Tahap Pendahuluan Tahap Pengembangan

14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Proses pengembangan alat evaluasi berbasis berpikir kritis dilaksanakan di kampus UNNES bulan April-November 2012. Uji coba dilaksanakan di SMA N 1 Weleri semester ganjil tahun ajaran 20122013.

B. Subjek Uji Coba Penelitian

Subjek uji coba awal soal evaluasi adalah kelas XII IPA 2 dan 3. Uji coba pemakaian pada kelas XI IPA 1, 2, dan 3 SMA N 1 Weleri semester Ganjil tahun ajaran 20122013.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian pengembangan Research and Development. Menurut Sugiyono 2008 penelitian pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

D. Prosedur Penelitian

Proses penelitian pengembangan alat evaluasi berbasis berpikir kritis pada materi sistem gerak disajikan pada Gambar 2.

1. Tahap Pendahuluan

a. Potensi dan masalah Pengembangan alat evaluasi berbasis berpikir kritis ini dilatarbelakangi oleh adanya potensi siswa yang menunjukan cara berpikir kritis sedangkan masalah yang terjadi di lapangan yaitu belum adanya alat evaluasi yang mampu mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. b. Pengumpulan data Berdasarkan hasil identifikasi potensi dan masalah, dilakukan wawancara di sekolah yang akan digunakan untuk penelitian. Berdasarkan wawancara terhadap guru biologi SMA N 1 Weleri diketahui bahwa soal-soal yang digunakan pada materi sistem gerak berbentuk soal obyektif ranah ingatan dan pemahaman. Soal tersebut belum dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa SMA N 1 Weleri sedangkan siswa sudah menunjukkan kemampuan berpikir kritis. Hal tersebut dilihat dari adanya siswa yang bertanya dan mengungkapkan pendapat saat pembelajaran. Indikator pembelajaran materi sistem gerak di SMA Negeri 1 Weleri menuntut siswa untuk dapat berpikir kritis. Gambar 2. Prosedur penelitian dan pengembangan diadaptasi dari Sugiyono, 2008

