Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan diuraikan tentang: 1 Penelitian terdahulu 2 Asertivitas, 3 Layanan bimbingan kelompok, 4 Upaya meningkatkan asertivitas melalui layanan bimbingan kelompok, dan 5 Hipotesis.

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Tujuannya adalah sebagai bahan masukan bagi pemula dan untuk membandingkan antara penelitian yang satu dengan yang lain. Dalam penelitian terdahulu akan diuraikan pokok bahasan sebagai berikut: Dalam jurnal psikologi yang ditulis oleh Marini dan Andriani 2005 perbedaan asertivitas remaja ditinjau dari pola asuh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan asertivitas remaja ditinjau dari pola asuh orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam asertivitas remaja ditinjau dari pola asuh orang tua F=2.951, p0.05, subjek dengan pola asuh Authoritative lebih asertif dari pada subjek dengan pola asuh Authoritarian, Permissive dan Uninvolved mean=115.727 Sd=7.492. Dalam jurnal pendidikan psikologi dan konseling yang ditulis oleh Antonia Suwarni 2008 tentang hubungan kemampuan perilaku asertif dan komitmen hidup membiara para suster medior kongregasi “X”. Hasil penelitian 13 menunjukkan bahwa biarawati yang berperilaku asertif termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 33 orang 82, untuk kategori sedang ada 7 orang 18, sedangkan untuk kategori rendah tidak ada seorangpun yang masuk dalam kategori tersebut. Kesimpulannya bahwa sebagian besar para suster medior kongregasi “X” memiliki kemampuan asertif dalam kategori tinggi. Dalam skripsi yang ditulis oleh Zayiroh 2007 Keefektifan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Perilaku Komunikasi Antar Pribadi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ungaran Tahun Pelajaran 20062007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan perilaku komunikasi antar pribadi siswa. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan perilaku komunikasi antar pribadi siswa setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok. Dari hasil analisis data penelitian, diketahui bahwa rata-rata tingkat perilaku komunikasi antar pribadi siswa setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelum memperoleh layanan bimbingan kelompok. Hal ini berarti bahwa layanan bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan perilaku komunikasi antar pribadi siswa. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan asertivitas siswa. Asertivitas merupakan unsur dari komunikasi antar pribadi. Siswa yang memiliki komunikasi antar pribadi yang baik, dia akan cenderung memiliki perilaku asertif yang baik pula. Layanan bimbingan kelompok merupakan upaya membimbing sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama dengan cara menciptakan dinamika kelompok. Dengan adanya dinamika kelompok, siswa akan dapat berlatih berbicara, menanggapi, mendengarkan, memahami diri sendiri dan lingkungan serta bertenggang rasa dalam suasana kelompok. Hal tersebut berkaitan dengan asumsi bahwa melalui dinamika kelompok yang tercipta, individu dapat mengembangkan diri yaitu kepedulian kepada orang lain dalam kelompok kecil saat itu. Dari kegiatan tersebut siswa dapat menerapkan kedalam kehidupan sosial dimasyarakat yang sesungguhnya.

2.2 Asertivitas