Alat Pengumpulan Data Metode dan Alat Pengumpul Data

Walaupun skala psikologi sampai saat ini dianggap paling dapat diandalkan namun skala psikologi juga mempunyai kelebihan dan kekurangannnya. Azwar 2007:4 menjelaskan bahwa kelebihan dari skala psikologi adalah: 1 Siswa yang akan dikenai penelitian tidak mengetahui arah jawaban yang dikehendaki oleh pernyataan yang diajukan meskipun siswa yang diukur memahami pertanyaan atau pernyataannya, sehingga jawaban merupakan proyeksi dari perasaan atau kepribadiannya. 2 Berisi banyak item karena atribut psikologisnya diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item. 3 Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikannya secara jujur dan sungguh-sungguh. Kelemahan dari skala psikologi adalah: 1 Satu skala psikologi hanya bisa untuk mengukur satu atribut tunggal unidimensional. 2 Hasil ukur skala psikologi harus teruji reliabilitasnya secara psikometris. Ini karena relevansi konteks kalimat yang biasa digunakan sebagai stimulus dalam skala psikologi lebih terbuka terhadap error. 3 Validitas dari skala psikologi ditentukan oleh kejelasan konsep yang hendak diukur dan dioperasionalisasinya Azwar, 2007:5. Dengan adanya kelemahan dan keterbatasan skala psikologi tersebut, maka peneliti berusaha mengeliminir kekurangan dan menyusun instrumen sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis dan membuat petunjuk pengisian secara jelas.

3.5.2 Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data sangat penting dalam penelitian. Dengan memperhatikan jenis data dan metode pengumpulan data, maka alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa skala psikologi, “skala psikologi selalu mengacu kepada alat ukur aspek atau atribut afektif ” Azwar, 2007:3. Dalam penelitian ini data yang akan diungkap berupa aspek psikologi yaitu asertivitas. Skala asertivitas diberikan pada awal eksperimen untuk semua populasi pre test. Skala penilaian awal digunakan untuk mengetahui tingkat asertivitas siswa selama ini. Dari hasil analisis pre test akan dipilih secara acak siswa yang akan menjadi sampel yaitu sebanyak 20 orang yang masing-masing akan terbagi menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian skala tersebut diberikan lagi pada saat post test untuk kelompok eksperimen yang telah mendapatkan treatment yaitu layanan bimbingan kelompok dan pada kelompok kontrol yang tidak diberi treatment. Data yang diperoleh dari hasil analisis skala asertivitas ini bersifat kualitatif, maka jawaban yang diberikan oleh responden diberi skor berdasarkan skala interval dengan metode pengukuran skala likert. Skala likert memiliki lima kategori kesetujuan dan memiliki skor 1-5, akan tetapi dalam penelitian ini menggunakan jawaban kesesuaian karena kesesuaian lebih tepat untuk menggambarkan keadaan yang diteliti sekarang. Skor skala likert dalam penelitian ini berkisar antara 1-4 dengan asumsi untuk mempermudah subjek penelitian dalam memilih jawaban. Menurut Azwar 2007:33 tidak ada manfaatnya untuk memperbanyak pilihan jenjang karena justru akan mengaburkan perbedaan yang diinginkan diantara jenjang yang dimaksud, pada reaponden yang belum cukup dewasa, diferensiasinya perlu disederhanakan. Hal ini diperkuat oleh Arikunto 2006:241 yang mengatakan bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah karena dirasa aman dan paling gampang serta hampir tidak berfikir. Sehingga memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Skala yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai 4 alternatif jawaban dan responden bebas memilih salah satu jawaban dari keempat alternatif jawaban yang ada sesuai dengan keadaan masing-masing responden. Jawaban soal positif diberi skor 4, 3, 2, 1, sedangkan jawaban soal negatif diberi skor 1, 2, 3, 4 sesuai dengan arah pertanyaan atau pernyataan yang dimaksud. Adapun ketentuan penskoran setiap jawaban adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Format Skala Asertivitas Indikator Asertivitas Pilihan Jawaban SS S TS STS Pernyataan tentang indikator asertivitas Jawaban soal positif diberi skor 4, 3, 2, 1, sedangkan jawaban soal negatif diberi skor 1, 2, 3, 4 sesuai dengan arah pertanyaan yang dimaksud. Tabel 3.7 Penskoran Item Alternatif jawaban Jenis item Positif + Negatif - Sangat Sesuai 4 1 Sesuai 3 2 Tidak sesuai 2 3 Sangat tidak sesuai 1 4 Rentangan penilaian pada skala asertivitas dalam penelitian ini menggunakan rentangan skor dari 1-4 yang mewakili 5 kriteria asertivitas yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. sehingga interval kriteria tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut : Presentase maksimal = 100 100 4 4  x Presentase minimal = 25 100 4 1  x Range = 100-25 = 75 Panjang Kelas Interval = s Banyakkela Range = 5 75 = 15 Berdasarkan panjang kelas tersebut, maka interval kriterianya : Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Asertivitas Interval Kategori 85 - 100 Sangat Tinggi 70 - 84 Tinggi 55 - 69 Sedang 40 - 54 Rendah 25 - 39 Sangat Rendah Sumber: Siswa Kelas IX SMP N 1 Kandeman Penilaian skala asertivitas pada saat pre test akan diukur berdasarkan interval yang ada dan disesuaikan dengan kategori yang tercantum pada tabel 3.8. Kemudian dari hasil penilaian tersebut diambil siswa-siswa yang tergolong dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah untuk dijadikan anggota kelompok dengan alasan semua siswa mempunyai kesempatan yang sama dalam pemberian layanan bimbingan kelompok, sehingga dalam pembentukan kelompok semua siswa yang mempunyai asertivitas sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah akan diambil secara random acak.

3.6 Prosedur Penyusunan Instrumen