2. Tahap Pengembangan

a. Desain produk Desain soal evaluasi yang akan dikembangkan adalah bentuk soal pilihan ganda, sebab-akibat, dan uraian. Soal-soal tersebut mengukur ranah kognitif siswa tipe analisis, evaluasi, dan mencipta. Jumlah soal yang akan digunakan TAHAP PENDAHULUAN TAHAP PENGEMBANGAN TAHAP AKHIR Revisi alat evaluasi berbasis berpikir kritis Uji coba awal alat evaluasi berbasis berpikir kritis pada sampel terbatas Desain alat evaluasi berbasis berpikir kritis Validasi desain alat evaluasi berbasis berpikir kritis oleh pakar Analisis dan revisi alat evaluasi berbasis berpikir kritis Pengumpulan data dengan melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran Biologi SMA N 1 Weleri Adanya potensi dan masalah yaitu belum adanya alat evaluasi yang mengukur kemampuan berpikir kritis siswa Produk final alat evaluasi berbasis berpikir kritis Uji pemakaian alat evaluasi berbasis berpikir kritis dalam uji pemakaian sebanyak 20 butir soal terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda, 5 butir soal sebab-akibat, dan 5 butir soal uraian. Hal tersebut disebabkan waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal adalah 90 menit. b. Validasi pakar Validasi pakar dilakukan oleh pakar alat evaluasi dan pakar materi, serta guru mata pelajaran Biologi SMA N 1 Weleri menggunakan lembar penilaian alat evaluasi. Validasi pakar dilakukan untuk mendapat masukan-masukan yang sesuai untuk perbaikan. c. Revisi desain Revisi desain soal evaluasi berdasarkan masukan validator karena alat evaluasi belum sesuai aspek yamg dinilai. d. Uji coba awal Soal hasil revisi diuji cobakan pada siswa kelas XII IPA 2 dan XII IPA 3 yang sudah mendapatkan materi sistem gerak. Sebanyak 31 item soal yang telah dibuat dianalisis daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitasnya. Daya pembeda soal pilihan ganda dianalisis menggunakan rumus nomer 1. Keterangan: DP = Indeks daya beda ∑A = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas ∑B = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah n A = Jumlah peserta tes pada kelompok atas n B = Jumlah peserta tes pada kelompok bawah Daya pembeda soal uraian dianalisis menggunakan rumus nomer 2. kriteria daya pembeda: Dp ≥ 0,3 = soal diterima Dp = 0,10 s.d 0,29 = soal direvisi - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - - 2 Dp 0,10 = soal ditolak Surapranata 2005 Hasil analisis daya pembeda uji coba awal dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Daya pembeda soal uji coba awal Daya Pembeda Nomer Soal Obyektif Uraian 0,11 14 0,17 21 0,22 2, 16, 17 0,28 15, 24 0,31 4, 6 0,33 4, 6, 10, 11, 19, 23 7 0,39 9, 13 0,44 1, 7, 8, 12, 20 0,47 5 0,50 3 3 0,61 18 1 0,67 5 0,69 2 0,72 22 Berdasarkan Tabel 1, daya pembeda soal nomor 2, 14, 15, 16, 17, 21, dan 24 kurang dari 0,3 sehingga soal tersebut dibuang. Analisis daya pembeda soal uji coba awal selengkapnya disajikan pada Lampiran 16. Tingkat kesukaran dianalisis menggunakan rumus nomer 3. Keterangan: p = tingkat kesukaran ∑x = banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm = skor maksimum N = jumlah peserta tes Keterangan: P 0,3 = sukar 0,3 ≤ p ≤ 0,7 = sedang P 0,7 = mudah Surapranata 2005 Hasil analisis tingkat kesukaran uji coba awal dapat dilihat pada Tabel 2. - - - - - - - - - - - - - - - 3 Tabel 2 Tingkat kesukaran soal uji coba awal Tingkat Kesukaran Nomer Soal Obyektif Uraian Sukar 12, 24 Sedang 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 13, 14, 18, 19, 20, 21, 22, 23 1, 2, 5, 6, 7 Mudah 1, 3, 10, 11, 15, 16, 17, 3, 4 Berdasarkan Tabel 2, diperoleh soal dengan kriteria sukar, sedang, dan mudah adalah 2, 20, dan 9 item. Analisis tingkat kesukaran soal uji coba awal selengkapnya disajikan pada Lampiran 17. Reliabilitas soal pilihan ganda dianalisis menggunakan rumus nomer 4 K-R.20. Keterangan: ri = reliabilitas instrumen p = proporsi subyek menjawab item dengan benar q = proporsi subyek menjawab item dengan salah q= 1-p k = banyaknya butir soal = varians total Sugiono 2006 Reliabilitas soal uraian dianalisis menggunakan rumus nomer 5 Alfa Cronbach. Keterangan: k = banyaknya butir soal = jumlah kuadrat kesalahan = varians total Jki = Jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = Jumlah kuadrat subyek Sugiono 2006 Kriteria reliabilitas soal dikelompokkan dalam lima kriteria skor sebagai berikut : - - - - - - - - - - - - - - - 5 - - - - - - - - - - - - - - - 4 - - - - - - - - - - - - - - - 6 rxy ≤ 0,20 = reliabilitas sangat rendah 0,20rxy≤0,40 = reliabilitas rendah 0,40rxy≤0,60 = sedang 0,60rxy≤0,80 = tinggi 0,80rxy≤1,00 = sangat tinggi Hasil analisis reliabilitas pada uji coba awal soal pilihan dan soal uraian yaitu 0,73 dan 0,64. Analisis reliabilitas soal obyektif dan uraian selengkapnya disajikan pada Lampiran 18 dan Lampiran 19. e. Revisi produk Revisi dilakukan dengan membuang item soal yang daya pembedanya kurang dari 0,3 dan memilih secara acak 2 item soal pilihan ganda serta 2 item soal uraian sehingga didapatkan 20 item soal dengan jumlah soal obyektif, sebab-akibat, dan uraian masing-masing sebanyak 10, 5, dan 5.

3. Tahap Akhir