokus dalam kelas karena kegiatan ini sangat membantu dalam mengerjakan kuis. Kelompok belajar terdiri atas 4-5 siswa yang heterogen dalam hal kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Kelompok berfungsi untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok sungguh-sungguh belajar dan mempersiapkan diri untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Kuis adalah evaluasi pembelajaran siswa setelah satu atau dua kali pertemuan. Siswa tidak boleh saling bekerjasama dalam mengerjakan kuis, sehinga siswa bertanggungjawab untuk memahami materi yang telah dibahas. Skor kuis tiap individu menentukan skor kelompok mereka. Skor kemajuan individu adalah skor yang diperoleh dari kenaikan skor kuis dibandingkan skor evaluasi sebelumnya. Penghargaan kelompok diberikan pada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata yang mencapai kriteria tertentu Slavin, 2010:143-146. Menurut Slavin 2010: 151 langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu, 1 membentuk kelompok dengan anggota kelompok terdiri atas individu yang heterogen, 2 menyampaikan pembelajaran, 3 diskusi kelompok, 4 siswa mengerjakan kuis-kuis individual, 5 menghitung skor kemajuan individu dan kelompok, dan 6 memberikan penghargaan. Menurut Shoimin 2014:189-190 model pembelajaran STAD mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang diperoleh melalui model pembelajaran STAD antaraa lain: siswa mampu bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok, siswa aktif membantu dan memberi semangat untuk berhasil bersama, siswa berperan aktif sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok, meningkatkan kecakapan individu, dan meningkatkan kecakapan kelompok. Kelemahan yang ada pada model pembelajaran STAD antara lain: membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target, siswa yang mempunyai kemampuan akademik bagus akan merasa dirugikan jika mendapatkan anggota kelompok yang kemampuan akademiknya kurang, dan apabila guru tidak bisa mengelola kelas, maka kelas akan menjadi gaduh.

2.3 Modul Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) BERBANTUAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS X PEMASARAN

0 4 247

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152