Pengertian PKPU Asas Pembuktian Secara Sederhana Dalam Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Pkpu) Pada Putusan Ma Ri No. 586 K/Pdt.Sus-Pailit/2013

BAB II PENGAJUAN PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG KEPADA PENGADILAN NIAGA

A. Pengertian PKPU

Istilah PKPU suspension of payment sangat akrab dalam hukum kepailitan. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang UUK-PKPU tidak merumuskan pengertian apa yang dimaksud dengan PKPU. Oleh karena itu perlu dibuatkan definisi tentang PKPU dalam UUK-PKPU . 30 Menurut Syamsudin M. Sinaga, PKPU adalah suatu masa tertentu yang diberikan oleh Pengadilan Niaga kepada debitur yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, untuk menegosiasikan cara pembayarannya kepada kreditur, baik sebagian maupun seluruhnya, termasuk merestrukturisasinya apabila dianggap perlu, dengan mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utangnya kepada kreditur. 31 Sedangkan Menurut Munir Fuady PKPU ini adalah suatu periode waktu tertentu yang diberikan oleh undang-undang melalui putusan Pengadilan Niaga, dalam periode waktu tersebut kepada kreditur dan debitur diberikan kesepakatan untuk memusyawarahkan cara-cara pembayaran utang- utangnya dengan memberikan rencana perdamaian composition plan terhadap 30 Syamsuddin M. Sinaga, Op.Cit., hlm. 8. 31 Ibid. 20 seluruh atau sebagian utangnya itu, termasuk apabila perlu merestrukturisasi utangnya tersebut. Dengan kata lain PKPU merupakan semacam moratorium dalam hal ini legal moratorium. 32 Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU dapat dilakukan sebagai upaya yang dilakukan debitur untuk menghindari kepailitan. Upaya tersebut hanya dapat diajukan oleh debitur sebelum putusan pernyataan pailit ditetapkan oleh pengadilan, karena berdasarkan Pasal 229 ayat 3 UUK-PKPU permohonan PKPU harus diputuskan lebih dahulu apabila permohonan pernyataan pailit dan permohonan PKPU diajukan pada waktu yang bersamaan. 33 Agar permohonan PKPU yang diajukan setelah permohonan pernyataan pailit diajukan terhadap debitur dapat diputus terlebih dahulu sebelum permohonan pernyataan pailit, maka berdasarkan Pasal 229 ayat 4 UUK-PKPU, wajib permohonan PKPU itu diajukan pada sidang pertama permohonan pemeriksaan pernyataan pailit. Fred B.G Tumbuan perancang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Perpu Nomor 1 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Kepailitan yang kemudian disahkan oleh DPR menjadi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan mengatakan bahwa pada dasarnya PKPU dan Kepailitan berbeda. PKPU tidak berdasarkan pada keadaan debitur tidak membayar utangnya atau insolven dan juga tidak bertujuan untuk dilakukannya pemberesan likuidasi budel pailit. PKPU tidak dimaksudkan untuk kepentingan debitur semata, tetapi juga untuk kepentingan kreditur, terutama kreditur 32 Munir Fuady, Op.Cit., hlm. 82. 33 Sutan Remy Op.Cit., hlm. 328. konkuren. PKPU bertujuan menjaga jangan sampai seorang debitur yang karena suatu keadaan semisalnya keadaan likuid dan sulit memperoleh kredit, dinyatakan pailit, sedangkan jika debitur diberi waktu maka besar harapan ia dapat melunasi utang-utangnya. Pernyataan pailit dalam keadaan seperti ini hanya merugikan para kreditur, karena akan mengakibatkan berkurangnya nilai perusahaan. 34 Selama PKPU debitur tidak kehilangan penguasaan dan hak atas kekayaannya, hanya kehilangan kebebasan dalam penguasaan kekayaan, yang mana dibawah pengawasan pengurus dan hanya dapat bertindak atas izin pengurus. Sedangkan dalam hal pailit debitur tidak dapat menguasai harta kekayaannya, harta kekayaanya dikuasai oleh kurator. Bahkan dalam PKPU atas izin dari pengurus, debitur dapat mengajukan permohonan pinjaman dari pihak ketiga dalam rangka meningkatkan nilai harta debitur. Dengan demikian jelas perbedaan antara PKPU dengan kepailitan. Dalam PKPU debitur memiliki kewenangan dalam melakukan perbuatan hukum berkaitan dengan harta kekayaan berdasarkan izin pengurus. Sementara dalam hal debitur dinyatakan pailit oleh pengadilan, debitur tidak lagi berwenang melakukan perbuatan hukum berkaitan dengan harta kekayaanya. Kewenangan tersebut ada pada kurator. Perbedaan antara Kepailitan dan PKPU dapat pula dibandingkan dengan perbedaan antara liquidation menurut Chapter 7 dan reorganization menurut Chapter 11 U.S. Bankruptcy Code. Pada liquidation menurut Chapter 7 diangkat seorang trustee. Pada kasus reorganization menurut Chapter 11 tidak diangkat 34 Ibid., hlm. 329. seorang trustee. Pada kasus Chapter 7, trustee menguasai harta pailit the prioperty of the estate dan melikuidasi harta tersebut. Para kreditur dibayar dari hasil likuidasi itu dan jumlah yang dapat diterima oleh seorang kreditur ditentukan oleh undang-undang. Dalam kasus Chapter 11 , debitur, yang disebut “debtor in possession ” tetap menguasai harta kekayaannya. Para kreditur pada umumnya dibayar dari pendapatan-pendapatan yang diperoleh oleh debitur setelah pengajuan permohonan reorganizataion, dan setiap kreditur memperoleh hasil pelunasaannya sesuai rencana a plan yang telah disetujui baik oleh para kreditur dan pengadilan. Dalam kasus Chapter 7, pembebasan dari kewajiban membayar utang discharge bagi seorang debitur tergantung pada ketentuan undang-undang. Sementara itu, pada kasus Chapter 11, seorang debitur dapat dibebaskan dari kewajiban membayar utang sesuai dengan reorganization plan yang telah disetujui oleh para kreditur dan pengadilan itu. 35

