pembelajaran langsung terasa pada siklus II ini, yaitu memperbesar perhatian siswa, menarik minat siswa dalam belajar, memberikan
pengalaman yang nyata dan membuat pelajaran tidak mudah dilupakan. Namun demikian hasilnya belum mencapai indikator yang telah
ditetapkan sehingga dilanjutkan ke siklus III. Pada siklus III rerata hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 10,34 menjadi 75,61 dan
ketuntasan belajar klasikal menjadi 79,9. Dari hasil siklus III ini diketahui bahwa seluruh kriteria ketuntasan hasil belajar klasikal seluruh
indikator macam energi dan cara penghematanya telah mencapai ketuntasan yaitu 75. Oleh karena itu, peneliti menetapkan bahwa
penelitian ini
telah mencapai
indikator keberhasilan.
Proses pembelajaran IPA matari pokok macam energi dan penerapan cara
penghematanya juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat diketahui melalui lembar observasi keterampilan guru dan observasi aktivitas
siswa selama pembelajaran.
b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Pada siklus I menunjukkan bahwa rerata persentase seluruh indikator hasil observasi aktivitas siswa adalah sebesar 64,33 dengan
kategori cukupC. Hal ini menunjukkan bahwa siswa cukup merespon materi melalui model Problem Based Instruction PBI , karena model
Problem Based Instruction memuat komponen antara lain: 1 Pembentukan kelompok secara heterogen, 2 Melaksanakan Trial and
error experiment Prediksi dan mencoba – coba 3
Mengkomunikasikan pemecahan masalah secara kelompok maupun individu 4 Belajar Proses berorientasi pengembangan pemahaman
yang mendalam tentang pemecahan masalah yang melibatkan imajinasi 5 Penarikan simpulan materi oleh guru bersama dengan siswa. Hal ini
membuat siswa lebih termotivasi untuk bekerja sama secara individu maupun sekelompok, menunjukkan kemampuan individu secara optimal,
dan berani mengungkapkan gagasanide dalam pembelajaran. Dalam menerima materi pelajaran dengan penerapan medel Problem Based
Instruction PBI , hal ini juga menunjukkan bahwa siswa juga memperhatikan dan mencatat informasi dari guru mengenai metode
pembelajaran. Dalam menjawab pertanyan dan mememberikan pernyataan
– pernyataan kepada guru siswa sudah terlihat antusias dan aktif dalam menjawab dan memberi pernyataan. Akan tetapi
kemampuan siswa dalam menyebutkan macam energi, kegunaan dan Penerapan cara penghematanya belum sepenuhya mencapai kebenaran.
Mawardi dalam
http:dodimawardi.wordpress.com menyatakan bahwa cara terbaik untuk meningkatkan sebuah kemampuan
adalah dengan terus melakukannya dan berlatih. Hal itu berarti, dalam melakukan pemecahan masalah, bereksperimen akan melatih daya
imajinasi dan daya kreativitas siswa untuk dapat menemukan hal – hal
baru sebagai suatu pemecahan masalah Dalam kerja sama siswa dalam berdiskusi rerata hasil siswa
masuk dalam kategori baikB. Hal ini terjadi karena ada jarak yang
dalam antara siswa. Walaupun seringkali tidak tampak, sikaf individualisme, sikap saling mencurigai dan takut tersaingi merupakan
hal yang bersifat umum bagi siswa berkemampuan baik. Sesuai pendapat pakar pendidikan, John Dewey, sekolah adalah miniatur masyaarakat,
sudah selayaknya siswa belajar mengenai tata cara bermasyarakat dalam konteks-konteks yang sesungguhnya semasa di sekolah. Model Problem
Based Instruction PBI telah terbukti sangat efektif dalam meningkatkan hubungan antar siswa, model Problem Based Instruction
PBI menciptakan sebuah revolusi pembelajaran di dalam kelas. Tidak ada lagi sebuah kelas yang sunyi selama pembelajaran. Siswa
dapat saling membantu satu sama lain guna menuntaskan bahan ajar akademiknya. Pada indikator kemampuan siswa dalam menanggapi hasil
evaluasi, rata-rata siswa memperoleh hasil baik. Pada siklus II terdapat kenaikan rata-rata persentase sebesar
13,95, dari 64,33 pada siklus I menjadi 78,28 pada siklus II. Ini menunjukkan telah terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran materi macam energi dan penerapan cara penghematanya dengan menggunakan model Problem Based Instruction
PBI dan rata-rata siswa memperoleh predikatcriteria baikB. Pada siklus III juga terdapat kenaikan sebesar 7,07 dari siklus
II. Awalnya pada siklus II sebesar 78,28 menjadi 85,35 pada siklus III dan rerata hasil aktivitas siswa memperoleh predikat atau masuk
pada kategori sangat baikA. Hal ini menunjukkan bahwa siswa selalu
merespon materi menggunakan model PBI , mampu menyebutkan macam energi dan cara penghematanya dengan benar sesuai, kerja sama
Problem Based Instruction PBI siswa dalam diskusi kelompok juga semakin optimal, pemahaman siswa terhadap macam energi dan
penerapan cara penghematanya sangat maksimal, siswa juga sudah mampu
berfikir kritis,
mengembangkan kemampuan
untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan
baru, mengimplikasikan
pengetahuan yang yang mereka miliki kedunia nyata dan siswa mampu menyelesaikan evaluasi kelompok maupun individu tepat waktu.
c. Hasil Observasi ketrampilan Guru