B. Syarat Permohonan PKPU

Dokumen yang terkait

Penerapan Prinsip Kelangsungan Usaha Dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Studi Kasus Putusan MA No 156 PK/Pdt.Sus/2012)

4 97 96

Kewenangan Kreditur Dalam Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Menurut UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Niaga No. 05/ PKPU/ 2010/ PN. Niaga – Medan)

2 52 135

Restrukturisasi Utang Untuk Mencegah Kepailitan

5 96 50

Penyelesaian Sengketa Utang Piutang Perusahaan Dengan Perdamaian Di Dalam Atau Di Luar Proses Kepailitan (Studi Mengenai Lembaga Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang)

2 122 433

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan

2 59 2

PELAKSANAAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU) DI PENGADILAN NIAGA JAKARTA PUSAT.

0 1 6

ANALISIS HOMOLOGASI DALAM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU) SEBAGAI UPAYA PENCEGAH TERJADINYA KEPAILITAN (Studi Putusan No.59/Pdt.Sus-PKPU.PN.Niaga.Jkt.Pst)

0 0 9

BAB II PENGAJUAN PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG KEPADA PENGADILAN NIAGA A. Pengertian PKPU - Asas Pembuktian Secara Sederhana Dalam Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Pkpu) Pada Putusan Ma Ri No. 586 K/Pdt.Sus-Pailit/2013

0 1 23

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Asas Pembuktian Secara Sederhana Dalam Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Pkpu) Pada Putusan Ma Ri No. 586 K/Pdt.Sus-Pailit/2013

0 0 19

BAB II FILOSOFI KEWENANGAN KREDITOR DALAM PENGAJUAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG 2.1. Hakikat dan Tujuan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang - KEWENANGAN KREDITOR DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 34